Jumat, 08 Agustus 2008

SAYA TELAH BERTEMU CONTOH MANUSIA

Berkotbah di West Coast selama 10 hari

Hai teman-teman,

Dengan sub-judul seperti itu, Anda mungkin menebak-nebak kalau saya akan berbicara tentang wanita-wanita cantik dengan tubuh yang indah dalam balutan bikini mini berwarna merah yang sedang berjemur di pantai-pantai California.

Tidak.

Ya, saya menulis ini dari Los Angeles, Amerika, tapi saya bukan sedang bersantai di pantai. Saya sedang dalam Tour 10 hari untuk memberi kotbah di West Coast dan berkesempatan untuk menikmati saat-saat yang luar biasa. Yep, sepuluh hari itu merupakan kotbah non-stop, melompat dari satu kota atau negara ke tempat lainnya.

Kemarin, seseorang bertanya saya, “Bo, dari mana kamu mendapat semua energimu? Tidakkah kamu merasa lelah?”

Adalah sangat meyakinkan bagi saya untuk mengatakan “Tuhan.” Begitu spontan. Begitu terumus. Begitu diharapkan. Tapi saya merasa hal itu spontan karena demikian adanya. Saya bernafas di dalam Tuhan dan Tuhanlah energi saya. Oh, saya juga bernafas di dalam Tuhan di dalam orang-orang luar biasa di sekeliling saya.

Ke mana pun saya pergi, saya bertemu dengan berbagai kelompok orang-orang yang luar biasa.
Pertama, kami bepergian sebagai satu tim. Saya bepergian bersama empat orang yang menyenangkan: Ketua Pelayanan Luar Light of Jesus -Roy Pasimio dan isterinya Rorie, Pewarta Kerygma – Arun Gogna, dan videographer kami – Edwin Marcelo.

Kedua, tim lokal yang membantu mengkoordinir segala sesuatu dan menyambut saya dalam rumah mereka sangat menakjubkan. Angie, Dawn,Em, Cris dan Alfe, Bobot dan Merle, Norie, Cora dan Ed, Tante Eunice dan keluarga, Mario dan Tessie…Mereka adalah keluarga saya di sini dan saya merasakan kasih Tuhan melalui diri mereka.

Suatu hari, seorang wanita mengeluh pada saya, “Bo, setiap kali kamu berbicara tentang seseorang, saya juga mendengar kata-kata seperti luar biasa, menyenangkan, menakjubkan… Tidakkah kamu pernah bertemu orang-orang yang menyebalkan, kasar, dan egois?” Oh ya, tentu saja. Tapi saya tidak berfokus pada mereka. Anda perhatikan, saya mencoba untuk melihat hal terbaik dalam diri seseorang. Orang lain senang melihat (berfokus, berpikir, menganalisa) pada sisi buruk seseorang. Ya Tuhan, mengapa lakukan itu? Anda akan berakhir menyedihkan. Harusnya Anda berfokus pada pertumbuhan!

Dulu sekali, saya telah membuat satu keputusan bahwa setiap saya bertemu seseorang, saya akan melihat inner beauty-nya. Kebaikan mereka. Ketulusan mereka. Dan selama ini hal tersebut sangat menyenangkan. Oh ya, karena sikap ini, kadang-kadang saya diserang. Ditipu. Diperdaya. Namun sekarang saya telah membangun rasa hormat terhadap diri sendiri yang cukup untuk menghindar begitu merasakan tanda akan diperdaya.(Perlu waktu yang panjang untuk mempelajari hal ini.)

Tapi sekalipun saya harus mengakhiri suatu persahabatan pada waktu-waktu itu, saya tidak menyalahkan atau membiarkan perasaan-perasaan pahit dalam diri saya. Bahkan begitu saya keluar dari kondisi itu, dalam hati saya memberkati orang tersebut, berharap hanya yang terbaik. Karena jauh di dalam orang yang (%&#*^@!!!) itu, Tuhan hadir. Tuhan yang sama yang berdiam di dalam diri saya juga. Maka saya keluar bukan hanya karena saya akan dilukai, tapi juga karena “orang yang melukai” akan lebih terluka jika saya membiarkannya terus melukai saya.

Pada akhirnya, yang membuat saya keluar darisuatu persahabatan adalah kasih terhadap diri sendiri dan kasih terhadap orang lain.

Tetaplah melihat pada keindahan.
Sahabatmu, Bo Sanchez

Tidak ada komentar: