Saya banyak diwawancara. Mungkin sekali seminggu, saya diwawancara (Serius!). Masalahnya adalah saya menghadapi pertanyaan yang sama berulang-ulang. Karena itu hanya agar tidak bosan, saya memberi mereka jawaban paling konyol.
Saya akan ceritakan satu wawancara pada hari ini. Selain gurauan, saya yakin Anda akan memetik sesuatu untuk pertumbuhan diri Anda sendiri. Ini dia ceritanya…
T : Brother Bo, kami akan menanyakan beberapa pertanyaan dasar.
Bo : Tidak masalah. Anda juga tidak akan tahu apakah jawaban saya betul atau tidak, ya kan?
T : (Tertawa) Kapan dan di mana Anda lahir?
Bo : 11 Juli 1966 di Caloocan City. Atau 1976 ya? Saya akan tunjukkan foto saya ketika bayi. Paling tidak, itu yang dikatakan ibu saya ketika ia memberi saya foto ini. Tapi karena mahkluk dalam foto itu mirip miniatur pegulat sumo, saya ragu apakah itu betul-betul saya. Bagaimana menurut Anda?
T : Siapa orang tua Anda?
Bo : Eugenio dan Pilar Sanchez. Manusia paling luar biasa di planet ini.
T : Kami pernah membaca bahwa mereka mempunyai kisah cinta yang luar biasa. Bagaimana mereka bertemu?
Bo : Mama adalah seorang gadis cantik berusia 19 tahun ketika ia bertemu Papa saya. Ia sedang melamar kerja di kantor Papa. Papa, lebih tua 6 tahun, menyukai apa yang dilihatnya dan, mengambil secarik kertas, secara diam-diam memberikan pada Mama jawaban atas ujian masuk– agar ia lulus! Kemudian ia menerima Mama saat itu juga dan mengajaknya kencan pertama. Hal ini mungkin memalukan bagi Anda, tapi tiga bulan kemudian, Mama dan Papa menikah. Sebenarnya, mereka tidakpernah menceritakan pada saya informasi yang mengejutkan ini hingga saya berusia 31 tahun – ketika saya jauh dan aman dari romantika remaja yang meledak-ledak.
T : Apa latar belakang kepercayaan mereka?
Bo : Katolik. Mau tahu apa kencan pertama mereka?
T : Apa?
Bo : Misa pagi. Dan sejak hari itu, mereka tidak pernah berhentipergi ke Misa harian sepanjang hidup mereka. Sebelum Papa meninggaltahun lalu, mereka merayakan 63 tahun pernikahan yang bahagia.
T : Anda sekolah di mana?
Bo : Saya berganti-ganti sekolah seperti saya berganti baju. Saya mulai di Stella Maris, melompat ke San Carlo Boys, meloncat ke St.Josephs, berganti ke SMA Claret, dan akhirnya mendarat di Ateneo. Ya,saya tidak pernah mendapat sebuah Piagam Kesetiaan.
T : Jurusan apa yang Anda ambil saat di perguruan tinggi?
Bo : AB Filosofi.
T : Apakah Anda mengambil Master?
Bo : Saya mengambil Master Teologi namun tidak pernah membuat tesis saya. Saya terlalu sibuk dengan pelayanan saya. Tujuan saya bukan untuk mendapat gelar. Saya hanya ingin belajar lebih banyak.
T : Di mana Anda bekerja?
Bo : Dalam pekerjaan normal dan perusahaan normal? Tidak pernah. Sekarang saya berusia 41 dan saya tidak pernah memiliki seorang bos seumur hidup saya. Sejak SMA saya sudah aktif dalam pelayanan. Danketika saya di perguruan tinggi, saya sudah bekerja “full-time” (sepenuh waktu) dalam pelayanan bagi Tuhan. Saya mendirikan 4 organisasi non-profit dan saya selalu menjadi pemimpinnya. Saya rasa saya malas dan tidak ingin bekerja bagi siapapun.
T : Mengapa Anda menjadi seorang pengkotbah?
Bo : Saya mengalami pertobatan rohani pada usia 12. Saya mengalami kasih Tuhan melalui suatu cara yang begitu nyata dan intim. Dan saya ingin melakukan dua hal. Pertama, kekuatan cinta itu melingkupi saya dan saya ingin membalas mencintaiNya. Kedua, saya menginginkan suatu hidup yang berarti. Saya ingin hidup saya memiliki makna yang kekal. Dan karena itu saya memiliki keinginan untuk melayani Tuhan dengan berkotbah. Percayakah Anda, sebagai seorang anak berusia 13 tahun, saya membayangkan diri saya berdiri di hadapan 3.000 orang di Coliseum Araneta, memegang sebuah Alkitab dan sebuah mic, berkotbah tentang Firman Tuhan.
T : Apakah itu terjadi?
Bo : Saya memberi kotbah pertama saya di Coliseum Araneta pada usia16. Itu suatu mukjizat. Saya akan buktikan pada Anda: Ini adalah foto paspor saya ketika berusia 16. Apakah Anda akan mendengarkan…ah, mahkluk asing itu?
T : Adakah kejadian tertentu dalam hidup Anda yang menyebabkan Anda menjadi seorang pengkotbah?
Bo : Pada usia 13, Aida, ketua persekutuan doa kami bernubuat bahwa saya akan menerima karunia kebijaksanaan dan bahwa saya akan berkotbah. Karena itu ia meminta saya untuk memberi kotbah pada persekutuan doa Jumat berikutnya. Maka pada usia 13, saya memberi kotbah pertama saya dan tidak pernah berhenti sejak saat itu. Saya berhutang pelayanan saya pada wanita itu, Aida. Ia percaya pada saya. Ia melihat sesuatu di dalam diri saya, yang orang lain – bahkan saya sendiri – tidak melihatnya. Dan selama bertahun-tahun, saya mencoba menjadi seorang Aida bagi hidup orang lain. Saya membangkitkan orang dan melepas mereka ke dunia. Asik sekali.
T : Kami perhatikan bahwa Anda berbicara tentang berbagai topik. Apakah Anda punya topik favorit saat ini?
Bo : Setelah hampir 30 tahun berkotbah, topik favorit saya sekarang adalah tentang membangun gambaran diri seseorang, mengajar orang untuk melihat diri mereka dengan cara Tuhan melihat mereka, dan membantu mereka untuk bermimpi lagi. Untuk saya dapat melakukan itu, saya harus mengubah gambaran mereka yang salah terhadap Tuhan dan terhadap diri mereka sendiri. Topik favorit yang lain saat ini adalah membantu orang meningkatkan kemampuan finansial mereka dan mengajar mereka teologi dan psikologi yang benar terhadap uang. Boleh saya promosi?
T : Ya, silakan!
Bo : Saya tidak tahu apakah masih ada tempat kosong, tapi biar bagaimanapun saya akan mengumumkan hal ini. Saya akan memberkan Seminar How To Be Truly Rich pada 5 April 2008, dari jam 08:30 pagi hingga 12:00 siang. Saya senang memberikan seminar ini karena ini benar-benar mengubah kehidupan finansial orang. Bagaimana? Dengan mengubah psikologi dan teologi mereka terhadap uang. Saya selalu yakin bahwa masalah uang adalah masalah pemikiran. Maka dengan mengubah pemikiran mereka terhadap uang, kehidupan uang mereka akan juga mengalami perubahan.
T : Mengapa Anda menggunakan media yang berbeda? Tampaknya Anda menggunakan segalanya. Anda menggunakan TV dan radio dan buku dan majalah dan internet…
Bo : Media mempunyai kekuatan yang luar biasa. Media melipat-gandakan jangkauan saya. Saya kira jika Yesus masih hidup hari ini, Ia pasti juga akan menggunakan internet. Bolehkah saya melakukan promosi tidak tahu malu lainnya? Di internet, saya telah membuat sebuah komunitas orang-orang yang bersifat internasional, tiada batas, non fisik, yang ingin bertumbuh dalam kehidupan pribadi mereka. Saya menyediakan bagi mereka segunung gizi rohani – seperti refleksi Alkitab harian, majalah bulanan, dll…
T : Anda adalah Pengkotbah Firman Tuhan sekaligus PembicaraInspirasional. Apakah ada konflik?
Bo : Kebenaran bersifat umum. Maka saya menyampaikan satu pesan.Tapi ya, saya adalah seorang pengkotbah dalam persekutuan doa saya karena saya dapat berbicara lebih terbuka tentang sumber saya –Alkitab dan tradisi iman kami. Dan saya adalah pembicarainspirasional dalam seminar korporat saya dimana saya mengambilsejarah, penulis sekuler, pengetahuan sosial, dll sebagai sumber dari apa yang saya sampaikan. Namun pesannya tetap sama karena kebenaran yang paling sederhana yang mengubah hidup bersifat umum.
T : Mengapa Anda berpikir ribuan orang mengagumi Anda?
Bo : Karena saya mirip Tom Cruise. Anda tidak percaya? Usus, ginjal, dan limpa kami betul-betul mirip. Oke, sekarang serius. Yeee, saya hanya menebak-nebak. Tiga hal. Pertama, mungkin karena saya mencoba untuk bersikap jujur terhadap kegagalan dan kelemahan saya. Kedua, mungkin karena saya mencoba untuk berbicara dalam bahasa mereka. Saya berbicara dengan cara sederhana. Saya tidak berusaha untuk membuat orang terkesan dengan pengetahuan saya. Yang terakhir, mungkin karena saya berbicara tentang apa yang menjadi masalah bagi mereka, kebutuhan mereka yang paling menghimpit. Karena saya ingin menolong mereka di tempat yang paling mereka rasa sakit. Di samping ketiga hal tersebut, saya betul-betul berpikir tentang hal-hal yangberhubungan dengan Tom Cruise.
T : Bagaimana Anda mencapai tujuan-tujuan Anda?
Bo : Saya memulai dari hal kecil. Bagaimana Anda memakan seekor gajah? Satu gigitan setiap kali. Kedua, saya mengumpulkan sebuah tim impian di sekeliling saya. Saya tidak memulai suatu proyek tanpa sekelompok orang yang luar biasa yang akan membantu saya dalam proyek ini. Ketiga, saya berpegang pada hal itu. Saya tetap positif. Saya tetap beriman. Saya tetap berfokus. Saya percaya bahwa ketika seorang pria berfokus pada impiannya dengan penuh semangat, ia akan menjadi sebuah magnet-berkat. Ia bahkan tidak perlu mencarinya. Setiap berkat yang ia butuhkan untuk memenuhi impiannya akan datang menghampirinya. Ia akan menemukan berkat-berkat itu menggelinding kearah kakinya, memohon untuk diterima.
T : Kami dengar bahwa Anda tidak menyekolahkan anak-anak kesekolah. Sebaliknya, Anda menyekolahkan mereka di rumah (homeschool). Mengapa Anda mengambil keputusan sedemikian radikal?
Bo : Itu merupakan keputusan yang sulit. Namun setelah 4 tahun menyekolahkan anak-anak di rumah, kami melihat buahnya. Kami mampu membentuk nilai-nilai dalam diri anak-anak kami. Kami menikmati suatu relasi yang kuat dengan mereka.
T : Bagaimana relasi Anda dengan Tuhan?
Bo : Hidup. Intim. Senang. Asik. Nyata. Jujur. Membumi. Saya mengalami Dia dalam momen-momen paling sekuler dalam hidup saya.
T : Kelihatannya Anda menjadi Pengkotbah yang berbeda. Anda tidak hanya berkotbah. Anda ingin menolong kaum miskin. Anda ingin mengubah dunia. Mengapa?
Bo : Saya mulai mengerti hakekat Kristiani. Yaitu kasih. Saya akan mengatakan sesuatu yang akan mengejutkan Anda. Saya percaya bahwaKeselamatan bukanlah soal masuk Surga. Saya percaya Keselamatan adalah membawa Surga turun ke bumi, khususnya kepada mereka yang paling menderita – yang miskin, yang sakit, yang terlantar, yang terhilang. Iman saya tidak berarti – persekutuan doa saya, ritualliturgi saya, bacaan Alkitab saya, kepercayaan religius saya – jikasaya tidak mencintai sesama saya.
T : Apa rencana Anda untuk masa depan?
Bo : Saya akan terus berkotbah tentang kasih Tuhan. Saya akan terus mengajar orang untuk percaya pada apa yang Tuhan percaya dalam mereka. Saya akan terus membagikan cara yang sangat praktis untuk menjalani kehidupan Kristiani – dalam keluarga mereka, dalam pekerjaan mereka… Saya akan menggunakan media dengan lebih ekstensif untuk membagikan pesan ini. Sebagai satu komunitas, kami akan memberi separuh dana kami untuk evangelisasi dan separuh lainnya untuk pelayanan kami bagi kaum miskin. Secara spesifik, kami akan melakukan pekerjaan pembangunan bagi yang termiskin dari kaum miskin, mendirikan fasilitas kredit ringan dan mata pencaharian. Kami akan bekerja dengan kelompok lain untuk membasmi kemiskinan dunia.
T : Terima kasih banyak. Anda kembali memberikan inspirasi pada kami.
Bo : Terima kasih kembali. Anda telah memberi saya pertanyaan-pertanyaan luar biasa.
Teman-teman, saya harap Anda menikmati wawancara ini sebagaimana sayasendiri menikmati menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
BO SANCHEZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar