Jumat, 22 Agustus 2008

JANGAN MEMPERSULIT HIDUP ANDA

“Permisi, di manakah Trinitas?”

Saya sedang berjalan di lobi rumah sakit St. Luke di Quezon City ketika pria ini menghampiri dan mengajukan pertanyaan yang sangat dalam ini pada saya.

Ia terlihat sangat kebingungan. Dugaan saya bahwa ia mengenali saya lewat siaran TV saya atau buku saya dan memutuskan untuk bertanya pada saya sebuah pertanyaan rohani. Maka saya memberinya jawaban terjitu saya.

Trinitas ada bersama Anda dan di dalam Anda. Allah Bapa,Putera, dan Roh Kudus adalah satu…” Wajahnya terlihat semakin bingung, jadi saya berusaha lebih keras lagi. “Saya tahu ini sulit untuk dimengerti, tapi ada tiga pribadi dalam satu Tuhan…,” saya menjelaskan.

“Bayangkan api. Kobarannya,nyalanya, dan panasnya adalah hal yang berbeda tapi semua itu satu. Sama seperti Trinitas.” Rasanya, saya terpesona oleh kepintaran saya sendiri.

Ketika itu juga ia menginterupsi jawaban saya yang cemerlang dan berkata, “Oh, itu luar biasa, tapi ah…saya hanya ingin tahu di mana letak Sekolah Trinitas?” “Oh…,” wajah saya berubah semerah tomat dan berkata, “Belok kanan di E. Rodriguez dan Anda akan melihatnya dalam lima menit…” Iamengucapkan terima kasih dan segera berlalu dengan bergegas. Mungkin agar dapat menyingkir secepat mungkin dari orang religius aneh yangbaru saja ditemuinya.

Anda percaya? Saya menjelaskan dogma tentang Trinitas kepada seorang pria yang hanya membutuhkan petunjuk sederhana. Saya baru saja memetik pelajaran untuk jangan pernah mempersulit hidup saya lebih dari seharusnya.

Apa Yang Sesungguhnya Dibutuhkan Orang

Ini adalah cerita tentang pelayanan kotbah dan menulis saya.

Sudah lama saya belajar bahwa orang-orang sangat membutuhkan petunjuk sederhana. Bagaimana caranya membangun sebuah keluarga yang harmonis.
Bagaimana caranya menghasilkan uang sesuai dengan jalan Tuhan.
Bagaimana caranya membesarkan seorang anak dengan baik.
Bagaimana caranya menjadi sehat.
Bagaimana caranya melayani orang-orang miskin.
Bagaimana caranya menjadi bahagia.

Terkadang, saya berbicara dengan berbelit-belit hanya untuk membuat para pendengar saya terkesan. Sekarang tidak lagi. Saya hanya ingin membantu orang.

Karena itu saya akan tetap berkotbah dan menulis dengan cara saya. Apa yang saya sampaikan akan tetap berupa petunjuk sederhana. Tidak akan membuat siapapun terkesan. Namun akan membantu banyak orang.

Saya Juga Telah Belajar Untuk Mengikuti Petunjuk Sederhana

Dalam arti tertentu, hidup yang saya jalani sangat rumit.

Saya memimpin empat pelayanan yang sangat besar dan menjalankan tujuh bisnis kecil. Rasanya, mengatakan hal itu dalam satu kalimat pendek tidak adil bagi dunia kerja yang saya tekuni.

Satu kalimat itu berarti saya berkotbah di radio, TV, dan di web. Saya juga berkotbah 300 kali setiap tahun,menulis 80 artikel dan 3 buku setiap tahun. Saya bekerja dalam pelayanan yang luar biasa bagi kaum termiskin dari yang miskin. Saya juga membeli real estate, berinvestasi dalam saham, dan menciptakan bisnis baru setiap kali saya merasa gatal. Dan saya harus menyeimbangkan semua itu dengan membesarkan kedua anak laki-laki saya yang menakjubkan, mengencani isteri saya tercinta, berolahraga satu jam setiap hari, memakan makanan yang banyak mengandung air, dan mempererat relasi saya dengan Tuhan.

Tapi dalam arti lain, hidup saya sangat sederhana. Karena saya mengikuti petunjuk sederhana. Jika Anda sudah membaca tulisan saya secara rutin, Anda pasti sudah tahu beberapa di antaranya: Mengampuni. Tersenyum. Melayani. Berbagi. Mencintai…

Jika Anda ingin berhasil, ikuti petunjuk sederhana.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Kamis, 14 Agustus 2008

4 HAL BESAR YANG AKAN SAYA LAKUKAN SEBELUM SAYA MENCAPAI 50

Beberapa Hal Sungguh Tidak Dapat Ditunda!

Terkadang, saya tidak percaya kalau saya sudah berusia 41.

Yipieeeee, saya akan berusia 42 Juli ini.

Beberapa waktu yang lalu…belum terlalu lama, saya hanyalah seorang anak berusia 13 tahun yang kurus yang berkotbah kepada seruangan penuh orang dewasa dari jaman purba. Selama bertahun-tahun, saya selalu menjadi yang termuda dalam kelompok itu.

Ke mana pun saya pergi, mereka memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah muda…” Baru-baru ini, saya kehilangan sebutan itu dengan cepat. Orang-orang hanya memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah…”Auch. Diam-diam, kata “muda” telah merosot. Oh, sesekali, masih terjadi. Seperti ketika saya diperkenalkan oleh seorang pria yang sudah berusia 86. Saya kira ia memanggil semua orang “muda”. Tapi hal itu tidak terlalu buruk. Apakah Anda percaya sekarang saya punya pertemuan-pertemuan dimana saya adalah yang tertua?

Berpikir tentang itu saja membuat saya merasa deg-deg-an. Dan ini yang menakutkan bagi saya: Suatu hari, saya akan mengumumkan hal ini dalam artikel saya bahwa saya akan segera berusia 50. Ya Tuhan, itu hanya 8 tahun dari sekarang! Tahukah Anda bahwa 8 tahun tidak lama? Dalam sekejap mata, 8 tahun akan berlalu, dan kaboom – saya akan berusia setengah abad.

Hei, jangan salah sangka. Saya percaya di jaman sekarang usia 50 tetap muda. (Tanya Edu Manzano.) Ada masa dimana 50 dibilang tua. Sekarang tidak lagi. Ayah saya meninggal pada usia 88. Jadi jika mencapai usia 50, saya masih akan memiliki 38 tahun yang fantastis! Itu banyak. Saya masih dapat menulis lebih banyak buku (2 hingga 3 setiap tahun) dan berkotbah lebih banyak (300+ setiap tahun). Saya masih bisa mempunyai lebih banyak kencan dengan isteri tercinta saya (52 kali setiap tahun – dan itu adalah minimum!).

Namun saya menyadari sekarang bahwa saya punya 4 tujuan besar sebelum saya mencapai usia 50 – karena saya mungkin tidak mampu melakukan semua hal ini sesudah saya mencapai usia 50. Keempat hal besar ini sangat berkaitan erat dengan masalah waktu dan mempunyai tenggat waktu yang ketat.

Berikut adalah 4 tujuan emas saya sebelum saya mencapai usia 50:
1. Saya akan lebih sering bermain dengan anak-anak saya.
2. Saya akan lebih sering menemani ibu saya.
3. Saya akan lebih banyak membangun investasi saya.
4. Saya akan lebih menjaga kesehatan saya.

Tujuan Pertama:

Saya Akan Lebih Sering Bermain Bersama Anak-anak Saya.

Anak laki-laki saya yang bertenaga-nuklir dan sangat aktif berusia 8 dan 3 sekarang. Karena itu setiap hari, mereka bertanya pada saya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?”

Namun ketika saya mencapai usia 50, mereka akan berusia 16 dan 11. Yak. Akan ada anak-anak remaja di rumah saya! Pada waktu itu, saya kira mereka akan sering meminta saya untuk bermain bersama mereka (kecuali untuk bermain tenis atau bulutangkis atau sesuatu yang seperti itu).

Sejujurnya, sekarang pada usia 8 dan 3 tahun mereka, saya tidak menyambut pertanyaan mereka setiap kali mereka meminta saya untuk bermain bersama mereka. Karena seringkali, saya terkubur dalam pekerjaan saya. Saya bekerja dari rumah. Dan kami tidak mengirim anak-anak kami ke sekolah, tapi kami sendiriy ang mengajar mereka di rumah (homeschooling). (Tidak waras, ya. Kami telah melakukan ini selama empat tahun dan telah melihat buah yang luar biasa dari homeschooling. Kapan-kapan saya akan ceritakan pada Anda dalam artikel yang berbeda tentang alasan mengapa saya memilih homeschooling bagi anak-anak kami. Anda juga akan belajar 10 prinsip dari homeschooling.)

Jadi kecuali saya harus rapat atau memberikan kotbah, saya selalu dirumah bersama anak-anak saya. Dan setiap kali saya berada di rumah, anak-anak saya akan sering datang pada saya dan bertanya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?” Terkadang, main kartu pokemon. Terkadang, main mobil-mobilan dan pesawat luar angkasa. Terkadang, main game komputer. Terkadang, main gulat di lantai.

Sejak lama saya memutuskan bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan itu, jawaban saya harus selalu ‘Ya’. Bukan ‘nanti’. Bukan ‘besok’. Bukan ‘minggu depan’. Hanya sebuah kata ‘Ya’ yang sederhana, senang, dan indah.

Sekalipun jika sebagian dari diri saya ingin mengatakan, “Tidak!Tidakkah engkau melihat saya sedang sibuk? Tidakkah engkau lihat saya sedang menyelamatkan dunia? Tidakkah engkau lihat saya sedang menulis sebuah buku yang akan dibaca oleh jutaan orang? Tidakkah engkau lihat bahwa saya sedang menolong Paus untuk menjalankan Gereja Katolik? Tidakkah engkau lihat saya sedang membangun Kerajaan Allah dan tanpa saya, dunia ini akan jatuh ke dalam neraka yang kekal?” Saya tidak mengatakan satu pun dari semua kebodohan itu. Yang saya lakukan adalah tersenyum dengan tatapan berbinar pada mereka dan berkata, “Tentu, anakku! Engkau ingin main apa?”

Rencana saya adalah selalu mengatakan ‘Ya’ terhadap permintaan itu selama diajukan. Karena akan tiba satu hari dimana mereka tidak lagi akan mengajukan pertanyaan tersebut pada saya.

Tujuan Kedua:

Saya Akan Lebih Sering Menemani Ibu Saya.

Biar saya jelaskan. Saya adalah yang termuda dari 6 bersaudara, dan Ibu saya sudah 82. Beliau masih kuat dan ceria seperti biasanya. Namun itu juga berarti ketika saya mencapai 50, ia akan berusia 90.(Hei, ia dapat hidup hingga 110 – dan itu luar biasa. Tapi sayamengurangi resiko taruhan saya.)

Karena itu hal ini juga merupakan tujuan yang sangat berkaitan erat dengan masalah waktu. Ayah meninggal tahun lalu, maka Ibu sering sendiri. Teman-temannya juga meninggal satu per satu. Setiap pagi, meskipun terdengar suram (dan saya yakin, kita semua akan mencapai tahap ini), ia mengecek berita kematian dalam surat kabar kalau-kalau seorang teman lain meninggal lagi. Shiish. Karena itu sekarang, ia hanya mempunyai sedikit orang yang dapat ditelepon.

Di luar hitungan keenam anaknya. Yang sibuk mengejar hidup mereka. Khususnya anak laki-lakinya yang paling kecil yang telah menjadi seorang Pengkotbah Internasional, Penulis Buku-buku Terlaris, dan Pria Tampan yang berkeliling yang membuat para gadis tidak tahan.(Deskripsi terakhir adalah hasil dari puasa yang terlalu banyak saya lakukan pada masa Prapaskah lalu.)

Terkadang ia menelepon saya dan tidak berhasil karena saya sedang mengembara di suatu tempat di dunia untuk menjangkau yang terhilang. Tapi saya telah memutuskan bahwa ini akan menjadi tujuan emas saya sebelum saya mencapai 50. Di saat Ibu masih kuat, saya akan menelponnya secara rutin, mengajaknya keluar, dan membawanya serta dalam beberapa perjalanan saya.

Seperti tahun lalu, saya membawa serta Ibu dalam perjalanan kotbah saya ke Amerika. (Puji Tuhan untuk frequent flier miles!) Ia punyawaktu yang menyenangkan bertemu beberapa teman yang masih hidup dan yang masih dapat berkomunikasi dengan baik. Ketika mereka mengobrol,topik pembicaraan mereka tak jauh dari rasa sakit dan penyakit yang mereka alami, obat apa yang mereka makan, kisah-kisah mereka yang paling menarik seputar “diskon warga lansia”, dan prestasi cucu-cucu mereka yang banyak. Ibu senang berbicara. Dan saya senang mendengarkan. Ini merupakan kombinasi yang luar biasa.

Tujuan Ketiga:

Saya Akan Lebih Banyak Membangun Investasi Saya

Mereka memberitahu saya bahwa hanya 2% dari orang-orang di atas usia 65 yang bebas secara finansial. Itu berarti 98% dari orang-orang lansia harus bergantung pada keluarga mereka untuk bertahan hidup, atau hidup dalam panti jompo (seperti Anawim kami), atau tetap bekerja hingga usia mereka 80… Itu tragis.

Ketika saya berusia 70, saya tidak ingin menelepon anak saya dan mengatakan, “Ah anakku, dapatkah engkau memberiku dan ibumu…ah, sedikit uang untuk…ah, membeli makanan? Kami baru saja menghabiskan kaleng sardine yang terakhir. Jika engkau tidak memberi kami uang hari ini, kami akan makan mie kadaluarsa yang dibagikan pada masa Natal lalu di gereja…” Tidak akan. Saya tidak ingin menjadi tua. Saya ingin menjadi tua dan kaya. Ralat. Saya ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati!

Karena saya masih percaya bahwa tujuan dari kekayaan adalah untuk menolong orang lain. Lihat, tidak sulit untuk menghasilkan jutaan jika Anda punya waktu. Atau milyaran, jika Anda inginkan. (Saya serius.) Tahukah Anda bahwa jika Anda menginvestasikan P1.000 sebulan (= Rp250.000,-) dalam dana ekuiti atau saham yang berkembang 12% setiap tahun, Anda akan menjadi seorang miliarder pada usia 80?

Saya serius. Coba hitung. Saya sudah berusia 41, jadi jika saya menginvestasikan P1.000 sebulan, saya akan menjadi seorang miliarder ketika saya berusia 121tahun. Ha, saya membayangkan bagaimana rupa saya ketika itu. api saya tidak perlu menunggu selama itu. Karena saya dapat menginvestasikan lebih dari P1.000 sebulan. Lebih, lebih banyak.

Jadi saya tidak akan komplain jika di usia 80, saya akan memiliki setengah milyar peso. Saya bisa hidup dengan kekurangan itu. Anda bisa? Apakah Anda juga ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati? Atau Anda hanya ingin menjadi tua? Pilihan ada di tangan Anda.

Tujuan Keempat:

Saya Akan Lebih Menjaga Kesehatan Saya

Ini tujuan saya: Saya ingin tetap kuat hingga saya berusia 99 tahun.
Pada saat itu, saya masih akan berjalan keliling dengan pikiran tajam dan tawa yang menjalar pada orang lain. Saya juga ingin meninggal dalam tidur saya dan bangun di Surga.

Maka saya ingin lebih mendengarkan tubuh saya. Hal ini seperti investasi saya. Apa yang saya lakukan terhadap tubuh berusia 40 tahun saya akan terlihat dalam tubuh berusia 80 tahun saya nanti.

Hal-hal kecil termasuk:
• Saya akan lebih banyak melakukan latihan pernafasan.
• Saya akan lebih banyak minum air segar.
• Saya akan lebih banyak minum jus sayuran.
• Saya akan lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan.
• Saya akan lebih banyak berolahraga.
• Saya akan lebih banyak beristirahat, tidur, dan berlibur.
• Saya akan membuang sampah emosional dan lebih banyak berpikirpositif.

Berbicara soal kesehatan, saya bertemu dengan seorang Guru Kesehatan berusia 63 tahun yang luar biasa dan bijak bernama Amado Samia. Saya sangat terkesan dengan sharingnya tentang kekuatan terapi sentuhan dan teknik kesehatan kuno lain yang diambil dari ilmu pengetahuan dan iman. Ya, Amado adalah seorang Kristen yang taat dan menyatukan apa yang ia ajarkan dengan kebenaran Biblika.

Karena saya bepergian ke luar negeri, saya memintanya memberikan Seminar Kesehatannya yang unik kepada tim saya. Tidakperlu diragukan lagi, tim saya merasa “wow” akan pengalaman mereka bersama Amado. Mereka mengatakan pada saya mereka belajar bagaimana menyembuhkan diri mereka sendiri dan bagaimana hidup sehat dan bahagia. Ia bagai sebuah permata.

Mempersiapkan Separuh Hidup Saya Yang Kedua
Pada dasarnya, ini yang saya lakukan. Saya mendapat 8 tahun lagi untuk mencapai titik tengah hidup saya. Separuh hidup saya yang pertama teramat bahagia. Dengan melakukan keempat tujuan besar ini, saya bernubuat bahwa separuh hidup saya yang kedua bahkan akan lebih bahagia dan lebih sukses. Oh, omong-omong, ketika saya mencapai 99 – Anda dapat mulai memanggil saya tua. Sebelum itu – jangan coba-coba!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Sabtu, 09 Agustus 2008

BELAJAR UNTUK MENGATAKAN “TIDAK”…AGAR ANDA DAPAT MENGATAKAN “YA” YANG LEBIH BESAR KEPADA HIDUP

Orang Yang Menyusahkan Akan Mengajar Anda Bagaimana Membangun Batasan-batasan Anda

Jika Anda adalah seorang yang sangat membutuhkan pengakuan dari oranglain atau seorang yang selalu ingin menyenangkan orang lain seperti saya, saya menulis ini secara khusus bagi Anda.

Anda lihat, saya adalah seorang yang tidak suka mengatakan “Tidak”.

Untuk waktu yang sangat lama, kata itu bahkan tidak terdapat dalam perbendaharaan kata saya. Selama bertahun-tahun, saya tidak pernah menunjukkan kemarahan saya kepada siapapun. Setelah tersenyum bertahun-tahun, bahkan ketika saya tersinggung, saya sampai pada satu titik dimana saya bahkan tidak lagi merasakan kemarahan. Saya hanya menepis itu dari hidup saya. (Percaya deh, hal ini membuat saya berpikir saya begitu kudus. Tidak menyadari bahwa jauh dalam diri saya, saya sangat kacau secara emosional.)

Saya mempunyai ketergantungan akan pengakuan yang sangat kuat, yang mengatur setiap keputusan yang saya buat. Mengapa? Karena saya sangat ingin orang menyukai saya. Ketika seseorang tidak menyukai saya, saya merasa sangat susah. Saya tidak mencintai diri saya sendiri. Saya mempunyai harga diri yang sangat rendah dan buruk sekali. Karena itu saya mencoba untuk menyenangkan semua orang dalam segala cara. Saya membenci semua jenis konflik.

Oh ya, saya dulu sangat kacau. Dan salah satu cara untuk membuat orang lain mengasihi saya adalah dengan selalu mengatakan “Ya”. Saya tidak pernah tahu dengan mengatakan “Ya” setiap saat sebenarnya sama dengan mengatakan “Tidak” kepada suatu hidup yang berkelimpahan.

Maka saya mentolerir semua orang yang menyusahkan dan vampir emosional di planet ini: Orang-orang aneh yang ingin memegang kendali. Ratu-ratu drama. Kasus-kasus yang tidak logis. Orang-orang yang selalu marah. Orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Orang-orang yang hiper-sensitif. Para parasit yang posesif. Anda sebut orang yang menyusahkan, saya akan menyenangkan setiap mereka – hanyauntuk menjaga kedamaian.

Tapi damai yang keliru harus dibayar dengan suatu harga: saya membuang kedamaian hati saya. Rasa hormat terhadap diri sendiri. Harga diri saya. Saya akan ceritakan sebuah kisah pada Anda…Bangun Batasan-batasan Anda –Agar Anda Dapat Menyambut Orang Lain Sebagai Tamu Melalui Pintu Gerbang, Bukan Pencuri Yang Berlari Mengamuk Ke Dalam Hidup Anda Billy (bukan nama sebenarnya) adalah seorang teman yang mengundang saya untuk menjadi seorang rekan bisnis dalam salah satu perusahaannya. Tapi ia mempunyai satu kelemahan: Dia adalah seorang yang ingin mengendalikan. Ia ingin mengendalikan saya. Ia ingin mengendalikan semua orang. Termasuk matahari dan bulan dan bintang.

Untuk sementara, saya bisa menerimanya. Saya menganggapnya sebagai salah satu hal yang tidak menyenangkan dalam hidup, seperti jalinan kemacetan Manila, kelembaban Filipin, dan alergi saya terhadap udang. Tapi bekerja dengan Billy sangatlah membuat stres. Saya tidak ingin mengakuinya. “Tapi dia adalah teman saya,” saya katakan pada diri sendiri setiap kali saya merasa stres. Saya menyangkalnya. Ketergantungan saya akan pengakuan tengah membutakan saya pada kenyataan bahwa bekerja bersamanya membuat saya tidak waras.

Namun suatu hari, saya harus mengatakan “Tidak” dan membangun batasan-batasan pribadi saya. Banyak kali saya membiarkan dia menginjak-injak pagar saya. Saya harus memperbaiki batasan-batasan saya danmelindungi diri saya. Hal itu sangat menyakitkan, tapi saya tahu hanya ada satu jalan keluar.

Maka suatu hari, saya mengatakan pada Billy bahwa meskipun saya ingin tetap berteman, saya ingin keluar dari kerjasama bisnis kami. Ia tidak dapat menerima hal itu. Maka sejak hari itu, ia tidak pernah berbicara pada saya lagi. Hal itu menyakitkan karena persahabatan kami berakhir. Tapi saya langsung tahu saya telah melakukan sesuatu yang benar karena saya merasakan kedamaian hati hari itu.

Ketergantungan akan pengakuan saya disingkirkan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya menciptakan sebuah konflik. Dengan menghormati diri saya sendiri dan garis batasan saya, saya sedang bertumbuh dalam kekuatan diri.

Hari itu, saya akhirnya mencintai diri saya sendiri.

Hari ini, relasi-relasi saya lebih kaya. Karena batasan-batasan saya utuh, orang-orang yang datang dalam hidup saya adalah para tamu yang diundang yang masuk melalui pintu gerbang(saya membukanya dengan sengaja bagi mereka), bukan pencuri yang lari mengamuk ke dalam hidup saya.

Ketika Anda mengatakan “Tidak” pada situasi yang tepat, Anda sedang mengatakan sebuah “Ya” yang lebih besar kepada hidup. Kebenaran: Orang Akan Melakukan Apa Yang Anda Toleransikan

Ijinkan saya mengajukan pertanyaan ini: Adakah orang-orang dalam hidup Anda yang kepada mereka Anda harus mengatakan “Tidak”? Adakah orang-orang yang menyusahkan dalam hidup Anda yang telah menabrak gerbang dan berlari mengamuk ke dalam hidup Anda? Ingat: Anda mengajar orang lain bagaimana memperlakukan Anda. Jika orang tersebut melecehkan Anda, atau menghancurkan batasan-batasan Anda, itu berarti Anda mengajar orang itu bahwa apa yang dilakukannya adalah wajar. Anda mentoleransi. Dan orang lain akanmelakukan apa yang Anda toleransikan.

Solusinya mungkin tidak dengan mengakhiri relasi (meskipun terkadang ,itu adalah solusinya), tapi hanya untuk sekedar mengatakan “Tidak”pada situasi tertentu dimana orang itu melintasi garis batasan Anda. Nyatakan kembali diri Anda. Jangan biarkan orang lain menghancurkan Anda. Tuhan mencintai Anda. Tuhan menciptakan Anda sebagai anakNya. Tuhan ingin Anda bahagia. Karena itu berbahagialah.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

BAGAIMANA MENGHADAPI ORANG YANG MENYUSAHKAN

Lebih dari 300 komentar yang masuk ke blog saya!

Banyak di antaranya emosional. Menyakitkan. Dilumuri air mata.

Ok, itu tidak benar. Komentar dalam web tidak basah. Tapi saya membayangkan jika mereka itu dituliskan di atas kertas, mereka akan terlihat seperti kertas tisu bekas setelah isteri saya menonton sebuah telenovela.

Kelihatannya setiap orang di bumi ini punya seorang yangmenyusahkan untuk dicekik, eee…, maksud saya untuk diajak bergulat. Namun banyak yang menjawab pertanyaan saya, “Apa anugerah istimewa yang diberikan Orang Yang Menyusahkan ini pada Anda?”Saya suka jawaban-jawaban Anda!

Saya menyaring semua komentar Anda(Ya, saya membaca setiap komentar Anda!) dan menemukan 4 anugerah istimewa yang diberikan orang yang menyusahkan pada kita. Saya hanya merangkumkan komentar Anda – karena itu terima kasih sekali telah menjadi tim peneliti saya yang luar biasa! Saya dapat menuliskan seratus anugerah, tapi membuatnya menjadi daftar yang pendek akan menjadikannya lebih mudah dihargai. Anda siap?

Berikut 4 anugerah terbesar yang Anda terima dari orang yangmenyusahkan. (Catatan: Periksa khususnya Anugerah#2, karena itu yangsering tidak dilakukan oleh banyak orang…)

ANUGERAH #1:
• Anda belajar untuk menjadi lebih sabar, lebih pengertian, lebih tabah.• Anda iba terhadap mereka karena Anda menyadari bahwa “Orang yang terluka melukai orang lain”.
• Anda belajar untuk melihat kebaikan-kebaikan bahkan di antara orang-orang yang menyusahkan.
• Anda belajar bagaimana mengasihi seperti Tuhan mengasihi.
• Anda belajar bagaimana mengampuni, untuk menyingkirkan kepahitan dari hati Anda.

ANUGERAH #2:
Orang yang menyusahkan dapat mengajar Anda untuk melindungi diri Anda dan belajar untuk berkata “tidak” terhadap pelecehan.
• Anda belajar mencintai diri sendiri, menghormati diri sendiri,dengan tidak lagi membiarkan pelecehan terjadi.
• Anda belajar untuk menjadi berani dan menentang penganiayaan.
• Anda belajar untuk memberikan cinta yang kokoh – menolak pelecehannya lagi. Ini mungkin hal terbaik yang dapat Anda lakukanbagi orang yang menyusahkan.
• Anda menjadi lebih bijak, belajar lebih sopan, dan belajar bagaimana menjaga jarak dengan orang-orang yang merugikan.

ANUGERAH #3:
Orang yang menyusahkan dapat membantu Anda untuk mengetahui kelemahan Anda.
• Orang yang menyusahkan mengingatkan Anda bahwa Anda juga dapat menyusahkan orang lain.
• Orang yang menyusahkan mengajar Anda banyak pelajaran penting dalam hidup. Dengan melihat hasil tragis dari tindakan mereka, Anda akan terinspirasi untuk melakukan kebalikan dari apa yang mereka lakukan.

ANUGERAH #4:
Orang yang menyusahkan dapat membawa Anda lebih dekat pada Tuhan.
• Orang yang menyusahkan memaksa Anda untuk banyak berdoa. (“Tuhan, tolong! Saya tidak tahan lagi!”)
• Orang yang menyusahkan memaksa Anda untuk percaya pada Tuhan.(“Tuhan, saya menyerah! Saya sudah melakukan apapun yang saya bisa,tapi dia tetap seekor monster…”)
• Berdoa bagi orang yang menyusahkan mungkin tidak merubah mereka, tapi ANDA akan berubah.
• “Salib Anda (orang yang menyusahkan bagi Anda) adalah kunci Anda kesurga…” St.Poveda.
• Anda menyadari bahwa ANDA adalah orang yang menyusahkan Tuhan –tapi Anda tetap dikasihi Tuhan!

Teman, Tuhan mengijinkan orang-orang yang menyusahkan dalam hidup Anda untuk memberi Anda 4 anugerah ini. Jangan lewatkan untuk menerima semua anugerah ini!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

APAKAH ANDA MEMPUNYAI SESEORANG YANG MENYUSAHKAN HIDUP ANDA

“Tuhan, tolong saya untuk memberkati orang lain pada hari ini.”

Itu adalah doa pagi saya setiap hari…uh, ketika saya gembira.Dan biasanya, saya gembira. Tapi sesekali, saya bangun dengan perasaan tidak gembira. Dan biasanya, hal ini disebabkan oleh seseorang yang menyusahkan dalam hidup saya.

Itulah saat saya berdoa, “Tuhan, bagaimana saya bisa memberkati mm…mm… mm…makhluk ini?”Saya adalah seorang yang sangat sabar, jadi hal ini tidak terlalu sering terjadi.Tapi bisa terjadi. Teman, apakah Anda memiliki seseorang yang menyusahkan dalam hidupAnda? Dan apakah terkadang Anda ingin berdoa, “Tuhan, jika Engkau berkenan mengijinkan, biarlah sebuah petir berkekuatan 50.000 megawatt menyambar (sebut nama orang yang menyusahkan tersebut) sekarang juga. Jangan bunuh dia, Tuhan. Cukup bangunkan dia dan biar dia mengalami luka bakar yang tidak terlalu parah.

Hanya bercanda Tuhan, tapi dengan segala hormat, apa yang Engkau pikirkan ketika menciptakan manusia yang sakit ini? Saya tidak ingin terdengar kurang ajar, tapi apakah Engkau tertidur ketika menciptakan makhluk ini? Ia adalah sebuah bencana. Ia merupakan gabungan dari semua musuh Spiderman yang dijadikan satu…

Apakah Anda terkadang berpikir jika orang yang menyusahkan ini mendengar Tuhan mengatakan ini di tengah malam, “AnakKu, misi dalam hidupmu adalah menyusahkan. Itu adalah seluruh tujuan dari keberadaanmu. Engkau akan menjadi duri dalam diri seseorang. Lakukan segala sesuatunya dengan kekuatanmu untuk mengganggunya. Jadilah tidak bertanggungjawab. Atau teruslah menuntut. Atau menjadi sangat negatif. Atau menjadi egois. Atau teruslah bersikap marah. Atau bersikap menguasai. Atau selalu depresi. Tidak apa-apa. Tujuanmu adalah untuk membuat hidupnya di bumi seperti neraka.”

Ya, saya harus mengakui bahwa saya tidak suka beberapa karakter yang tidak menyenangkan di sana-sini, tapi umumnya, saya pikir Yang Maha Kuasa telah melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa dalam menciptakan manusia. Saya juga percaya bahwa Tuhan mengijinkan orang yang menyusahkan datang dalam hidup kita untuk memberi kita hadiah yang sangat istimewa.

Apakah hadiah itu? Saya akan mencoba sesuatu yang baru hari ini. Daripada menuliskan hadiah-hadiah itu, saya akan meminta ANDA untuk menuliskannya sebagai komentar dari tulisan ini. Tuliskan pemikiran dan pengalaman Anda dan bagikan kepada seluruh dunia. Ribuan pembaca akan membacanya. Dan dalam email saya berikutnya, saya akan memberitahu Anda apa yang saya pikir tentang hadiah-hadiah itu…Cool? Terima kasih!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

JANGAN MENGELUH

LEWAT PERKATAAN DAN PEMIKIRAN ANDA, ANDA AKAN MENENTUKAN APAKAH ANDA AKAN MENIKMATI PERJALANAN ANDA ATAU TIDAK

Saya terbang lagi. Pada hari Rabu, saya memulai suatu perjalanan yang cepat, non-stop selama sepuluh hari ke Amerika dan Kanada. Dalam sepuluh hari itu, saya akan memberi kotbah di sepuluh kota. Serius. Dari Los Angeles ke San Francisco ke Vancouver ke New Jersey ke Maryland…

Beberapa orang mengatakan pada saya bahwa jadwal saya tidak cocok untuk seorang manusia. Tapi tidak ada masalah dengan itu, sungguh. Saya pernah melakukan ini, jadi saya tahu rutinnya: Terbang, berkotbah, terbang, berkotbah, terbang, berkotbah… Dan hirup oksigen di sela-selanya. Jika saya bisa menikmati makanan ringan di sela-selanya, puji Tuhan. Jika tidak, sebuah pisang pun cukup. Sekarang Anda mengerti mengapa saya kurus. Tapi saya kuat. Saya telah menjadi seorang semi-vegetarian selama 14 tahun. Saya juga berolahraga setiap hari. Dan saya mempunyai hidup yang bahagia. Ke mana pun saya pergi, orang-orang bertanya, “Bagaimana engkau dapat melakukan semua yang engkau lakukan?” Mereka mengatakan kalender saya adalah penyiksaan. Tidak, bukan begitu. Saya mencintai apa yang saya lakukan. Jadi bagi saya, kalender saya bukan penyiksaan melainkan suatu petualangan yang seru.

PERINGATAN : ORANG YANG MENGELUH AKAN MENDAPAT LEBIH BANYAK DARI APA YANG MEREKA KELUHKAN

Suatu hari, saya sedang berdiri dalam suatu antrian panjang dibandara. Di depan mesin X-Ray, detektor logam, dan staf keamanan yang sudah lelah. Di belakang saya berdiri seorang pria paro baya yang rambutnya mulai menipis dengan wajah penuh kemarahan, sebongkah batu akan mencair dibawah tatapannya. Ia mencaci, “Sial, saya tidak tahan menunggu. Ini membuat saya gila. Tidakkah Anda benci dengan antrian panjang?” Saya tersenyum. Sikap diam saya sudah cukup untuk memberitahunya, “Anda punya pilihan untuk menjadi gembira atau merasa susah.” Karena pada saat itu, saya merasa gembira. Karena saya memilih untuk menjadi gembira. Saya berdamai dengan Tuhan dan diri sendiri dan seluruh alam semesta. Saya bepergian dengan pesawat ratusan kali dalam setahun dan saya telah lama memutuskan untuk tidak mengeluh soal antrian panjang.

Mengeluh tidak ada gunanya. Lebih baik, saya menghargai hadiah istimewa yang diberikan antrian panjang pada saya. Antrian panjang memaksa saya untuk mengobrol dengan seorang teman, untuk membaca buku, untuk merencanakan hidup saya 50 tahun ke depan, untuk berdoa, untuk menjadi betul-betul tidak berguna, dan untuk sama sekali tidak melakukan apapun. Oh damainya!

Jangan mengeluh. Saya tahu beberapa orang yang mengeluh sebelum perjalanan dimulai. Dengan melakukan itu, mereka “menciptakan” kesedihan yang akan mereka alami. Karena keluhan mereka menjadi nubuat bagi diri mereka sendiri. Begitulah cara kerja kehidupan.

DARIPADA MENGELUH BAYANGKAN BAGAIMANA ANDA INGIN MELAKUKAN PERJALANAN ANDA

Sebelum setiap perjalanan, saya sudah membuat suatu keputusan dan menyatakan, “Saya akan menikmati perjalanan mengagumkan ini.”Alkitab mengatakan “Hidup dan mati ada dikuasai lidah.” Saya percaya hal itu. Maka sebelum pergi untuk memulai suatu perjalanan, saya mengaku, “Perjalanan saya akan sangat diberkati!”

Saya juga melakukan sesuatu yang saya pelajari dari kejuaraanOlympiade: Dalam pikiran saya, saya membayangkan apa yang saya inginkan terjadi. Bagian dari pelatihan seorang atlet Olympiade adalah visualisasi.Setiap pagi, bahkan sebelum ia berlari, seorang sprinter (pelari jarak pendek) akan membayangkan rintangan 100 meternya. Ia membayangkan segala sesuatu. Suara tembakan. Lompatan awal. Angin yang terasa diwajahnya. Riuh-rendah suara penonton. Pita garis akhir yang mengenai dadanya. Medali emas di lehernya. Dan jika hal itu cukup baik bagi para peserta Olympiade, saya pikir hal itu cukup baik pula buat saya. Maka sebelum setiap perjalanan, inilah yang saya bayangkan…

Dalam setiap kotbah yang saya berikan, saya bayangkan betapa umat akan menerima kasih Tuhan. Orang-orang akan dikenyangkan secara rohani. Orang-orang akan mengalami Tuhan seperti belum pernahmengalami sebelumnya. Mereka akan merasa sangat diberkati; mereka akan memberitahu teman-teman mereka tentang pengalaman itu. (Petunjukbagi para Pembicara: Ini yang saya bayangkan sebelum saya memberi kotbah. Saya tidak melangkah ke mimbar tanpa melakukan ini.)

Dalam setiap relasi dengan orang lain, saya membayangkan betapa sayabelajar dari orang-orang mempesona yang akan saya temui. Saya akandiberkati oleh teman-teman saya, orang-orang yang mengundang saya, dan para penyelenggara setiap acara. Dan saya akan memberkati mereka dengan kasih dan persahabatan saya juga. (Saya menikmati pertemuan dengan semua anggota Kerygma Family di seluruh dunia.)

Dalam saat-saat tenang, entah berdiri dalam antrian atau duduk dipesawat, saya akan membaca dan menulis dan beristirahat dan berdoa.Saya membayangkan diri saya sungguh-sungguh menikmati saat tenang dansaat hening saya.

Saya akan tiba di rumah untuk beristirahat, di-“charge” kembali dan diberkati!I majinasi saya adalah doa saya. Saya mengklaim bahwa semua ini akan terjadi di dalam nama Yesus.

HIDUP ADALAH SEBUAH PERJALANAN;TERSERAH ANDA UNTUK MENIKMATINYA ATAU TIDAK

Ingat: Pengalaman bukanlah apa yang terjadi pada Anda. Pengalaman adalah apa yang Anda lakukan terhadap apa yang terjadi pada Anda. Setiap hari, Anda semakin mendekati tujuan Anda. Tujuan Anda adalah Tuhan.Tapi Tuhan bukanlah hanya suatu tujuan, Ia juga adalah jalan Anda.Karena itu nikmatilah perjalanan yang disebut kehidupan.Di setiap langkah dalam perjalanan itu, Tuhan hadir.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Jumat, 08 Agustus 2008

SAYA TELAH BERTEMU CONTOH MANUSIA

Berkotbah di West Coast selama 10 hari

Hai teman-teman,

Dengan sub-judul seperti itu, Anda mungkin menebak-nebak kalau saya akan berbicara tentang wanita-wanita cantik dengan tubuh yang indah dalam balutan bikini mini berwarna merah yang sedang berjemur di pantai-pantai California.

Tidak.

Ya, saya menulis ini dari Los Angeles, Amerika, tapi saya bukan sedang bersantai di pantai. Saya sedang dalam Tour 10 hari untuk memberi kotbah di West Coast dan berkesempatan untuk menikmati saat-saat yang luar biasa. Yep, sepuluh hari itu merupakan kotbah non-stop, melompat dari satu kota atau negara ke tempat lainnya.

Kemarin, seseorang bertanya saya, “Bo, dari mana kamu mendapat semua energimu? Tidakkah kamu merasa lelah?”

Adalah sangat meyakinkan bagi saya untuk mengatakan “Tuhan.” Begitu spontan. Begitu terumus. Begitu diharapkan. Tapi saya merasa hal itu spontan karena demikian adanya. Saya bernafas di dalam Tuhan dan Tuhanlah energi saya. Oh, saya juga bernafas di dalam Tuhan di dalam orang-orang luar biasa di sekeliling saya.

Ke mana pun saya pergi, saya bertemu dengan berbagai kelompok orang-orang yang luar biasa.
Pertama, kami bepergian sebagai satu tim. Saya bepergian bersama empat orang yang menyenangkan: Ketua Pelayanan Luar Light of Jesus -Roy Pasimio dan isterinya Rorie, Pewarta Kerygma – Arun Gogna, dan videographer kami – Edwin Marcelo.

Kedua, tim lokal yang membantu mengkoordinir segala sesuatu dan menyambut saya dalam rumah mereka sangat menakjubkan. Angie, Dawn,Em, Cris dan Alfe, Bobot dan Merle, Norie, Cora dan Ed, Tante Eunice dan keluarga, Mario dan Tessie…Mereka adalah keluarga saya di sini dan saya merasakan kasih Tuhan melalui diri mereka.

Suatu hari, seorang wanita mengeluh pada saya, “Bo, setiap kali kamu berbicara tentang seseorang, saya juga mendengar kata-kata seperti luar biasa, menyenangkan, menakjubkan… Tidakkah kamu pernah bertemu orang-orang yang menyebalkan, kasar, dan egois?” Oh ya, tentu saja. Tapi saya tidak berfokus pada mereka. Anda perhatikan, saya mencoba untuk melihat hal terbaik dalam diri seseorang. Orang lain senang melihat (berfokus, berpikir, menganalisa) pada sisi buruk seseorang. Ya Tuhan, mengapa lakukan itu? Anda akan berakhir menyedihkan. Harusnya Anda berfokus pada pertumbuhan!

Dulu sekali, saya telah membuat satu keputusan bahwa setiap saya bertemu seseorang, saya akan melihat inner beauty-nya. Kebaikan mereka. Ketulusan mereka. Dan selama ini hal tersebut sangat menyenangkan. Oh ya, karena sikap ini, kadang-kadang saya diserang. Ditipu. Diperdaya. Namun sekarang saya telah membangun rasa hormat terhadap diri sendiri yang cukup untuk menghindar begitu merasakan tanda akan diperdaya.(Perlu waktu yang panjang untuk mempelajari hal ini.)

Tapi sekalipun saya harus mengakhiri suatu persahabatan pada waktu-waktu itu, saya tidak menyalahkan atau membiarkan perasaan-perasaan pahit dalam diri saya. Bahkan begitu saya keluar dari kondisi itu, dalam hati saya memberkati orang tersebut, berharap hanya yang terbaik. Karena jauh di dalam orang yang (%&#*^@!!!) itu, Tuhan hadir. Tuhan yang sama yang berdiam di dalam diri saya juga. Maka saya keluar bukan hanya karena saya akan dilukai, tapi juga karena “orang yang melukai” akan lebih terluka jika saya membiarkannya terus melukai saya.

Pada akhirnya, yang membuat saya keluar darisuatu persahabatan adalah kasih terhadap diri sendiri dan kasih terhadap orang lain.

Tetaplah melihat pada keindahan.
Sahabatmu, Bo Sanchez

BANGUNKAN RAKSASA DI DALAM DIRI ANDA

Takaran Anda Yang Sebenarnya Diukur Dari Keberanian, Kearifan, dan Cinta Anda.

Bahkan sebagai bayi gajah sekalipun, Bulig sangat besar. Ketika Bulig bertumbuh dewasa, ia lebih tinggi dan lebih besar dari semua teman-teman sepermainannya. Tidak perlu waktu lama hingga gajah lain merasa takut padanya. Dan Bulig mengetahui hal ini. Karena itu ia menggunakan ukurannya untuk menakuti yang lain untuk melakukan apa yang ia ingin mereka lakukan. Ia akan mendengus dan menggeram sambil berkata, “Aku akan remukkankamu!” Itu merupakan salam yang biasa ia katakan pada siapapun yang ia jumpai di jalan. Kenyataannya, jika gajah-gajah lain merasa takut pada Bulig, binatang-binatang kecil lainnya juga demikian. Para monyet, kijang, harimau,dan bahkan singa pun terkagum-kagum terhadap binatang yang sangat besar itu.

Para gajah memberinya sebuah rumah istimewa di puncak sebuah bukitkecil. Dan tahta Bulig adalah sebuah ranjang berukuran raksasa. Disitulah ia berbaring dan memerintah seluruh hutan. Setiap pagi, para gajah akan memberinya sekeranjang pisang. Dan para monyet akan memberinya sekeranjang apel. Dan kijang akan memberinya sekeranjang kacang. Hal ini terjadi setiap hari. Karena itu Bulig bertumbuh semakin besar. Dan semakin ia bertumbuh, semakin takutlah binatang-binatang terhadapnya.

Ia sekarang menjadi sesosok dewa bagi seluruh binatang di sana. Sekelompok burung undan bergantian mengipasinya. Sekelompok burung parkit bernyanyi baginya setiap pagi. Sekelompok kera berakrobat sebagai hiburan malam baginya. Untuk waktu yang sangat lama, Bulig jarang meninggalkan rumahnya. Sebenarnya, selama bertahun-tahun, ia bahkan tidak pernah berdiri dari ranjang raksasanya. Yang ia lakukan hanyalah mendengus dan menggeram sesekali waktu, “Aku akan remukkan kamu!” Dan setiap kali ia mengatakan itu, semua binatang akan sangat ketakutan. Karena ia tidak banyak bergerak, ia menjadi segemuk seperti sepuluh gajah yang dijadikan satu!

Sekarang, bahkan binatang-binatang lain dari hutan-hutan lain pun datang berkunjung untuk melihat dengan mata kepala sendiri kalau Legenda Gajah Raksasa itu benar adanya. Dan mereka semua akan berdiri ketakutan melihat makhluk yang sangat besar itu. Salah satu binatang itu adalah seekor kura-kura kecil bernama Pokito. Pokita mendengar tentang gajah ini dan ingin melihatnya. Sebagai seekor kura-kura muda dan senang bermain, ia berpikir akan luar biasa sekali jika dapat berteman dengan gajah raksasa itu. Maka suatu hari, ia menghampiri Bulig yang tampak seperti sebuah gunung dibanding dirinya. Tapi Pokito tidak takut. Ia berkata, “Hi Bulig besar! Bolehkah aku menjadi temanmu?” Semua binatang di sekitar Bulig menahan nafas dengan tegang. Siapa yang berani berbicara seperti itu pada Bulig? Apakah ia sadar apa yang sedang dikatakannya? Kura-kura malang! Bulig merasa terhina karena seekor makhluk kecil itu tidak menyembahnya sebagai dewa. Maka ia mendengus dan menggeram seperti biasanya dan berkata, “Aku akan remukkan kamu!” Namun Pokito adalah seekor kura-kura bijak. Ia melihat ada kelemahan besar di balik ukuran tubuh Bulig. Ia kasihan padanya. Karena itu ia hanya berkata, “Bulig, aku hanya ingin menjadi temanmu. Jika engkau tidak mau, tidak apa-apa. Aku akan tetap gembira…”

Ketika ia membalikkan badan, Bulig bahkan menjadi lebih marah dan mendengus dan menggeram lagi dan berkata dengan suara yang lebih keras, “AKU AKAN REMUKKAN KAMU!” Semua binatang lari terbirit-birit ke belakang semak-semak, batu-batu, dan pohon-pohon. Ini adalah pertama kalinya mereka mendengar Bulig marah sedemikian rupa. Pokito membalikkan badan menghadap raksasa itu lagi dan berkata dengan tenang, “Bulig, aku tidak akan melakukan itu kalau aku jadi dirimu. Engkau akan menyakiti dirimu sendiri…” Wajah Bulig merah padam seperti sebuah mobil pemadam kebakaran. Ia berdiri. Atau paling tidak ia berusaha. Ingat, sudah bertahun-tahun sejak ia terakhir kali berdiri! “Ummph… Ummmph…. Ummmmmmmmmph!” Berkali-kali Bulig mencoba namun ia tak dapat berdiri! “Bulig, jangan lakukan itu…,” kata Pokito. Semua binatang keluar dari persembunyian mereka. Mereka sangat terkejut melihat dewa mereka mengalami kesulitan untuk berdiri! Akhirnya, kaki Bulig tertekuk dan ia jatuh ke tanah. Whaaam! Sekarang Bulig kesakitan, tapi penghinaan yang dialaminya jauh lebih besar dari sakit fisik yang ia alami saat itu. Pertama, seekor monyet kecil mulai mengejek. Tak lama, monyet-monyet lain melakukan hal yang sama. Dan setelah beberapa saat, semua binatang mulai mempermalukan Bulig. Mereka mencemooh dan memberinya julukan. “Makhluk lemah!”, “Sigendut!”, dan “Gudang lemak!” Tiba-tiba Pokito berteriak, “Hentikaaaaaaaaaaan!” Semuanya berdiam diri di hadapan kura-kura pemberani ini. “Selama bertahun-tahun, kalian menyembah Bulig sebagai dewa,” kataPokito, “tapi sekarang, kalian menghinanya seperti musuh. Mengapa kalian lakukan itu? Bulig hanyalah salah satu dari kita, sama seperti binatang lainnya.”

Pokito berjalan mendekati Bulig yang tertunduk dan dipenuhi rasa maluserta berkata, “Apakah engkau butuh bantuan untuk berdiri?” Dengan perlahan, Bulig menganggukan kepalanya. Kura-kura itu berbalik ke gajah-gajah lain, “Bantu temanmu berdiri.” Gajah-gajah lain takjub dengan kearifan kura-kura kecil ini. Mereka semua berdiri di samping raksasa itu, dan bersama-sama, mengangkatnya. Dengan upaya yang keras, gajah raksasa itu berdiri. Dengan lututnya yang masih gemetar, Bulig tersenyum kepada kura-kura itu dan berkata perlahan, “Terima kasih. Engkaulah raksasa sesungguhnya.” Pokito tersenyum. “Terima kasih.” Bulig bertanya, “Maukah engkau menjadi temanku?” Kura-kura itu berkata, “Dengan satu syarat. Engkau harus jogging bersamaku setiap pagi.” Ia berkedip. Dan semua binatang tertawa serentak.

7 PELAJARAN TENTANG HIDUP
Saya menulis cerita pendek ini untuk Mustard, sebuah majalah anak-anak. Tapi pelajaran yang luar biasa dalam cerita itu tidak hanya untuk anak-anak. Sebenarnya, saya percaya orang-orang dewasa lebih perlu mendengarkan ini daripada anak-anak!

Berikut adalah 7 pelajaran tentang mengubah hidup dari cerita tersebut:
Pelajaran #1:
Jangan mencari penyembah-penyembah; tetapi carilah sahabat-sahabat sejati. Tidak semua teman diciptakan sama. Beberapa teman hanyalah penggemar. Mereka mengagumi Anda. Mereka menyanjung Anda. Mereka takut terhadap Anda. Mereka mengambil keuntungan dari Anda. Namun ketika Anda membutuhkan mereka, mereka tidak ada.

Pilihlah sahabat sejati daripada penggemar. Ketika Anda mengalami kesulitan, mereka akan tetap berada di sisi Anda.

Pelajaran #2:
Cara terbaik untuk mencari seorang sahabat sejati adalah menjadi seorang sahabat sejati. Apakah Anda seorang sahabat sejati? Apakah Anda memberikan perhatian kepada orang lain? Apakah Anda menunjukkan kasih Anda terhadap mereka dengan cara yang tidak biasa? Investasi terbaik yang akan pernah Anda lakukan adalah dalam relasi Anda. Di situlah harta Anda berada.

Pelajaran #3:
Penggertak itu lemah. Hindari atau tentanglah, namun jangan pernah takut terhadap penggertak. Apakah Anda punya penggertak dalam hidup Anda? Anda akan selalu berhadapan dengan para penggertak. Mereka mengintimidasi orang. Mereka ingin Anda merasa takut terhadap mereka. Mereka memanipulasi Anda untuk mengikuti mereka. Tergantung situasi, Anda dapat menghindari atau menentang mereka. Namun jangan pernah takut terhadap mereka. Karena semua penggertak adalah palsu. Dengan paksaan, mereka menutupi kelemahan yang ada di dalam diri mereka. Tapi jauh di dalam,seorang penggertak adalah seorang anak rapuh yang memiliki banyak ketakutan.

Pelajaran #4:
Ketika seseorang tidak suka menjadi temanmu, biarkan saja dan tetaplah bersukacita. Hidup terlalu indah untuk disesali hanya karena penolakan seseorang. ‘Orang yang selalu ingin menyenangkan orang lain’ ingin menyenangkansetiap orang. Dan ketika seseorang menolak mereka, mereka akan tewas. Karena mereka memerlukan perasaan dibutuhkan. Ketika seseorang menolak mereka, mereka sangat terluka – dan membawa luka ini ke manapun mereka pergi dan membiarkan luka ini berdampak bagi hidup mereka selamanya. Apa yang dilakukan seorang yang dewasa ketika mereka mengalami penolakan? Mereka juga terluka sama seperti orang lain namun mereka tidak membawa luka itu terus-menerus. Merekamengebaskan debu di kaki mereka dan terus maju. Mereka mencintai diri mereka. Mereka mencintai hidup.

Pelajaran #5:
Ketika seseorang marah terhadap Anda dengan cara yang tidak adil, kasihanilah orang itu. Ia akan menyakiti dirinya sendiri. Jangan mengasihani diri sendiri ketika Anda menerima kemarahan yang tidak adil. Ingatlah bahwa kemarahan yang tidak adil itumenghancurkan orang yang marah, bukan Anda. Kasihanilah orang itu.

Pelajaran #6:
Selalu bersikap baik dan ramah kepada setiap orang –entah dia itu seorang raja atau seorang pengemis. Setiap manusia yang Anda temui dalam hidup adalah anak-anak Tuhan. Entah ia duduk di atas tahta atau terbaring di lumpur, tak ada bedanya. Orang tersebut adalah keluarga Anda.

Pelajaran #7:
Takaran Anda yang sesungguhnya diukur dari keberanian, kearifan, dan cinta Anda. Apakah Anda seorang yang besar? Ukurlah keberanian dan kearifanAnda. Dengan cara Anda mengasihi, Anda bisa tahu apakah Anda sudah dewasa dalam hidup atau tidak.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Kamis, 07 Agustus 2008

MENGAPA SAYA MIRIP TOM CRUISE

Saya banyak diwawancara. Mungkin sekali seminggu, saya diwawancara (Serius!). Masalahnya adalah saya menghadapi pertanyaan yang sama berulang-ulang. Karena itu hanya agar tidak bosan, saya memberi mereka jawaban paling konyol.

Saya akan ceritakan satu wawancara pada hari ini. Selain gurauan, saya yakin Anda akan memetik sesuatu untuk pertumbuhan diri Anda sendiri. Ini dia ceritanya…

T : Brother Bo, kami akan menanyakan beberapa pertanyaan dasar.
Bo : Tidak masalah. Anda juga tidak akan tahu apakah jawaban saya betul atau tidak, ya kan?

T : (Tertawa) Kapan dan di mana Anda lahir?
Bo : 11 Juli 1966 di Caloocan City. Atau 1976 ya? Saya akan tunjukkan foto saya ketika bayi. Paling tidak, itu yang dikatakan ibu saya ketika ia memberi saya foto ini. Tapi karena mahkluk dalam foto itu mirip miniatur pegulat sumo, saya ragu apakah itu betul-betul saya. Bagaimana menurut Anda?

T : Siapa orang tua Anda?
Bo : Eugenio dan Pilar Sanchez. Manusia paling luar biasa di planet ini.

T : Kami pernah membaca bahwa mereka mempunyai kisah cinta yang luar biasa. Bagaimana mereka bertemu?
Bo : Mama adalah seorang gadis cantik berusia 19 tahun ketika ia bertemu Papa saya. Ia sedang melamar kerja di kantor Papa. Papa, lebih tua 6 tahun, menyukai apa yang dilihatnya dan, mengambil secarik kertas, secara diam-diam memberikan pada Mama jawaban atas ujian masuk– agar ia lulus! Kemudian ia menerima Mama saat itu juga dan mengajaknya kencan pertama. Hal ini mungkin memalukan bagi Anda, tapi tiga bulan kemudian, Mama dan Papa menikah. Sebenarnya, mereka tidakpernah menceritakan pada saya informasi yang mengejutkan ini hingga saya berusia 31 tahun – ketika saya jauh dan aman dari romantika remaja yang meledak-ledak.

T : Apa latar belakang kepercayaan mereka?
Bo : Katolik. Mau tahu apa kencan pertama mereka?

T : Apa?
Bo : Misa pagi. Dan sejak hari itu, mereka tidak pernah berhentipergi ke Misa harian sepanjang hidup mereka. Sebelum Papa meninggaltahun lalu, mereka merayakan 63 tahun pernikahan yang bahagia.

T : Anda sekolah di mana?
Bo : Saya berganti-ganti sekolah seperti saya berganti baju. Saya mulai di Stella Maris, melompat ke San Carlo Boys, meloncat ke St.Josephs, berganti ke SMA Claret, dan akhirnya mendarat di Ateneo. Ya,saya tidak pernah mendapat sebuah Piagam Kesetiaan.

T : Jurusan apa yang Anda ambil saat di perguruan tinggi?
Bo : AB Filosofi.

T : Apakah Anda mengambil Master?
Bo : Saya mengambil Master Teologi namun tidak pernah membuat tesis saya. Saya terlalu sibuk dengan pelayanan saya. Tujuan saya bukan untuk mendapat gelar. Saya hanya ingin belajar lebih banyak.

T : Di mana Anda bekerja?
Bo : Dalam pekerjaan normal dan perusahaan normal? Tidak pernah. Sekarang saya berusia 41 dan saya tidak pernah memiliki seorang bos seumur hidup saya. Sejak SMA saya sudah aktif dalam pelayanan. Danketika saya di perguruan tinggi, saya sudah bekerja “full-time” (sepenuh waktu) dalam pelayanan bagi Tuhan. Saya mendirikan 4 organisasi non-profit dan saya selalu menjadi pemimpinnya. Saya rasa saya malas dan tidak ingin bekerja bagi siapapun.

T : Mengapa Anda menjadi seorang pengkotbah?
Bo : Saya mengalami pertobatan rohani pada usia 12. Saya mengalami kasih Tuhan melalui suatu cara yang begitu nyata dan intim. Dan saya ingin melakukan dua hal. Pertama, kekuatan cinta itu melingkupi saya dan saya ingin membalas mencintaiNya. Kedua, saya menginginkan suatu hidup yang berarti. Saya ingin hidup saya memiliki makna yang kekal. Dan karena itu saya memiliki keinginan untuk melayani Tuhan dengan berkotbah. Percayakah Anda, sebagai seorang anak berusia 13 tahun, saya membayangkan diri saya berdiri di hadapan 3.000 orang di Coliseum Araneta, memegang sebuah Alkitab dan sebuah mic, berkotbah tentang Firman Tuhan.

T : Apakah itu terjadi?
Bo : Saya memberi kotbah pertama saya di Coliseum Araneta pada usia16. Itu suatu mukjizat. Saya akan buktikan pada Anda: Ini adalah foto paspor saya ketika berusia 16. Apakah Anda akan mendengarkan…ah, mahkluk asing itu?

T : Adakah kejadian tertentu dalam hidup Anda yang menyebabkan Anda menjadi seorang pengkotbah?
Bo : Pada usia 13, Aida, ketua persekutuan doa kami bernubuat bahwa saya akan menerima karunia kebijaksanaan dan bahwa saya akan berkotbah. Karena itu ia meminta saya untuk memberi kotbah pada persekutuan doa Jumat berikutnya. Maka pada usia 13, saya memberi kotbah pertama saya dan tidak pernah berhenti sejak saat itu. Saya berhutang pelayanan saya pada wanita itu, Aida. Ia percaya pada saya. Ia melihat sesuatu di dalam diri saya, yang orang lain – bahkan saya sendiri – tidak melihatnya. Dan selama bertahun-tahun, saya mencoba menjadi seorang Aida bagi hidup orang lain. Saya membangkitkan orang dan melepas mereka ke dunia. Asik sekali.

T : Kami perhatikan bahwa Anda berbicara tentang berbagai topik. Apakah Anda punya topik favorit saat ini?
Bo : Setelah hampir 30 tahun berkotbah, topik favorit saya sekarang adalah tentang membangun gambaran diri seseorang, mengajar orang untuk melihat diri mereka dengan cara Tuhan melihat mereka, dan membantu mereka untuk bermimpi lagi. Untuk saya dapat melakukan itu, saya harus mengubah gambaran mereka yang salah terhadap Tuhan dan terhadap diri mereka sendiri. Topik favorit yang lain saat ini adalah membantu orang meningkatkan kemampuan finansial mereka dan mengajar mereka teologi dan psikologi yang benar terhadap uang. Boleh saya promosi?

T : Ya, silakan!
Bo : Saya tidak tahu apakah masih ada tempat kosong, tapi biar bagaimanapun saya akan mengumumkan hal ini. Saya akan memberkan Seminar How To Be Truly Rich pada 5 April 2008, dari jam 08:30 pagi hingga 12:00 siang. Saya senang memberikan seminar ini karena ini benar-benar mengubah kehidupan finansial orang. Bagaimana? Dengan mengubah psikologi dan teologi mereka terhadap uang. Saya selalu yakin bahwa masalah uang adalah masalah pemikiran. Maka dengan mengubah pemikiran mereka terhadap uang, kehidupan uang mereka akan juga mengalami perubahan.

T : Mengapa Anda menggunakan media yang berbeda? Tampaknya Anda menggunakan segalanya. Anda menggunakan TV dan radio dan buku dan majalah dan internet…
Bo : Media mempunyai kekuatan yang luar biasa. Media melipat-gandakan jangkauan saya. Saya kira jika Yesus masih hidup hari ini, Ia pasti juga akan menggunakan internet. Bolehkah saya melakukan promosi tidak tahu malu lainnya? Di internet, saya telah membuat sebuah komunitas orang-orang yang bersifat internasional, tiada batas, non fisik, yang ingin bertumbuh dalam kehidupan pribadi mereka. Saya menyediakan bagi mereka segunung gizi rohani – seperti refleksi Alkitab harian, majalah bulanan, dll…

T : Anda adalah Pengkotbah Firman Tuhan sekaligus PembicaraInspirasional. Apakah ada konflik?
Bo : Kebenaran bersifat umum. Maka saya menyampaikan satu pesan.Tapi ya, saya adalah seorang pengkotbah dalam persekutuan doa saya karena saya dapat berbicara lebih terbuka tentang sumber saya –Alkitab dan tradisi iman kami. Dan saya adalah pembicarainspirasional dalam seminar korporat saya dimana saya mengambilsejarah, penulis sekuler, pengetahuan sosial, dll sebagai sumber dari apa yang saya sampaikan. Namun pesannya tetap sama karena kebenaran yang paling sederhana yang mengubah hidup bersifat umum.

T : Mengapa Anda berpikir ribuan orang mengagumi Anda?
Bo : Karena saya mirip Tom Cruise. Anda tidak percaya? Usus, ginjal, dan limpa kami betul-betul mirip. Oke, sekarang serius. Yeee, saya hanya menebak-nebak. Tiga hal. Pertama, mungkin karena saya mencoba untuk bersikap jujur terhadap kegagalan dan kelemahan saya. Kedua, mungkin karena saya mencoba untuk berbicara dalam bahasa mereka. Saya berbicara dengan cara sederhana. Saya tidak berusaha untuk membuat orang terkesan dengan pengetahuan saya. Yang terakhir, mungkin karena saya berbicara tentang apa yang menjadi masalah bagi mereka, kebutuhan mereka yang paling menghimpit. Karena saya ingin menolong mereka di tempat yang paling mereka rasa sakit. Di samping ketiga hal tersebut, saya betul-betul berpikir tentang hal-hal yangberhubungan dengan Tom Cruise.

T : Bagaimana Anda mencapai tujuan-tujuan Anda?
Bo : Saya memulai dari hal kecil. Bagaimana Anda memakan seekor gajah? Satu gigitan setiap kali. Kedua, saya mengumpulkan sebuah tim impian di sekeliling saya. Saya tidak memulai suatu proyek tanpa sekelompok orang yang luar biasa yang akan membantu saya dalam proyek ini. Ketiga, saya berpegang pada hal itu. Saya tetap positif. Saya tetap beriman. Saya tetap berfokus. Saya percaya bahwa ketika seorang pria berfokus pada impiannya dengan penuh semangat, ia akan menjadi sebuah magnet-berkat. Ia bahkan tidak perlu mencarinya. Setiap berkat yang ia butuhkan untuk memenuhi impiannya akan datang menghampirinya. Ia akan menemukan berkat-berkat itu menggelinding kearah kakinya, memohon untuk diterima.

T : Kami dengar bahwa Anda tidak menyekolahkan anak-anak kesekolah. Sebaliknya, Anda menyekolahkan mereka di rumah (homeschool). Mengapa Anda mengambil keputusan sedemikian radikal?
Bo : Itu merupakan keputusan yang sulit. Namun setelah 4 tahun menyekolahkan anak-anak di rumah, kami melihat buahnya. Kami mampu membentuk nilai-nilai dalam diri anak-anak kami. Kami menikmati suatu relasi yang kuat dengan mereka.

T : Bagaimana relasi Anda dengan Tuhan?
Bo : Hidup. Intim. Senang. Asik. Nyata. Jujur. Membumi. Saya mengalami Dia dalam momen-momen paling sekuler dalam hidup saya.

T : Kelihatannya Anda menjadi Pengkotbah yang berbeda. Anda tidak hanya berkotbah. Anda ingin menolong kaum miskin. Anda ingin mengubah dunia. Mengapa?
Bo : Saya mulai mengerti hakekat Kristiani. Yaitu kasih. Saya akan mengatakan sesuatu yang akan mengejutkan Anda. Saya percaya bahwaKeselamatan bukanlah soal masuk Surga. Saya percaya Keselamatan adalah membawa Surga turun ke bumi, khususnya kepada mereka yang paling menderita – yang miskin, yang sakit, yang terlantar, yang terhilang. Iman saya tidak berarti – persekutuan doa saya, ritualliturgi saya, bacaan Alkitab saya, kepercayaan religius saya – jikasaya tidak mencintai sesama saya.

T : Apa rencana Anda untuk masa depan?
Bo : Saya akan terus berkotbah tentang kasih Tuhan. Saya akan terus mengajar orang untuk percaya pada apa yang Tuhan percaya dalam mereka. Saya akan terus membagikan cara yang sangat praktis untuk menjalani kehidupan Kristiani – dalam keluarga mereka, dalam pekerjaan mereka… Saya akan menggunakan media dengan lebih ekstensif untuk membagikan pesan ini. Sebagai satu komunitas, kami akan memberi separuh dana kami untuk evangelisasi dan separuh lainnya untuk pelayanan kami bagi kaum miskin. Secara spesifik, kami akan melakukan pekerjaan pembangunan bagi yang termiskin dari kaum miskin, mendirikan fasilitas kredit ringan dan mata pencaharian. Kami akan bekerja dengan kelompok lain untuk membasmi kemiskinan dunia.

T : Terima kasih banyak. Anda kembali memberikan inspirasi pada kami.
Bo : Terima kasih kembali. Anda telah memberi saya pertanyaan-pertanyaan luar biasa.

Teman-teman, saya harap Anda menikmati wawancara ini sebagaimana sayasendiri menikmati menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
BO SANCHEZ

APAKAH BERDOA SEMESTINYA MENYENANGKAN?

Ya, Jika Anda Menggunakan Bahasa Doa Anda Sendiri.

Apakah Anda bergumul dalam doa harian?Jawaban saya, ya.

Selama bertahun-tahun.Namun tanpa mempedulikan apapun yang saya rasakan, saya tetap berdoa. Itulah “pengajaran” dan “aturan” bagi umat Kristiani yang baik seperti saya.Maka setiap hari, saya masuk ke kamar dan berbicara kepada Tuhan.Tiga puluh menit, itulah ajaran yang saya terima. Maka saya lakukan30 menit.Beberapa hari, berjalan dengan baik.Beberapa hari, rasanya seperti gigi yang sedang dibor.Atau seperti sedot-lemak. (Kalau saja Anda menebak-nebak, saya tidakpernah mengalaminya, tapi beberapa teman memberitahu saya hal itu seperti penyiksaan.) Selama hari-hari sulit berdoa itu, setiap bagian diri saya rasanya ingin keluar dari ruangan itu. Saya merasa begitu kering. Begitu kosong. Begitu jauh dari Tuhan. Dan saya tidak tahu mengapa. Mengapa saya merasa begitu depresi? Saya hanya menyimpulkan kalau itu adalah kekeringan rohani yang sering dialami para santo-santa (Ehem!).

Saya membaca bahwa Santa Theresa dari Avila mengalami kekeringan rohani selama 20 tahun. Siapa saya yang berhak mengeluh?Hingga saya mengerti tentang apa yang sekarang saya sebut “BahasaDoa”.Sekarang, saya sadar bahwa mungkin kekeringan rohani yang dialami oleh banyak orang berasal dari ketidak-cintaan mereka terhadap diri sendiri belaka. Bagaimana? Mereka tidak menghormati kepribadian mereka sendiri, tidak mendengarkan kebutuhan mereka, dan tidak menggunakan bahasa doa mereka sendiri.

KESOMBONGAN ROHANI SAYA
Sekali waktu, saya pikir hanya ada satu cara untuk berdoa: Cara saya! Cara saya berdoa artinya masuk ke sebuah ruangan, duduk atau berdiri, dan menyanyi, mendengar, dan berbicara pada Tuhan. Selama bertahun-tahun, saya mengajar orang lain untuk melakukan hal yang persis sama. Saya menyebutnya “Waktu Doa” dan hanya ada satu penjelasan untuk hal itu – yaitu penjelasan saya. Saya ingat seorang wanita yang mengatakan, “Bo, saya menyirami tanaman setiap pagi. Dan ketika saya melakukan hal itu, saya membayangkanTuhan melakukan hal yang sama di samping saya. Dikelilingi oleh udara yang segar dan keindahan bunga-bunga di sekitar saya, saya meluangkan waktu bersamaNya. Ketika saya mengotori tangan saya dengan tanah, saya diberkati. Dan saya merasa begitu disegarkan setiap pagi…”Saya mengerutkan dahi padanya. Saya katakan, “Itu baik. Tapi Anda tetap perlu suatu waktu doa formal dimana Anda masuk ke suatu ruangan– dan kemudian duduk dan berdiri. Dan lalu menggunakan A.C.T.S –Adoration, Contrition, Thanksgiving, and Supplication (Adorasi,Pertobatan, Ucapan syukur, dan Syafaat)…” Ampuni saya, Tuhan, untuk kesombongan rohani saya! Mungkin sebagian dari diri saya memandang rendah kepada setiap orangyang kehidupan doanya terlalu menyenangkan. Mana boleh dia begituketika saya menderita dalam doa-doa saya? Saya tidak pernah beranggapan bahwa dia mungkin lebih dekat pada Tuhan dibandingkan saya.Karena Tuhan menjadikannya seorang tukang kebun. Dan Tuhan bertemu dengannya di taman. Tuhan berbicara padanya dengan bahasa doa yang Ia berikan padanya.

APA BAHASA DOA ANDA?
Saya masih bertemu orang-orang yang memaksa kalau orang lain harus berdoa dengan cara mereka.“Anda harus pergi ke Sakramen Maha Kudus dan berlutut selama satu jam…”“Anda harus berdoa dalam bahasa roh…” “Anda harus berdoa Ibadat Harian…” “Anda harus berdoa, menyembah, melompat, dan menari seperti dalamp ersekutuan doa…” “Anda harus berdoa rosario…” “Anda harus berdoa dengan tenang, mengosongkan pikiran Anda…”Semua yang saya sebutkan di atas adalah bahasa-bahasa doa. Namun bukan sesuatu yang ‘mutlak’.Tak ada yang mutlak.

Sekarang, saya meminta orang-orang untuk menemukan bahasa doa mereka sendiri.Saya pun melakukannya.Dan aaahh…, saya merasa bebas bahwa bahasa doa saya bukanlah masuk kesuatu ruangan dan melakukan A.C.T.S. Pantas saja saya mengalami kesulitan besar! Saya merasa ‘tidak nyambung’.

BAHASA DOA SAYA?
Inilah yang saya lakukan setiap hari ketika meluangkan waktu bersamaTuhan …
Pagi hari, saya berjalan keluar rumah dan berdoa dalam bahasa roh. Hanya berjalan perlahan selama beberapa menit, menyerap sinar matahari pagi, dan menghirup hadirat Tuhan dan keindahan hari yang baru. Saya mengklaim berkat-berkat hari itu. Saya berdoa Novena kepada KasihTuhan. Mengapa saya berdoa di luar? Karena saya mencintai alam. Saya lebih merasakan hadirat Tuhan di luar daripada di dalam ruangan. BegitulahTuhan menciptakan saya. Kemudian saya masuk ke rumah, menyalakan laptop saya, dan “mendoakan”buku Impian saya. Ini berupa catatan sebanyak 15 halaman yang berisi daftar misi hidup saya. (Misi dalam hidup saya terdiri dari 4 kata:“Untuk Mewartakan Kasih Tuhan”.) Catatan ini juga berisi impian jangka panjang saya, termasuk apa yang ingin saya capai pada tahun ini. Mengapa saya berdoa dengan cara ini? Karena Tuhan mendesain psikologi saya sebagai seorang “peramal”.Dan kemudian, saya mulai menulis. Saya menulis semua doa saya, semua refleksi saya, dan semua yang saya temukan dan sadari. Ketika sayamelakukan ini, saya merasakan hadirat Tuhan dengan sangat nyata .Mengapa? Karena Tuhan menciptakan saya sebagai seorang penulis, dan menulis adalah bahasa doa saya. Saya tidak lagi banyak bergumul ketika saya berdoa. Saya suka berdoa. Saya rasa menyenangkan. Karena sekarang, berdoa bisa berupa semua aktivitas ini dan aktivitas yang lain. Karena saya tidak terikat pada satu cara berdoa. Karena saya menggunakan bahasa doa saya – bahasa yang Tuhan berikanpada saya.Karena doa adalah sebuah relasi, bukan suatu beban yang ditetapkan oleh orang lain dan harus saya lakukan. Hei, sekarang saya juga menghormati bahasa doa teman-teman saya…

CONTOH-CONTOH BAHASA DOA
• Seorang teman saya adalah pencinta musik. Maka setiap pagi, dia memutar CD penyembahannya. Dan ia menyembah Tuhan dengan bernyanyi mengikuti seluruh lagu yang diputar. Ia mengatakan pada saya bahwa waktu doa ini benar-benar menghubungkan dia dengan Tuhan.

• Paman saya yang senang olahraga berlari pagi setiap hari. (Ia sudah berusia 80 sekarang, jadi ia melakukannya dengan santai.) Tapi selama bertahun-tahun, ia berlari hingga ribuan mil. Dan ia mengatakan pada saya bahwa setiap pagi, ia berbicara pada Tuhan seolah Yang Maha Kuasa sedang berlari pagi di sisinya.

• Seorang teman mencintai ketenangan. Ia berjalan ke kapel terdekat dan berdiam dengan tenang di hadapan Sakramen Maha Kudus. Ia menyukainya.

BERDOA SECARA KREATIF DALAM KONDISI SULIT
Beberapa teman berdoa secara kreatif karena dipaksa oleh kondisi mereka. Ketika saya belum matang, saya sering menghakimi mereka, memaksa mereka untuk ‘menemukan’ waktu yang pantas untuk Tuhan. Sekarang, saya malah sangat kagum pada mereka…

• Seorang teman tinggal di Bogor dan menempuh dua jam perjalanan untuk berangkat kerja dan dua jam lagi untuk pulang. Ia hanya bisa tidur 4j am sehari. Namun karena ada perbaikan jalan tol sekarang di jalur Jakarta - Bogor, relasinya dengan Tuhan pun mengalami perbaikan. Separuh waktu perjalanannya, ia tidur. Dan separuhnya lagi, ia mengubah bis yang ditumpangi menjadi kapel pribadinya.

• Seorang yang baru menjadi ibu hanya dapat mencuri waktu untuk berdoa ketika ia menidurkan bayinya. Lagu ‘ninabobo’ yang dinyanyikannya adalah lagu-lagu penyembahan.

Teman, apakah Anda mengalami kesulitan untuk berdoa setiap hari?Apa bahasa doa Anda?Bagikan pada dunia. Seseorang mungkin akan disemangati oleh cara Anda berdoa.Dan ya, teruskan artikel ini kepada siapapun yang membutuhkan dorongan untuk berdoa!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

SAYA MASIH MENGAJAK KENCAN MANTAN PACAR SAYA

Anda Bisa Menyebut Saya Gila, Tapi Ia Masih Membuat Hati Saya Dak-Dik-Duk Setelah sepuluh tahun pernikahan, saya masih tergila-gila pada wanita ini. Berada bersamanya merupakan sejengkal surga bagi saya di dunia ini. Ini adalah bukti yang dapat saya ajukan: Selama ini, saya telah melakukan 508 kencan romantis dengan istri saya. (Ya, istri saya. Apa tebakan Anda sebelumnya? Ia adalah mantan saya, bukan?) Kencan sekali setiap minggu selama hampir sepuluh tahun yang indah. Dan saya menyukai setiap kencan tersebut. Malam kencan kami adalah suci. Saya menolak semua undangan dan pertemuan, kecuali jika saya diundang oleh Presiden. Pernikahan kami menjadi seperti sekarang ini karena kencan berharga sebanyak 508 kali itu. Silakan mengatai saya kampungan, pembohong, atau pecundang. Tapi saya betul-betul senang berada bersamanya.

Omong-omong, tahukah Anda kalau istri saya punya kekuatan gaib? Ketika saya bersamanya, ia mengusir rasa stres saya. Ketika saya dalam kesusahan, yang perlu saya lakukan hanya menceritakan masalah saya padanya, dan dengan segera, saya merasa jauh lebih baik.Bersamanya, saya merasa di rumah. Dan saya beristirahat. Saya yakin para pasangan perlu saling berhubungan dengan cara yang dalam, kalau tidak mereka akan saling berjauhan dan mencari kelekatan yang lain. Selain kencan mingguan kami, saya mengambil waktu khusus yang saya sebut “momen hubungan spontan”.

MOMEN HUBUNGAN SPONTAN
Kemarin sore, saya tiba di rumah dan siap untuk tenggelam dalampekerjaan saya. Pekerjaan yang biasa saya lakukan: menulis artikel, menyiapkan kotbah, merencanakan rapat…Namun ketika saya tiba di rumah, saya melihat wanita tercinta ini sedang duduk di sofa sendirian. Saya berkata pada diri sendiri, “Pekerjaan dapat menunggu,” dan saya mengambil kesempatan ini untuk duduk di samping gadis paling luarbiasa di seluruh penjuru dunia ini. Ini di luar rencana. Namun kami mampu berbicara dari hati ke hati. Sekalipun hanya untuk beberapa menit.

Kehidupan menawarkan kita waktu kebersamaan yang fantastis ini. Saya telah belajar untuk tidak melewatkan saat tersebut: Saat mengalami kemacetan di jalan bersamanya. Atau menunggu giliran di dokter gigi. Atau mengantri di kasir supermarket. Saat-saat ini akan menjadi tidak membosankan jika Anda saling berpegang tangan dan bicara.

BAGAIMANA MEMILIKI PERNIKAHAN YANG INDAH
Suatu hari, seorang suami yang terbilang muda menghampiri saya dan berkata, “Bo, saya berharap pernikahan saya akan menjadi sama indahnya dengan pernikahanmu sepuluh tahun dari sekarang…” Saya hanya punya satu kata untuknya: “Jangan berharap. Putuskan.”
Dalam satu kalimat itu, saya memberi rahasia kesuksesan saya. Itulah yang membedakan pernikahan indah dan pernikahan yang tidak terlalu indah. Itulah yang membedakan orang-orang yang sukses dari mereka yang tidak sukses. Orang-orang yang tidak sukses berhasrat, berkeinginan, berharap,mendambakan impian-impian mereka. Itu saja tidak cukup. Orang-orang sukses memutuskan untuk mewujudkan impian-impian mereka.Titik. Artinya mereka melakukan apapun yang diperlukan. Tak ada yang dapat menghentikan mereka. Kegagalan bukanlah suatu pilihan.

Coba saya tanya pada Anda: Akankah Anda melakukan apapun yang diperlukan? Bagi saya sebagai seorang suami, artinya…
•Menganut “mental” monogami
•Mengabaikan kesalahannya
•Melakukan berbagai cara untuk menunjukkan cinta saya
•Memprioritaskan kencan kami
•Memimpin keluarga saya pada Tuhan

Catatan: Hanya agar Anda tidak berkhayal bahwa saya adalah seorang suami yang sempurna, saya akan katakan terus-terang. Saya sangat jauh dari itu. Tanyakan saja pada istri saya!Namun yang paling penting adalah bahwa saya telahmemutuskan untuk menjadi seorang suami yang luar biasa. Dan sayamengambil keputusan itu setiap hari. (Saya bergumul dalam mimpi ini setiap hari!) Saya sadar bahwa kekuatan keputusan ini mempengaruhisetiap area lain dalam hidup…

BAGAIMANA MENJADI SUKSES DALAM SEGALANYA
Saya juga telah memutuskan untuk menjadi seorang yang sukses dalam hal finansial. Tak ada “jika”, tak ada “tetapi”, tak ada alasan. Saya akan melakukan apapun yang diperlukan. Bagi saya, hal itu berarti tetap berpegang pada bakat alami saya, mencari guru yang bijak, berkreasi, membentuk sebuah tim impian disekeliling saya, dan berfokus untuk mengasihi para pelangan saya. Saya juga memutuskan untuk menjadi seorang yang rohani. Hal itu berarti saya menerima kasih Tuhan, berjalan dengan integritas, dan mengejar misi utama saya untuk mengasihi sesama. Saya juga memutuskan untuk menjadi seorang yang sehat. Hal itu berarti berolahraga setiap hari, makan sayuran dan buah-buahan, minum vitamin, dan hidup dalam keseimbangan.

JANGAN BERHARAP. PUTUSKAN.
“Tapi Bo, saya sudah memutuskan untuk menjadi sukses! Namun saya rasa keputusan saya belum cukup kuat…” Kalau begitu artinya Anda belum betul-betul memutuskan. Anda baru berharap. Jika Anda tetap tinggal dalam tahap “berharap”, tak ada yang akan terjadi. Anda harus melangkah ke tahap “memutuskan”. Saya diingatkan oleh Jendral China yang melakukan invasi ke sebuah pulau. Ketika mendarat di pantai, ia meminta prajuritnya untuk membakar perahu mereka sendiri. Tentu saja, mereka terkejut. Ketika menanyakan mengapa mereka harus melakukan tindakan gila membakar perahu mereka sendiri, ia berkata, “Kita akan meninggalkan pulau ini sebagai Pemenang atau sebagai jasad. Tidak ada pilihan melarikan diri.” Itulah sebuah keputusan. Dan itulah bentuk keputusan yang akan membuat Anda sukses dalam segala sesuatu.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
BO SANCHEZ