Kamis, 14 Agustus 2008

4 HAL BESAR YANG AKAN SAYA LAKUKAN SEBELUM SAYA MENCAPAI 50

Beberapa Hal Sungguh Tidak Dapat Ditunda!

Terkadang, saya tidak percaya kalau saya sudah berusia 41.

Yipieeeee, saya akan berusia 42 Juli ini.

Beberapa waktu yang lalu…belum terlalu lama, saya hanyalah seorang anak berusia 13 tahun yang kurus yang berkotbah kepada seruangan penuh orang dewasa dari jaman purba. Selama bertahun-tahun, saya selalu menjadi yang termuda dalam kelompok itu.

Ke mana pun saya pergi, mereka memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah muda…” Baru-baru ini, saya kehilangan sebutan itu dengan cepat. Orang-orang hanya memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah…”Auch. Diam-diam, kata “muda” telah merosot. Oh, sesekali, masih terjadi. Seperti ketika saya diperkenalkan oleh seorang pria yang sudah berusia 86. Saya kira ia memanggil semua orang “muda”. Tapi hal itu tidak terlalu buruk. Apakah Anda percaya sekarang saya punya pertemuan-pertemuan dimana saya adalah yang tertua?

Berpikir tentang itu saja membuat saya merasa deg-deg-an. Dan ini yang menakutkan bagi saya: Suatu hari, saya akan mengumumkan hal ini dalam artikel saya bahwa saya akan segera berusia 50. Ya Tuhan, itu hanya 8 tahun dari sekarang! Tahukah Anda bahwa 8 tahun tidak lama? Dalam sekejap mata, 8 tahun akan berlalu, dan kaboom – saya akan berusia setengah abad.

Hei, jangan salah sangka. Saya percaya di jaman sekarang usia 50 tetap muda. (Tanya Edu Manzano.) Ada masa dimana 50 dibilang tua. Sekarang tidak lagi. Ayah saya meninggal pada usia 88. Jadi jika mencapai usia 50, saya masih akan memiliki 38 tahun yang fantastis! Itu banyak. Saya masih dapat menulis lebih banyak buku (2 hingga 3 setiap tahun) dan berkotbah lebih banyak (300+ setiap tahun). Saya masih bisa mempunyai lebih banyak kencan dengan isteri tercinta saya (52 kali setiap tahun – dan itu adalah minimum!).

Namun saya menyadari sekarang bahwa saya punya 4 tujuan besar sebelum saya mencapai usia 50 – karena saya mungkin tidak mampu melakukan semua hal ini sesudah saya mencapai usia 50. Keempat hal besar ini sangat berkaitan erat dengan masalah waktu dan mempunyai tenggat waktu yang ketat.

Berikut adalah 4 tujuan emas saya sebelum saya mencapai usia 50:
1. Saya akan lebih sering bermain dengan anak-anak saya.
2. Saya akan lebih sering menemani ibu saya.
3. Saya akan lebih banyak membangun investasi saya.
4. Saya akan lebih menjaga kesehatan saya.

Tujuan Pertama:

Saya Akan Lebih Sering Bermain Bersama Anak-anak Saya.

Anak laki-laki saya yang bertenaga-nuklir dan sangat aktif berusia 8 dan 3 sekarang. Karena itu setiap hari, mereka bertanya pada saya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?”

Namun ketika saya mencapai usia 50, mereka akan berusia 16 dan 11. Yak. Akan ada anak-anak remaja di rumah saya! Pada waktu itu, saya kira mereka akan sering meminta saya untuk bermain bersama mereka (kecuali untuk bermain tenis atau bulutangkis atau sesuatu yang seperti itu).

Sejujurnya, sekarang pada usia 8 dan 3 tahun mereka, saya tidak menyambut pertanyaan mereka setiap kali mereka meminta saya untuk bermain bersama mereka. Karena seringkali, saya terkubur dalam pekerjaan saya. Saya bekerja dari rumah. Dan kami tidak mengirim anak-anak kami ke sekolah, tapi kami sendiriy ang mengajar mereka di rumah (homeschooling). (Tidak waras, ya. Kami telah melakukan ini selama empat tahun dan telah melihat buah yang luar biasa dari homeschooling. Kapan-kapan saya akan ceritakan pada Anda dalam artikel yang berbeda tentang alasan mengapa saya memilih homeschooling bagi anak-anak kami. Anda juga akan belajar 10 prinsip dari homeschooling.)

Jadi kecuali saya harus rapat atau memberikan kotbah, saya selalu dirumah bersama anak-anak saya. Dan setiap kali saya berada di rumah, anak-anak saya akan sering datang pada saya dan bertanya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?” Terkadang, main kartu pokemon. Terkadang, main mobil-mobilan dan pesawat luar angkasa. Terkadang, main game komputer. Terkadang, main gulat di lantai.

Sejak lama saya memutuskan bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan itu, jawaban saya harus selalu ‘Ya’. Bukan ‘nanti’. Bukan ‘besok’. Bukan ‘minggu depan’. Hanya sebuah kata ‘Ya’ yang sederhana, senang, dan indah.

Sekalipun jika sebagian dari diri saya ingin mengatakan, “Tidak!Tidakkah engkau melihat saya sedang sibuk? Tidakkah engkau lihat saya sedang menyelamatkan dunia? Tidakkah engkau lihat saya sedang menulis sebuah buku yang akan dibaca oleh jutaan orang? Tidakkah engkau lihat bahwa saya sedang menolong Paus untuk menjalankan Gereja Katolik? Tidakkah engkau lihat saya sedang membangun Kerajaan Allah dan tanpa saya, dunia ini akan jatuh ke dalam neraka yang kekal?” Saya tidak mengatakan satu pun dari semua kebodohan itu. Yang saya lakukan adalah tersenyum dengan tatapan berbinar pada mereka dan berkata, “Tentu, anakku! Engkau ingin main apa?”

Rencana saya adalah selalu mengatakan ‘Ya’ terhadap permintaan itu selama diajukan. Karena akan tiba satu hari dimana mereka tidak lagi akan mengajukan pertanyaan tersebut pada saya.

Tujuan Kedua:

Saya Akan Lebih Sering Menemani Ibu Saya.

Biar saya jelaskan. Saya adalah yang termuda dari 6 bersaudara, dan Ibu saya sudah 82. Beliau masih kuat dan ceria seperti biasanya. Namun itu juga berarti ketika saya mencapai 50, ia akan berusia 90.(Hei, ia dapat hidup hingga 110 – dan itu luar biasa. Tapi sayamengurangi resiko taruhan saya.)

Karena itu hal ini juga merupakan tujuan yang sangat berkaitan erat dengan masalah waktu. Ayah meninggal tahun lalu, maka Ibu sering sendiri. Teman-temannya juga meninggal satu per satu. Setiap pagi, meskipun terdengar suram (dan saya yakin, kita semua akan mencapai tahap ini), ia mengecek berita kematian dalam surat kabar kalau-kalau seorang teman lain meninggal lagi. Shiish. Karena itu sekarang, ia hanya mempunyai sedikit orang yang dapat ditelepon.

Di luar hitungan keenam anaknya. Yang sibuk mengejar hidup mereka. Khususnya anak laki-lakinya yang paling kecil yang telah menjadi seorang Pengkotbah Internasional, Penulis Buku-buku Terlaris, dan Pria Tampan yang berkeliling yang membuat para gadis tidak tahan.(Deskripsi terakhir adalah hasil dari puasa yang terlalu banyak saya lakukan pada masa Prapaskah lalu.)

Terkadang ia menelepon saya dan tidak berhasil karena saya sedang mengembara di suatu tempat di dunia untuk menjangkau yang terhilang. Tapi saya telah memutuskan bahwa ini akan menjadi tujuan emas saya sebelum saya mencapai 50. Di saat Ibu masih kuat, saya akan menelponnya secara rutin, mengajaknya keluar, dan membawanya serta dalam beberapa perjalanan saya.

Seperti tahun lalu, saya membawa serta Ibu dalam perjalanan kotbah saya ke Amerika. (Puji Tuhan untuk frequent flier miles!) Ia punyawaktu yang menyenangkan bertemu beberapa teman yang masih hidup dan yang masih dapat berkomunikasi dengan baik. Ketika mereka mengobrol,topik pembicaraan mereka tak jauh dari rasa sakit dan penyakit yang mereka alami, obat apa yang mereka makan, kisah-kisah mereka yang paling menarik seputar “diskon warga lansia”, dan prestasi cucu-cucu mereka yang banyak. Ibu senang berbicara. Dan saya senang mendengarkan. Ini merupakan kombinasi yang luar biasa.

Tujuan Ketiga:

Saya Akan Lebih Banyak Membangun Investasi Saya

Mereka memberitahu saya bahwa hanya 2% dari orang-orang di atas usia 65 yang bebas secara finansial. Itu berarti 98% dari orang-orang lansia harus bergantung pada keluarga mereka untuk bertahan hidup, atau hidup dalam panti jompo (seperti Anawim kami), atau tetap bekerja hingga usia mereka 80… Itu tragis.

Ketika saya berusia 70, saya tidak ingin menelepon anak saya dan mengatakan, “Ah anakku, dapatkah engkau memberiku dan ibumu…ah, sedikit uang untuk…ah, membeli makanan? Kami baru saja menghabiskan kaleng sardine yang terakhir. Jika engkau tidak memberi kami uang hari ini, kami akan makan mie kadaluarsa yang dibagikan pada masa Natal lalu di gereja…” Tidak akan. Saya tidak ingin menjadi tua. Saya ingin menjadi tua dan kaya. Ralat. Saya ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati!

Karena saya masih percaya bahwa tujuan dari kekayaan adalah untuk menolong orang lain. Lihat, tidak sulit untuk menghasilkan jutaan jika Anda punya waktu. Atau milyaran, jika Anda inginkan. (Saya serius.) Tahukah Anda bahwa jika Anda menginvestasikan P1.000 sebulan (= Rp250.000,-) dalam dana ekuiti atau saham yang berkembang 12% setiap tahun, Anda akan menjadi seorang miliarder pada usia 80?

Saya serius. Coba hitung. Saya sudah berusia 41, jadi jika saya menginvestasikan P1.000 sebulan, saya akan menjadi seorang miliarder ketika saya berusia 121tahun. Ha, saya membayangkan bagaimana rupa saya ketika itu. api saya tidak perlu menunggu selama itu. Karena saya dapat menginvestasikan lebih dari P1.000 sebulan. Lebih, lebih banyak.

Jadi saya tidak akan komplain jika di usia 80, saya akan memiliki setengah milyar peso. Saya bisa hidup dengan kekurangan itu. Anda bisa? Apakah Anda juga ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati? Atau Anda hanya ingin menjadi tua? Pilihan ada di tangan Anda.

Tujuan Keempat:

Saya Akan Lebih Menjaga Kesehatan Saya

Ini tujuan saya: Saya ingin tetap kuat hingga saya berusia 99 tahun.
Pada saat itu, saya masih akan berjalan keliling dengan pikiran tajam dan tawa yang menjalar pada orang lain. Saya juga ingin meninggal dalam tidur saya dan bangun di Surga.

Maka saya ingin lebih mendengarkan tubuh saya. Hal ini seperti investasi saya. Apa yang saya lakukan terhadap tubuh berusia 40 tahun saya akan terlihat dalam tubuh berusia 80 tahun saya nanti.

Hal-hal kecil termasuk:
• Saya akan lebih banyak melakukan latihan pernafasan.
• Saya akan lebih banyak minum air segar.
• Saya akan lebih banyak minum jus sayuran.
• Saya akan lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan.
• Saya akan lebih banyak berolahraga.
• Saya akan lebih banyak beristirahat, tidur, dan berlibur.
• Saya akan membuang sampah emosional dan lebih banyak berpikirpositif.

Berbicara soal kesehatan, saya bertemu dengan seorang Guru Kesehatan berusia 63 tahun yang luar biasa dan bijak bernama Amado Samia. Saya sangat terkesan dengan sharingnya tentang kekuatan terapi sentuhan dan teknik kesehatan kuno lain yang diambil dari ilmu pengetahuan dan iman. Ya, Amado adalah seorang Kristen yang taat dan menyatukan apa yang ia ajarkan dengan kebenaran Biblika.

Karena saya bepergian ke luar negeri, saya memintanya memberikan Seminar Kesehatannya yang unik kepada tim saya. Tidakperlu diragukan lagi, tim saya merasa “wow” akan pengalaman mereka bersama Amado. Mereka mengatakan pada saya mereka belajar bagaimana menyembuhkan diri mereka sendiri dan bagaimana hidup sehat dan bahagia. Ia bagai sebuah permata.

Mempersiapkan Separuh Hidup Saya Yang Kedua
Pada dasarnya, ini yang saya lakukan. Saya mendapat 8 tahun lagi untuk mencapai titik tengah hidup saya. Separuh hidup saya yang pertama teramat bahagia. Dengan melakukan keempat tujuan besar ini, saya bernubuat bahwa separuh hidup saya yang kedua bahkan akan lebih bahagia dan lebih sukses. Oh, omong-omong, ketika saya mencapai 99 – Anda dapat mulai memanggil saya tua. Sebelum itu – jangan coba-coba!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Tidak ada komentar: