Jumat, 26 September 2008

Apa Yang Anda Lakukan Ketika Rencana Terbaik Anda Tidak Terjadi?

Itu adalah pertanyaan sulit saya bagi Anda.

Mau tahu, setelah email tentang Pernikahan saya di Boracay minggu lalu, seorang wanita bertanya pada saya, “Bo, kelihatannya semua rencanamu selalu terjadi! Hidupmu begitu mempesona. Tapi impian-impian saya tidak terjadi… Apa yang salah pada saya?”

Saya akan membuat pernyataan yang lebih jelas: Ya, saya juga mengalami frustasi!

Ok, berikut adalah sekelumit kisah saya…

Saya merayakan ulang tahun yang lalu dengan cara yang sedikit tidak terduga.

Saya demam.

Lengkap dengan otot-otot yang terasa sakit.

Kaki saya terasa seperti saya sehabis jogging 400 mil.

Sekalipun hal itu tidak terjadi.

Saya terbaring di dipan saya.

“Tuhan, mengapa Engkau membiarkan saya sakit pada hari ulang tahunsaya?”

Saya juga terlihat seperti zombie.

Rambut saya acak-acakan.

Baju saya basah kuyup oleh keringat yang bau.

Kumis Genghis Khan saya tidak dicukur.

Mengapa Tuhan melakukan ini pada saya?

Ketika Rencana Terbaik Saya Tidak Terjadi

Sebelum virus yang jahat menyerang saya, saya punya rencana besar untuk ulang tahun saya. Bersama anak-anak saya, kami akan mengunjungi para sahabat kami diantara fakir miskin.
Pertama, para yatim piatu yang dirawat Rey Ortega, teman saya.Kedua, perkampungan kumuh dimana saya pertama kali melakukan pelayanan ketika saya berusia 14 tahun. Ketiga, kunjungan singkat ke Anawim,pelayanan kami bagi para lansia terlantar.

Akhirnya, anak-anak jalanan dengan teman saya Jodean Sola.

Namun tiga hari sebelum ulang tahun saya, saya mulai merasa lemah.

“Hanya alergi,” saya berkata pada diri sendiri. “Ini akan berlalu…”

Kenyataannya tidak. Virus baru memulai tindakan kejinya untuk menghancurkan semua rencana saya.

Pada hari ulang tahun saya, saya ingin mengunjungi fakir miskin. Tapi yang terjadi, saya menjadi yang patut dikasihani.

Saya merasa sangat tidak berdaya, sangat lemah.

Apakah Anda percaya?

Saya merasa begitu low bat, saya bahkan tidak punya tenaga untuk menulis atau membaca atau bahkan menonton TV.

Yang saya lakukan adalah merajuk.

Dan mengeluh.

Dan merajuk lagi. Satu-satunya Yang Dapat Saya Lakukan

Saya berharap saya dapat memberitahu Anda bahwa di tengah penderitaan saya, Pewarta Karismatik ini berdiri, melompat ke sana ke mari, dan menyanyikan lagu Don Moen, “Dia Bukan Jalan, Saat Tiada Jalan!” Atau saya mengangkat tangan saya dan berseru, “Puji Tuhan, saya sakit!”sepanjang waktu tersenyum dengan lebar.

Saya tidak melakukan hal itu.

Saya tidak bisa!

Saya hanya bisa melakukan satu hal.

Saya mengeluh.

Oh ya, saya mampu berbicara pada Tuhan.

Saya berpikir.

Huh…

Setelah dipikir-pikir, saya bahkan tidak dapat melakukan itu.

Saya bahkan tidak punya tenaga untuk berbicara pada Tuhan.

Jadi saya mengeluh bersama Tuhan.

Dan merajuk bersamaNya sepanjang hari.

Tapi dengan itu semua, saya merasa bahwa Tuhan sedang mengeluh bersama saya.

Dan dengan cara yang sangat aneh, hal itu tentu saja sangat luar biasa. Berkat Terbaik Sepanjang Ulang Tahun Saya

Dalam satu pengertian, saya percaya bahwa pada hari ulang tahun saya, Tuhan ingin bersekutu dengan saya dengan cara yang sangat dalam.

Sayatidak mengetahuinya, tapi roh saya merindukan keheningan ini. Makatubuh saya sementara waktu menyerah agar berkat rohani untuk ulangtahun saya dapat diterima.

Kala senja, saya merasa jauh lebih baik.

Mertua saya datang berkunjung dan membawakan makan malam. (Saya termasuk salah satu dari sekian banyak pria aneh yang mengagumi mertuanya.) Saya dapat duduk di meja, mengunyah ikan, dan bahkan tersenyum.

Ketika semua orang pulang, isteri saya duduk di sisi monster yang bau. Ia berkata, “Birthday boy, sekalipun baumu mengingatkan saya pada seekor tikus yang mati tiga hari lalu, bolehkah saya menghabiskan malam ini dengan menonton sebuah film romantis bersamamu?”

Tanpa menunggu jawaban, ia berdiri, meredupkan lampu, memasukkan sebuah DVD, dan mendekap di samping saya. Ia memegang tangan saya sepanjang malam itu – selama itu ia menutup hidungnya dengan tangannya yang lain.

Ulang tahun saya terasa lengkap.

Hari berikutnya, saya bangun dan merasa sembuh.

Rasanya seperti kehausan jiwa saya akan keheningan dipadamkan dan karena itu saya berkata pada tubuh saya, “Sembuhlah sekarang. Saya telah full-charge.”

Jadi bagaimana ulang tahun saya?

Hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Dua Pilihan Dalam Hidup

Berikut adalah pertanyaan saya bagi Anda:

Apa yang Anda lakukan ketika rencana terbaik Anda tidak terjadi?

Anda mempunyai dua pilihan:
1. Anda dapat mengutuk Tuhan dalam kemarahan.
2. Atau Anda dapat mengeluh bersama Tuhan dalam penyerahan.

Dan tebak berkat tersembunyi apa yang akan Ia berikan pada Anda melalui masalah-masalah Anda.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

Tidak ada komentar: