Itu adalah pertanyaan sulit saya bagi Anda.
Mau tahu, setelah email tentang Pernikahan saya di Boracay minggu lalu, seorang wanita bertanya pada saya, “Bo, kelihatannya semua rencanamu selalu terjadi! Hidupmu begitu mempesona. Tapi impian-impian saya tidak terjadi… Apa yang salah pada saya?”
Saya akan membuat pernyataan yang lebih jelas: Ya, saya juga mengalami frustasi!
Ok, berikut adalah sekelumit kisah saya…
Saya merayakan ulang tahun yang lalu dengan cara yang sedikit tidak terduga.
Saya demam.
Lengkap dengan otot-otot yang terasa sakit.
Kaki saya terasa seperti saya sehabis jogging 400 mil.
Sekalipun hal itu tidak terjadi.
Saya terbaring di dipan saya.
“Tuhan, mengapa Engkau membiarkan saya sakit pada hari ulang tahunsaya?”
Saya juga terlihat seperti zombie.
Rambut saya acak-acakan.
Baju saya basah kuyup oleh keringat yang bau.
Kumis Genghis Khan saya tidak dicukur.
Mengapa Tuhan melakukan ini pada saya?
Ketika Rencana Terbaik Saya Tidak Terjadi
Sebelum virus yang jahat menyerang saya, saya punya rencana besar untuk ulang tahun saya. Bersama anak-anak saya, kami akan mengunjungi para sahabat kami diantara fakir miskin.
Pertama, para yatim piatu yang dirawat Rey Ortega, teman saya.Kedua, perkampungan kumuh dimana saya pertama kali melakukan pelayanan ketika saya berusia 14 tahun. Ketiga, kunjungan singkat ke Anawim,pelayanan kami bagi para lansia terlantar.
Akhirnya, anak-anak jalanan dengan teman saya Jodean Sola.
Namun tiga hari sebelum ulang tahun saya, saya mulai merasa lemah.
“Hanya alergi,” saya berkata pada diri sendiri. “Ini akan berlalu…”
Kenyataannya tidak. Virus baru memulai tindakan kejinya untuk menghancurkan semua rencana saya.
Pada hari ulang tahun saya, saya ingin mengunjungi fakir miskin. Tapi yang terjadi, saya menjadi yang patut dikasihani.
Saya merasa sangat tidak berdaya, sangat lemah.
Apakah Anda percaya?
Saya merasa begitu low bat, saya bahkan tidak punya tenaga untuk menulis atau membaca atau bahkan menonton TV.
Yang saya lakukan adalah merajuk.
Dan mengeluh.
Dan merajuk lagi. Satu-satunya Yang Dapat Saya Lakukan
Saya berharap saya dapat memberitahu Anda bahwa di tengah penderitaan saya, Pewarta Karismatik ini berdiri, melompat ke sana ke mari, dan menyanyikan lagu Don Moen, “Dia Bukan Jalan, Saat Tiada Jalan!” Atau saya mengangkat tangan saya dan berseru, “Puji Tuhan, saya sakit!”sepanjang waktu tersenyum dengan lebar.
Saya tidak melakukan hal itu.
Saya tidak bisa!
Saya hanya bisa melakukan satu hal.
Saya mengeluh.
Oh ya, saya mampu berbicara pada Tuhan.
Saya berpikir.
Huh…
Setelah dipikir-pikir, saya bahkan tidak dapat melakukan itu.
Saya bahkan tidak punya tenaga untuk berbicara pada Tuhan.
Jadi saya mengeluh bersama Tuhan.
Dan merajuk bersamaNya sepanjang hari.
Tapi dengan itu semua, saya merasa bahwa Tuhan sedang mengeluh bersama saya.
Dan dengan cara yang sangat aneh, hal itu tentu saja sangat luar biasa. Berkat Terbaik Sepanjang Ulang Tahun Saya
Dalam satu pengertian, saya percaya bahwa pada hari ulang tahun saya, Tuhan ingin bersekutu dengan saya dengan cara yang sangat dalam.
Sayatidak mengetahuinya, tapi roh saya merindukan keheningan ini. Makatubuh saya sementara waktu menyerah agar berkat rohani untuk ulangtahun saya dapat diterima.
Kala senja, saya merasa jauh lebih baik.
Mertua saya datang berkunjung dan membawakan makan malam. (Saya termasuk salah satu dari sekian banyak pria aneh yang mengagumi mertuanya.) Saya dapat duduk di meja, mengunyah ikan, dan bahkan tersenyum.
Ketika semua orang pulang, isteri saya duduk di sisi monster yang bau. Ia berkata, “Birthday boy, sekalipun baumu mengingatkan saya pada seekor tikus yang mati tiga hari lalu, bolehkah saya menghabiskan malam ini dengan menonton sebuah film romantis bersamamu?”
Tanpa menunggu jawaban, ia berdiri, meredupkan lampu, memasukkan sebuah DVD, dan mendekap di samping saya. Ia memegang tangan saya sepanjang malam itu – selama itu ia menutup hidungnya dengan tangannya yang lain.
Ulang tahun saya terasa lengkap.
Hari berikutnya, saya bangun dan merasa sembuh.
Rasanya seperti kehausan jiwa saya akan keheningan dipadamkan dan karena itu saya berkata pada tubuh saya, “Sembuhlah sekarang. Saya telah full-charge.”
Jadi bagaimana ulang tahun saya?
Hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Dua Pilihan Dalam Hidup
Berikut adalah pertanyaan saya bagi Anda:
Apa yang Anda lakukan ketika rencana terbaik Anda tidak terjadi?
Anda mempunyai dua pilihan:
1. Anda dapat mengutuk Tuhan dalam kemarahan.
2. Atau Anda dapat mengeluh bersama Tuhan dalam penyerahan.
Dan tebak berkat tersembunyi apa yang akan Ia berikan pada Anda melalui masalah-masalah Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
BO SANCHEZ adalah penulis delapan buku best-seller, salah satunya adalah "You Can Make Your Life Beautiful". Dia bercerita dari hati ke hati dengan kita dan menceritakan kisah biasa dengan kebijaksanaan yang luar biasa.(Diambil dari milis BO SANCHEZ)
Jumat, 26 September 2008
Rabu, 17 September 2008
SAYA JATUH CINTA LAGI
Hidup adalah Tentang Menciptakan Momen-momen
Saya baru tiba dari Boracay.
Dan saya jatuh cinta pada wanita paling cantik di planet ini.
Dan di atas pasir putih di pulau yang indah ini, saya menikah lagi.
Tapi saya telah memotong cerita ini.
Pertama-tama, saya harus mengajukan sebuah proposal yang pantas. Saya melakukannya dalam pertemuan rutin mingguan kami yang disebut FEAST di Manila.
Sebagai suatu kejutan. Marowe, yang tidak tahu apa-apa tentang rencana saya, duduk di barisan paling depan. Di akhir kotbah saya, saya turun dari mimbar, berdiri di hadapannya, menekuk satu lutut di lantai, dan mengeluarkan sebuah cincin berlian dalam satu kotak kecil berwarna merah. “Marowe, bersediakah engkau menikah dengan saya….lagi?”
Dengan air mata berlinangan di pipinya, ia berkata, “Tentu!”Hari berikutnya, kami terbang ke Boracay untuk pernikahan kami – babak kedua.Kedua putera kami pun ikut bersama kami, plus kedua pihak keluarga kami, plus Romo Steve Tynan, pembimbing rohani saya. Total semuanya, 28 orang.
Sebelum saya menceritakan pada Anda apa yang terjadi, saya akan ceritakan sedikit latar belakangnya…
Sepuluh tahun lalu, isteri saya menginginkan suatu pernikahan yang sederhana dan privat.Tapi kami tidak mendapatkannya. Karena saya ingin setiap orang yang menghadiri FEAST bergabung bersama kami. Saya menjelaskan padanya bahwa komunitas saya adalah keluarga rohani saya dan saya tidak bisa berpikir untuk tidak merayakan peristiwa besar ini tanpa mereka.
Ia mengerti dan kami memiliki suatu pernikahan yang sangat megah yang dihadiri oleh ribuan orang. Mahal, ya? Salah.
Resepsi itu terjadi karena makanan yang terhidang dibawa oleh orang-orang. Saya meminta setiap orang untuk membawa makanan dan mereka melakukannya.
Ketika acara selesai, orang-orang membawa pulang berkantong-kantong makanan. Namun itu sepuluh tahun lalu.Saya katakan padanya, kali ini akan berbeda. Saya menjanjikan Marowe bahwa pernikahan kedua kami akan sangat, sangat privat. Begitu privatnya, hanya akan dihadiri oleh 28 orang. Hanya orang tua,kakak-kakak, adik-adik, dan para keponakan.
Biar saya gambarkan peristiwa menakjubkan itu pada Anda.
Pagi-pagi sekali, kami berjalan menuju pantai. Saya mengenakan – apa lagi kalau bukan – jeans biru dan atasan berwarna putih. Saya meminta semua tamu untuk melakukan hal yang sama. Pengantin saya, mengenakan pakaian putih yang sederhana, di atas lutut, yang sedikit berkibar tertiup angin sepoi-sepoi. Dalam genggamannya, sebuah buket tulip merah muda. Ia adalah gambaran kecantikan.
Romo Steve, yang juga hadir dalam pernikahan kami sepuluh tahun lalu, sekali lagi mengesahkan Pembaruan Janji Pernikahan kami. Dengan langit biru di atas kami, laut agung di hadapan kita, dan pasir yang berkilau di kaki kami, kami kembali mengucapkan “Saya bersedia”.
Saya tidak dapat menggambarkan sukacita yang saya rasakan. Saya tahu saya menciptakan sebuah kenangan .Kapan Anda Harus Membelanjakan Banyak Uang? Ketika Anda Menciptakan Kenangan Saya seorang pengkotbah tentang hidup sederhana.
Sebenarnya, saya menulis dua buku tentang kesederhanaan. Dan buku ketiga saya tentang uang, berjudul 8 Secrets of the Truly Rich, saya mendesak setiap orang untuk menabung dan menginvestasi.
Sekarang, saya meminta Anda untuk membelanjakan uang lebih banyak dan menginvestasi .Betul. Belanjakan uang Anda lebih banyak! Saya membelanjakan banyak uang untuk cincin berlian dalam kotak kecil berwarna merah itu. Saya membelanjakan banyak uang untuk perjalanan kami ke Boracay. Saya membelanjakan banyak uang untuk bunga tulip berwarna merah muda.
Namun semua itu berarti. Saya tetap melakukan investasi. Tapi dalam bentuk yang berbeda. Saya menginvestasi kenangan. Sekarang saya percaya bahwa hidup adalah tentang menciptakan kenangan. Di saat kami berdua bahagia dalam usia sembilan puluh tahun, masih bergandeng tangan dalam usia senja kami, kami akan melihat kembali pada ulang tahun pernikahan kami yang kesepuluh. Dan kami akan menghargai momen fantastis ketika menikah lagi di pantai Boracay,dikelilingi oleh orang-orang istimewa yang kami cintai.
Dan kami akan berkata, seperti yang kami katakan sekarang, “Semua ini berarti. ”Kini Giliran Anda: Katakan Pada Dunia Bagaimana Anda Telah Menciptakan Kenangan Indah Biar orang lain terinspirasi!
Saya yakin para pembaca akan mengambil ide dari cerita Anda. Seperti ekspresi cinta khusus yang Anda lakukan bagi pasangan Anda. Atau momen khusus dimana Anda menghormati orang tua Anda. Atau waktu khusus yang Anda miliki bersama anak-anak Anda. Atau kebersamaan khusus yang Anda lakukan bersama sahabat-sahabat terdekat Anda.
Dan siapa tahu? Beberapa orang yang akan membaca cerita Anda akanberusaha untuk menciptakan kenangan-kenangan indah dalam hidup mereka juga.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Saya baru tiba dari Boracay.
Dan saya jatuh cinta pada wanita paling cantik di planet ini.
Dan di atas pasir putih di pulau yang indah ini, saya menikah lagi.
Tapi saya telah memotong cerita ini.
Pertama-tama, saya harus mengajukan sebuah proposal yang pantas. Saya melakukannya dalam pertemuan rutin mingguan kami yang disebut FEAST di Manila.
Sebagai suatu kejutan. Marowe, yang tidak tahu apa-apa tentang rencana saya, duduk di barisan paling depan. Di akhir kotbah saya, saya turun dari mimbar, berdiri di hadapannya, menekuk satu lutut di lantai, dan mengeluarkan sebuah cincin berlian dalam satu kotak kecil berwarna merah. “Marowe, bersediakah engkau menikah dengan saya….lagi?”
Dengan air mata berlinangan di pipinya, ia berkata, “Tentu!”Hari berikutnya, kami terbang ke Boracay untuk pernikahan kami – babak kedua.Kedua putera kami pun ikut bersama kami, plus kedua pihak keluarga kami, plus Romo Steve Tynan, pembimbing rohani saya. Total semuanya, 28 orang.
Sebelum saya menceritakan pada Anda apa yang terjadi, saya akan ceritakan sedikit latar belakangnya…
Sepuluh tahun lalu, isteri saya menginginkan suatu pernikahan yang sederhana dan privat.Tapi kami tidak mendapatkannya. Karena saya ingin setiap orang yang menghadiri FEAST bergabung bersama kami. Saya menjelaskan padanya bahwa komunitas saya adalah keluarga rohani saya dan saya tidak bisa berpikir untuk tidak merayakan peristiwa besar ini tanpa mereka.
Ia mengerti dan kami memiliki suatu pernikahan yang sangat megah yang dihadiri oleh ribuan orang. Mahal, ya? Salah.
Resepsi itu terjadi karena makanan yang terhidang dibawa oleh orang-orang. Saya meminta setiap orang untuk membawa makanan dan mereka melakukannya.
Ketika acara selesai, orang-orang membawa pulang berkantong-kantong makanan. Namun itu sepuluh tahun lalu.Saya katakan padanya, kali ini akan berbeda. Saya menjanjikan Marowe bahwa pernikahan kedua kami akan sangat, sangat privat. Begitu privatnya, hanya akan dihadiri oleh 28 orang. Hanya orang tua,kakak-kakak, adik-adik, dan para keponakan.
Biar saya gambarkan peristiwa menakjubkan itu pada Anda.
Pagi-pagi sekali, kami berjalan menuju pantai. Saya mengenakan – apa lagi kalau bukan – jeans biru dan atasan berwarna putih. Saya meminta semua tamu untuk melakukan hal yang sama. Pengantin saya, mengenakan pakaian putih yang sederhana, di atas lutut, yang sedikit berkibar tertiup angin sepoi-sepoi. Dalam genggamannya, sebuah buket tulip merah muda. Ia adalah gambaran kecantikan.
Romo Steve, yang juga hadir dalam pernikahan kami sepuluh tahun lalu, sekali lagi mengesahkan Pembaruan Janji Pernikahan kami. Dengan langit biru di atas kami, laut agung di hadapan kita, dan pasir yang berkilau di kaki kami, kami kembali mengucapkan “Saya bersedia”.
Saya tidak dapat menggambarkan sukacita yang saya rasakan. Saya tahu saya menciptakan sebuah kenangan .Kapan Anda Harus Membelanjakan Banyak Uang? Ketika Anda Menciptakan Kenangan Saya seorang pengkotbah tentang hidup sederhana.
Sebenarnya, saya menulis dua buku tentang kesederhanaan. Dan buku ketiga saya tentang uang, berjudul 8 Secrets of the Truly Rich, saya mendesak setiap orang untuk menabung dan menginvestasi.
Sekarang, saya meminta Anda untuk membelanjakan uang lebih banyak dan menginvestasi .Betul. Belanjakan uang Anda lebih banyak! Saya membelanjakan banyak uang untuk cincin berlian dalam kotak kecil berwarna merah itu. Saya membelanjakan banyak uang untuk perjalanan kami ke Boracay. Saya membelanjakan banyak uang untuk bunga tulip berwarna merah muda.
Namun semua itu berarti. Saya tetap melakukan investasi. Tapi dalam bentuk yang berbeda. Saya menginvestasi kenangan. Sekarang saya percaya bahwa hidup adalah tentang menciptakan kenangan. Di saat kami berdua bahagia dalam usia sembilan puluh tahun, masih bergandeng tangan dalam usia senja kami, kami akan melihat kembali pada ulang tahun pernikahan kami yang kesepuluh. Dan kami akan menghargai momen fantastis ketika menikah lagi di pantai Boracay,dikelilingi oleh orang-orang istimewa yang kami cintai.
Dan kami akan berkata, seperti yang kami katakan sekarang, “Semua ini berarti. ”Kini Giliran Anda: Katakan Pada Dunia Bagaimana Anda Telah Menciptakan Kenangan Indah Biar orang lain terinspirasi!
Saya yakin para pembaca akan mengambil ide dari cerita Anda. Seperti ekspresi cinta khusus yang Anda lakukan bagi pasangan Anda. Atau momen khusus dimana Anda menghormati orang tua Anda. Atau waktu khusus yang Anda miliki bersama anak-anak Anda. Atau kebersamaan khusus yang Anda lakukan bersama sahabat-sahabat terdekat Anda.
Dan siapa tahu? Beberapa orang yang akan membaca cerita Anda akanberusaha untuk menciptakan kenangan-kenangan indah dalam hidup mereka juga.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Senin, 01 September 2008
UANG TIDAK MEMBELI KEBAHAGIAAN
UANG TIDAK MEMBELI KEBAHAGIAAN;UANG MEMBELI KEBEBASAN
Dan Saya Mengajak Anda Untuk Menggunakan Kebebasan Itu Untuk Lebih Mencintai Tuhan!
Dulu, saya seorang yang miskin.
Dan saya bangga dengan kondisi itu.
Dulu saya adalah seorang misionaris single yang bahagia
yang tidak berpikir tentang uang, tidak menyentuh uang, tidak menabung, dan tidak ingin berurusan dengan uang.
Saat itu, saya betul-betul percaya bahwa menabung adalah suatu sikap kurang percaya kepada Tuhan.
Saya juga percaya bahwa asuransi diperuntukkan bagi mereka yang lemah secara rohani. "Yesus adalah satu-satunya asuransi saya,¨ demikian yang saya katakan pada setiap orang.
Dan para bisnisman? Saya merasa kasihan terhadap mereka. Saya menggambarkan jiwa mereka sedang berlambat-lambat di tepi Neraka. Mengapa? Bayangkan, semua yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang, alat yang paling disukai oleh iblis.
Saya ulangi: Saya seorang yang miskin dan saya bangga dengan kondisi itu.
Seberapa miskin? Sebelum memasuki Jollibee, saya harus terlebih dulu mengeluarkan dompet saya dan menghitung jumlah uang yang saya miliki. Apakah saya bisa membeli sebuah burger hari ini? Saya ingat hari-hari dimana saya harus berbalik karena uang (atau recehan!) saya tidak cukup.
Dulu saya bangga kalau saya miskin dan menderita. Kondisi itu membuat saya merasa suci. Cintai Tuhan Dengan Segenap Hatimu, Pikiranmu, Kekuatanmu Dan Juga Uangmu!
Hari ini, kepercayaan saya benar-benar sudah berubah. Dan itulah sebabnya mengapa saya dikritik. Oleh orang-orang religius kurang lebih.
Mereka mengatakan saya terlalu banyak mengajarkan tentang uang.
"Bo, mengapa kamu berubah?¡¨ tanya mereka, Sekarang kamu terus berbicara tentang menabung dan investasi dan bisnis.
Di mana priamanis dan sederhana yang dulu selalu hanya berbicara tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga? Kami ingin pria itu kembali¡¨
Maaf, tapi Anda tidak akan mendapatkan pria itu kembali.
Karena Tuhan telah mengubah saya.
Saya jelaskan mengapa saya berubah: Saya telah memutuskan untuk lebih mencintai.
Jangan salah sangka. Saya masih berkotbah tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga. (Dari semuanya, uang hanyalah salah satu dari topik saya yang banyak.) Namun beberapa tahun terakhir ini, sayamenjadi sangat terbeban oleh kebutuhan umat Tuhan yang praktis, membumi, dan RIIL.
Berikut adalah beberapa faktanya:
„X Banyak keluarga Kristiani yang baik terkubur dalam hutang. Mereka tidak bisa tidur pada malam hari. Mereka merasa takut setiap kali telepon berdering.
„X Banyak pasangan suami-isteri Kristiani yang baik sering bertengkar karena masalah uang. (Berdasarkan survei, 50% dari konflik pernikahan adalah masalah uang. Satu survei bahkan mengatakan 80%!)
„X Banyak umat Kristiani yang baik akan pensiun tanpa memiliki tabungan atau investasi dan akan menjadi lebih tua dan lebih miskin seiring berjalannya waktu.
„X Banyak umat Kristiani yang hidup dalam kemiskinan, dan anak-anakmereka menderita karena kesehatan dan pendidikan yang buruk.
Dan itulah sebabnya mengapa saya berubah: Saya inginmenolong umat Kristiani keluar dari hutang, menyelesaikan masalah keuangan mereka, dan memperoleh lebih banyak berkat finansial untuk menolong lebih banyak orang!
Ini adalah komitmen saya. Ini adalah misi saya. Ini adalah kerinduan saya. (Saya tidak peduli berapa banyak orang yang mengkritik saya karena hal ini.) Saya telah mengabdikan seluruh hidup saya untuk menolong setiap orang yang menderita dengan memberikan kebijakan praktis lewat kotbah dan tulisan saya. Baik secara rohani, secara emosional, atau secara finansial. Bagi Banyak Orang, Jika Tidak Ada Kebebasan Finansial, Tidak Akan Ada Kebebasan Sejati Dalam Hidup Mereka
Anda tahu cerita saya.
Karena kepercayaan saya telah berubah, kehidupan finansial saya pun mengalami perubahan. Boleh saya membual? (Bukan untuk membual tapi untuk menekankan suatu poin.)
Saya tidak lagi miskin.
Sekarang saya menjalankan bisnis kecil, mendapatkan penghasilan dari real estate, dana reksa, dan pasar saham.
Sekarang saya mampu untuk menolong orang miskin dengan suatu cara yang sebelumnya tidak dapat saya lakukan. Dan saya mampu untuk memberi lebih kepada pelayanan Tuhan karena berkat finansial yang telah Ia berikan pada saya. Saya tidak hanya memberikan 10% dari pendapatan saya. Karena gaya hidup saya tetap sederhana (tidak ada mobil mewah, tidak ada rumah besar), saya dapat memberi lebih, lebih banyak daripada 10% kepada Tuhan. (Omong-omong, saya juga telah belajar bahwa ketika saya memberi, saya menerima lebih banyak. Saya mengajak Anda untuk memberi secara rutin kepada pelayanan bagi Tuhan.)
Saat ini, saya juga percaya bahwa kekudusan tidak ada hubungannya dengan menjadi miskin atau kaya. Kekudusan berhubungan dengan kasih dan seseorang dapat melakukannya baik dia kaya maupun miskin.
Uang tidak membeli kebahagiaan; Uang membeli kebebasan.
Orang tidak baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang buruk dan menjadi sengsara seperti neraka.
Orang baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang baik dan menjadi bahagia seperti surga.
Untuk lebih detilnya, orang baik akan menggunakan kebebasan itu untuk berbuat baik. Sederhana saja.
Saya berikan sebuah contoh kecil dari apa yang saya maksud.
Kini, saya tidak lagi berhenti di depan Jollibee untuk menghitung uang saya. Dan kini, saya dapat melakukan sesuatu yang sulit untuk bisa saya lakukan sebelumnya: Sekarang saya dapat mengajak orang-orang miskin untuk makan siang gratis. Sesuatu yang saya lakukan secara konsisten dengan gembira.
Dengan kata lain, doa saya telah berubah.
Dulu, doa saya adalah, Tuhan, saya butuh makan. Tolong beri saya uang.¡¨
Kini, doa saya adalah, Tuhan, kirimkan pada saya orang-orang yang tidak punya apa-apa untuk dimakan pada hari ini dan biar saya menjadi berkat bagi mereka.¡¨
Teman, saya menggunakan kebebasan saya untuk mencintai.
Dan setelah sekian tahun membantu begitu banyak orang dalam hidup rohani mereka, saya telah sampai pada suatu kenyataan: Khususnya bagi mereka yang anak-anak atau orang tuanya bergantung pada mereka, tidak akan ada Kebebasan sejati dalam hidup tanpa Kebebasan Finansial.
Saya ingin terus mengajar Anda tentang bagaimana mengembangkan uang Anda tanpa merampas jiwa Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Dan Saya Mengajak Anda Untuk Menggunakan Kebebasan Itu Untuk Lebih Mencintai Tuhan!
Dulu, saya seorang yang miskin.
Dan saya bangga dengan kondisi itu.
Dulu saya adalah seorang misionaris single yang bahagia
yang tidak berpikir tentang uang, tidak menyentuh uang, tidak menabung, dan tidak ingin berurusan dengan uang.
Saat itu, saya betul-betul percaya bahwa menabung adalah suatu sikap kurang percaya kepada Tuhan.
Saya juga percaya bahwa asuransi diperuntukkan bagi mereka yang lemah secara rohani. "Yesus adalah satu-satunya asuransi saya,¨ demikian yang saya katakan pada setiap orang.
Dan para bisnisman? Saya merasa kasihan terhadap mereka. Saya menggambarkan jiwa mereka sedang berlambat-lambat di tepi Neraka. Mengapa? Bayangkan, semua yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang, alat yang paling disukai oleh iblis.
Saya ulangi: Saya seorang yang miskin dan saya bangga dengan kondisi itu.
Seberapa miskin? Sebelum memasuki Jollibee, saya harus terlebih dulu mengeluarkan dompet saya dan menghitung jumlah uang yang saya miliki. Apakah saya bisa membeli sebuah burger hari ini? Saya ingat hari-hari dimana saya harus berbalik karena uang (atau recehan!) saya tidak cukup.
Dulu saya bangga kalau saya miskin dan menderita. Kondisi itu membuat saya merasa suci. Cintai Tuhan Dengan Segenap Hatimu, Pikiranmu, Kekuatanmu Dan Juga Uangmu!
Hari ini, kepercayaan saya benar-benar sudah berubah. Dan itulah sebabnya mengapa saya dikritik. Oleh orang-orang religius kurang lebih.
Mereka mengatakan saya terlalu banyak mengajarkan tentang uang.
"Bo, mengapa kamu berubah?¡¨ tanya mereka, Sekarang kamu terus berbicara tentang menabung dan investasi dan bisnis.
Di mana priamanis dan sederhana yang dulu selalu hanya berbicara tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga? Kami ingin pria itu kembali¡¨
Maaf, tapi Anda tidak akan mendapatkan pria itu kembali.
Karena Tuhan telah mengubah saya.
Saya jelaskan mengapa saya berubah: Saya telah memutuskan untuk lebih mencintai.
Jangan salah sangka. Saya masih berkotbah tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga. (Dari semuanya, uang hanyalah salah satu dari topik saya yang banyak.) Namun beberapa tahun terakhir ini, sayamenjadi sangat terbeban oleh kebutuhan umat Tuhan yang praktis, membumi, dan RIIL.
Berikut adalah beberapa faktanya:
„X Banyak keluarga Kristiani yang baik terkubur dalam hutang. Mereka tidak bisa tidur pada malam hari. Mereka merasa takut setiap kali telepon berdering.
„X Banyak pasangan suami-isteri Kristiani yang baik sering bertengkar karena masalah uang. (Berdasarkan survei, 50% dari konflik pernikahan adalah masalah uang. Satu survei bahkan mengatakan 80%!)
„X Banyak umat Kristiani yang baik akan pensiun tanpa memiliki tabungan atau investasi dan akan menjadi lebih tua dan lebih miskin seiring berjalannya waktu.
„X Banyak umat Kristiani yang hidup dalam kemiskinan, dan anak-anakmereka menderita karena kesehatan dan pendidikan yang buruk.
Dan itulah sebabnya mengapa saya berubah: Saya inginmenolong umat Kristiani keluar dari hutang, menyelesaikan masalah keuangan mereka, dan memperoleh lebih banyak berkat finansial untuk menolong lebih banyak orang!
Ini adalah komitmen saya. Ini adalah misi saya. Ini adalah kerinduan saya. (Saya tidak peduli berapa banyak orang yang mengkritik saya karena hal ini.) Saya telah mengabdikan seluruh hidup saya untuk menolong setiap orang yang menderita dengan memberikan kebijakan praktis lewat kotbah dan tulisan saya. Baik secara rohani, secara emosional, atau secara finansial. Bagi Banyak Orang, Jika Tidak Ada Kebebasan Finansial, Tidak Akan Ada Kebebasan Sejati Dalam Hidup Mereka
Anda tahu cerita saya.
Karena kepercayaan saya telah berubah, kehidupan finansial saya pun mengalami perubahan. Boleh saya membual? (Bukan untuk membual tapi untuk menekankan suatu poin.)
Saya tidak lagi miskin.
Sekarang saya menjalankan bisnis kecil, mendapatkan penghasilan dari real estate, dana reksa, dan pasar saham.
Sekarang saya mampu untuk menolong orang miskin dengan suatu cara yang sebelumnya tidak dapat saya lakukan. Dan saya mampu untuk memberi lebih kepada pelayanan Tuhan karena berkat finansial yang telah Ia berikan pada saya. Saya tidak hanya memberikan 10% dari pendapatan saya. Karena gaya hidup saya tetap sederhana (tidak ada mobil mewah, tidak ada rumah besar), saya dapat memberi lebih, lebih banyak daripada 10% kepada Tuhan. (Omong-omong, saya juga telah belajar bahwa ketika saya memberi, saya menerima lebih banyak. Saya mengajak Anda untuk memberi secara rutin kepada pelayanan bagi Tuhan.)
Saat ini, saya juga percaya bahwa kekudusan tidak ada hubungannya dengan menjadi miskin atau kaya. Kekudusan berhubungan dengan kasih dan seseorang dapat melakukannya baik dia kaya maupun miskin.
Uang tidak membeli kebahagiaan; Uang membeli kebebasan.
Orang tidak baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang buruk dan menjadi sengsara seperti neraka.
Orang baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang baik dan menjadi bahagia seperti surga.
Untuk lebih detilnya, orang baik akan menggunakan kebebasan itu untuk berbuat baik. Sederhana saja.
Saya berikan sebuah contoh kecil dari apa yang saya maksud.
Kini, saya tidak lagi berhenti di depan Jollibee untuk menghitung uang saya. Dan kini, saya dapat melakukan sesuatu yang sulit untuk bisa saya lakukan sebelumnya: Sekarang saya dapat mengajak orang-orang miskin untuk makan siang gratis. Sesuatu yang saya lakukan secara konsisten dengan gembira.
Dengan kata lain, doa saya telah berubah.
Dulu, doa saya adalah, Tuhan, saya butuh makan. Tolong beri saya uang.¡¨
Kini, doa saya adalah, Tuhan, kirimkan pada saya orang-orang yang tidak punya apa-apa untuk dimakan pada hari ini dan biar saya menjadi berkat bagi mereka.¡¨
Teman, saya menggunakan kebebasan saya untuk mencintai.
Dan setelah sekian tahun membantu begitu banyak orang dalam hidup rohani mereka, saya telah sampai pada suatu kenyataan: Khususnya bagi mereka yang anak-anak atau orang tuanya bergantung pada mereka, tidak akan ada Kebebasan sejati dalam hidup tanpa Kebebasan Finansial.
Saya ingin terus mengajar Anda tentang bagaimana mengembangkan uang Anda tanpa merampas jiwa Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Langganan:
Postingan (Atom)