Rabu, 22 Oktober 2008

BUATLAH JANJI SUKACITA ANDA!

Dua minggu lalu, saya meminta Anda untuk membuat Daftar SukacitaAnda.

Hari ini, saya akan meminta Anda untuk mengambil langkah berikutnya:

Membuat Janji Sukacita.

Menuliskan Daftar Sukacita Anda hanyalah permulaan. Jika Anda tidak membuat Janji Sukacita, tidak akan terjadi apapun. Hal itu akan menjadi seperti daftar tentang resolusi Tahun Baru milik setiap orang. Kita tahu apa yang terjadi terhadap hal itu.

Jika Anda perlu diingatkan, lihatlah pada peralatan olahraga yang mahal yang tergeletak di suatu tempat di rumah Anda, penuh debu. Tahukah Anda bahwa 97% dari semua peralatan olahraga berakhir sepertiini?

Teman-teman, berikut adalah 5 Langkah untuk mengisi hidup Anda dengan lebih sukacita.

LANGKAH #1:

TULISKAN DAFTAR SUKACITA ANDA
Jika Anda belum membuat Daftar Sukacita Anda, saya mendesak Anda untuk melakukannya sekarang. Definisikan apa yang membuat Anda bahagia. Definisikan apa yang Anda cintai. Definisikan apa yang membuat Anda merasa damai, utuh, penuh, gembira, dan bahagia.(Silahkan baca artikel saya sebelumnya, “Apa Daftar Sukacita Anda?”)

LANGKAH #2:

PILIHLAH SATU HAL DALAM DAFTAR SUKACITA ANDA
Jangan coba lakukan semuanya dalam waktu yang bersamaan – atau Anda akan kewalahan. Mulailah dengan satu hal lebih dulu! Mengecek apa yang Anda rasakan adalah kegiatan terpenting yang memberi Anda sukacita paling besar. Itu merupakan suatu kegiatan yang Anda inginkan lebih dalam hidup Anda.

Hal itu bisa jadi bermain bersama anak-anak Anda, atau menyendiri bersama Tuhan, atau bersandar di sofa untuk membaca. Pilihan ada di tangan Anda.

LANGKAH #3:

BUATLAH SEBUAH JANJI SUKACITA DALAM AGENDA MINGGUAN ATAU BULANAN ANDA
Berinvestasilah dalam sukacita Anda! Tulis kegiatan ini dalam agenda Anda sebagai suatu hal rutin dalam minggu Anda. Sebagai contoh,ketika saya menikah 10 tahun lalu, saya ingin mengajak kencan wanita terhebat dalam galaksi saya sekali seminggu.

Dan begitulah selama 10 tahun ini, saya setia pada janji ini. Bagaimana? Gampang. Saya menjadwalkannya dalam hari dan waktu tertentu dalam setiap minggu.Maka saya tidak lupa. Sederhana saja. (Saya tidak akan memberitahu Anda hari apa itu.

Ini alasannya: saya menerima ratusan undangan untuk berkotbah setiap bulan. Dan saya tidak ingin orang mengatakan pada saya, “Bo, kami memilih hari ini karena kami tahu ini adalah malam kencanmu bersama isterimu. Hanya sekali ini saja, tolong memberi kotbah di kelompok kami?” Jawabannya adalah tetap “Tidak”.) Kecuali saya sedang bepergian ke luar negeri atau pecah Perang Dunia III, saya tidak akan melepaskan kesempatan kencan malam saya dengan isteri saya. Ia adalah sukacita saya.

LANGKAH #4:

PILIH SUKACITA KEDUA DAN BUATLAH JANJI SUKACITA YANG LAIN.
Ketika kegiatan pertama yang Anda pilih sudah konsisten – misalnyaAnda sudah melakukannya tiga kali – kembalilah pada Daftar SukacitaAnda. Periksa hal kedua yang penting bagi Anda.

Ulangi: Ini merupakan sesuatu yang Anda inginkan lebih lagi dalam hidup Anda.Buatlah ini sebagai suatu Janji Sukacita juga. Lakukan secara rutin dalam agenda mingguan atau bulanan Anda. Jadikan itu sesuatu yang tetap.

LANGKAH #5:

ULANGI PROSES
Pilih hal ketiga dalam Daftar Sukacita Anda. Dan keempat. Dankelima. Percayalah, setelah tiga hingga enam bulan, Anda tidak akan mengenali diri Anda sendiri. Anda ingin mencubit diri sendiri dan berkata, “Apakah ini saya? Apakah ini hidup saya? Ya Tuhan, saya begitu dipenuhi sukacita!”

Ingat: Jika Anda tidak menentukan apa yang akan Anda lakukan dalam minggu Anda, orang lain akan melakukannya untuk Anda. Produser TV akan membuat Anda menonton TV. Pemasang iklan makanan akan membuat Anda terus makan makanan mereka. Pembuat video game akan membuat Anda terus bermain games mereka.

Tentukan sukacita Anda. Dan lakukan.— 0 —

Ok, giliran Anda. Tulislah satu hal dalam Daftar Sukacita Anda yangakan Anda buat sebagai suatu Janji Sukacita. Tuliskan hari, tanggal,dan waktu kapan Anda akan membuatnya menjadi kenyataan!

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Jumat, 17 Oktober 2008

BAGAIMANA SEORANG SUPIR TAKSI MENJADI SEORANG DIREKTUR BANK

Semua dimulai ketika penerbangan saya ke Cebu tertunda selama 5 jam.

Ketika para penumpang lain di sekeliling saya bersikap seperti gunung berapi yang siap meletus, mengutuki bencana yang menimpa kami – saya tersenyum dan menutup mata. Kontan, saya merasa damai. Saya berbisik, “Tuhan, Engkau punya sebuah kejutan istimewa bagi saya.”

Dan dalam beberapa menit, saya mendapatkan hadiah saya.

Kejutan istimewa itu adalah Ray, seorang pria yang memberkati saya dengan hidupnya. Ia juga memberi saya ide-ide kunci bisnis yang akan melipat-gandakan penghasilan saya.

Ia menyapa saya dengan jabatan tangan yang kuat dan sebuah senyuman bersahabat. “Saya menonton Anda di TV,” katanya, “dan saya meng-sms keluarga dan teman-teman saya untuk menonton Anda.”

Seperti saya, penerbangan Ray ke Mindanao juga tertunda selama 8 jam. (Semua penerbangan hari itu mengalami keterlambatan. Bandara terlihat seperti sebuah kamp penampungan dengan orang-orang duduk dilantai dan kerumunan yang mengemis makanan dari staf maskapai penerbangan.)

Saya tidak tahu kenapa, tapi saya merasakan suatu koneksi dengan pria di depan saya ini. Belakangan, saya baru tahu alasannya. Sembari duduk di sebuah kafe dan memesan kopi, Ray menceritakan pada saya kisah hidupnya.

Saya begitu terperangah oleh pengalamannya,hingga melupakan kopi saya sama sekali.

“Saya ikut Sekolah Alkitab dan menjadi seorang pendeta,” katanya.“Saya merintis sebuah gereja kecil.” Tapi setelah menjadi seorang pendeta selama 3 tahun, tragedi menimpa. Isterinya mengalami keguguran dan kehilangan seorang bayi laki-laki.

Cobaan ini membuat Ray lebih berpikir tentang keluarganya.

“Menjadi seorang pendeta sangat kesepian,” jelasnya. “Semua masalah domba-domba saya adalah masalah saya. Tapi semua masalah saya adalah hanya milik saya! Maka saya meminta umat saya untuk menggembalakan pendeta mereka juga.”

Secara perlahan, ia mendelegasikan tugasnya kepada jemaatnya karena ia merasakan suatu kebutuhan untuk berfokus pada keluarganya – khususnya kebutuhan finansial mereka.

Selama 6 tahun ia bergabung dan bekerja di suatu perusahaan besar sebagai Regional Manager untuk seluruh Mindanao (daerah Selatan Filipin). Ia mempunyai penghasilan 50.000 Peso sebulan (sekitar US$1.000), sejumlah angka yang besar ketika itu.

Namun pada akhirnya, ia tetap tidak punya uang. Sebenarnya, ia berhutang hingga sejumlah 1,2juta Peso (sekitar US$26.000) – termasuk suatu jaminan penahanan.

Untuk bertahan dan memberi makan anak-anaknya, ia yang dulunya Regional Manager menjadi seorang Supir Taksi. Sungguh suatu pengalaman yang membuat kita belajar untuk menjadi sangat rendah hati.

Tapi ia memetik suatu pelajaran penting yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Sekarang Ray hanya berpenghasilan 350 Peso sehari – sangat jauh dari penghasilannya sebelumnya. Tapi di sinilah ia belajar bagaimana mengatur uangnya.

Di sinilah ia belajar bagaimana untuk hidup dengan keinginan-keinginannya.

Di sinilah ia belajar bagaimana menabung.

Ray berkata, “Orang-orang senang mengatur sesuatu yang mereka tidak miliki. Itulah sebabnya mereka miskin. Dengan meminjam barang-barang yang tidak sanggup mereka beli. Selama tahun itu sebagai seorang Supir Taksi, saya belajar mengatur apa yang saya miliki.

Dan say asebenarnya lebih baik berpenghasilan 350 Peso sehari daripada 50.000 Peso sebulan! Karena sekarang, saya belajar untuk mengatur uang saya.”

Setelah setahun menjadi seorang Supir Taksi, ia meminjam uang secukupnya untuk membeli sejumlah taksi dan menjadi seorang Operator Taksi. Tapi itu hanyalah sebuah langkah transisi untuk belajar bagaimana menjalankan sebuah bisnis. Tujuannya sebenarnya adalah untuk berada dalam bisnis “uang”.

Ray ingin memiliki sebuah bank.

Maka langkah pertamanya adalah bekerja di sebuah Bank Daerah – tanpa meminta gaji. Ia hanya ingin belajar. Dan 3 tahun kemudian, ketika ia sudah cukup belajar, Ray membangun Bank Daerah miliknya sendiri.

Sekarang, Bank Daerahnya semakin kuat. Sejauh ini, setelah 7 tahun, banknya telah memberi pinjaman mikro kepada lebih dari seribu orang dikotanya, menyediakan modal untuk usaha kecil mereka. Dan dengan 97% efisiensi pembayaran kembali! Karena hal ini, banknya telah mengubah hidup kaum miskin.

Ia mengajar mereka kebiasaan menabung, menginvestasi, dan berbisnis.

Ray menjelaskan, “Saya bertanya pada orang-orang, ‘Apakah Anda mau menjadi makmur?

Apa yang Anda miliki?

Anda mungkin tidak punya uang.

Tapi Anda punya waktu.

Tidak hanya waktu, tapi waktu untukbelajar.

Maka gunakan itu!

Bergabunglah dengan sebuah perusahaan asuransi dan menjadi seorang agen. Atau bergabunglah dengan sebuah perusahaan dan menjual produk mereka.

Yang terpenting adalah belajar– dan dari situ, kembangkan.

Jangan mencari pekerjaan untukmenghasilkan uang.

Cari pekerjaan untuk belajar!

Dan jangan memulai sebuah usaha untuk menghasilkan uang. Berkecimpunglah dalam sebuah bisnis untuk belajar! Uang akan mengikuti.”

Ia melanjutkan, “Beberapa orang memulai sebuah bisnis dan ingin langsung menghasilkan. Tapi hal itu tidak bijaksana. Memulai sebuah bisnis seperti sebuah ketapel. Anda harus menarik ke belakang. Hal itu berarti membersihkan jalan. Ambil waktu menarik ke belakang. Karena ketika waktunya untuk melepaskan, Anda akan terkejut bahwa bisnis Anda akan dengan cepat mencapai target.”

Ray adalah seorang Pengusaha Berseri. Di belakang kartu namanya terlihat daftar bisnisnya yang lain: sebuah perusahaan konstruksi, sebuah perusahaan manajemen properti, salon, restoran – plus beberapa lagi.

“Saya tidak pernah mengatur bisnis saya,” katanya, “Saya mempercayakannya pada orang-orang yang dapat melakukannya dengan lebih baik. Saya menjadikan mereka bagian dalam kepemilikan. Itulah sebabnya saya dapat memiliki banyak bisnis.”

Sembari mendengarkan Ray berbicara, saya merasa seperti mendengarkan kotbah saya.

Kami berdua memiliki kepercayaan yang sama tentang uang.

Kami berdua Pengkotbah yang membahas kebutuhan-kebutuhan praktis orang-orang.

Kami berdua Pengusaha Berseri.

Dan kami berdua berjuang melawan kemiskinan dengan mengajarkan tiga hal pada orang-orang Filipin:
(1) sebuah spiritualitas praktis,
(2)suatu pola pikir finansial yang lebih positif, dan
(3) kemampuan finansial.

Oh, satu hal terakhir: Kami berdua mencintai keluarga kami.
Di bandara, saya bertemu isteri tercinta Ray dan putri mereka yang cantik. Saya merasakan kebahagiaan dalam keluarganya. Menyegarkan rasanya. Hari itu, bencana saya berubah menjadi sebuah berkat yang kaya.

Tidak hanya bagi saya, tapi bagi setiap orang yang sedang membaca blog ini sekarang. Berbicara dengan Ray membuat saya lebih sadar dari sebelumnya bahwa kita tidak pernah boleh mengatakan pada diri sendiri, “Saya mengalami kemacetan dan tidak dapat bergerak. Hidup saya tidak akan berubah.”

Teruslah bermimpi, teman.

Tuhan punya sebuah rencana yang luar biasa bagi hidup Anda.

Kejarlah itu dengan penuh semangat.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez

Sabtu, 11 Oktober 2008

APA DAFTAR SUKACITA ANDA?

Teman perjalanan saya adalah seorang wanita berusia 83 tahun. Saya baru saja memberi kotbah di Jakarta dan Singapura – dan mengajak ibu saya. Tentu, ia memiliki rambut yang keabu-abuan. Dan beberapa kerutan lebih di wajahnya. Tentu, ia membawa tongkat logamnya. Dan berjalan lebih lambat dari saya. Namun Mama mengikuti jadwal saya yang tidak waras.


Kami tiba tengah malam di Jakarta. Tidur sebentar. Paginya, saya memberi seminar sementara teman-teman saya di Jakarta mengajak Mama berkeliling kota – mal-mal, katedral, dan lain-lain.


Malamnya, ia menyaksikan Konser saya. Kami tidur setelah tengah malam lagi layaknya ia seorang remaja yang baru pulang dari pesta yang berakhir larut malam.

Hari berikutnya, kami bangun pagi-pagi sekali untuk kotbah pagi saya.Setelah itu, sementara saya menghadiri lebih banyak pertemuan, para sahabat saya bergerak cepat membawa Mama berbelanja. Ini termasukmenaiki sebuah kereta gantung di taman hiburan!

Malam itu, ia tidur tengah malam. Lagi!Pagi berikutnya, kami terbang ke Singapura. Di sana, Mama menghadiri seminar saya. Tapi di sela-sela waktu, ia berkeliling Singapura.

Dan percayakah Anda? Wanita tua berusia 83 tahun ini bahkan naik kincir ria raksasa! Sekarang katakan pada saya: Berapa banyak dari Anda mengenal wanita seusianya yang masih menaiki kincir ria?

JIKA ANDA HIDUP, MENGAPA TIDAK MENJADI SUNGGUH-SUNGGUH HIDUP?

Mama sedang mengajar saya bagaimana untuk menjadi sungguh-sungguh hidup. Jangan salah sangka. Mama baru saja melewati masa-masa kesedihan yang sangat dalam. Mama kehilangan Papa tahun lalu.Maka sejak saat itu, ia sering menangis .Namun ia telah membuat sebuah keputusan bahwa selama ia masih hidup,i a akan hidup secara penuh.

Ketika ia hidup, ia akan menikmati hidup dengan cara yang ia inginkan. Saya percaya Mama mempunyai sebuah “Daftar Sukacita” – hal-hal yangsangat ia suka lakukan. Saya tidak tahu jika ia pernah menuliskannya di atas kertas, tapi saya sangat yakin ia menuliskannya dalam hatinya.

Berikut adalah “Daftar Sukacita”-nya :
• Menghadiri Misa setiap hari.
• Berdoa setiap hari di hadapan Sakramen Maha Kudus.
• Makan dengan gembira bersama anak dan cucu-cucunya, khususnya anaklaki-laki kesayangannya. (Ehem.)
• Menonton EWTN di TV setiap hari – setelah acara TV saya tentunya.
• Berbincang dengan teman-temannya di telepon. Kebanyakan teman-temannya berada di Surga sekarang. Karena itu ia harus mencari teman-teman baru – yang usianya dua puluh dan tiga puluh tahun lebih muda darinya.
• Mendengarkan kotbah saya dan tertawa atas lelucon saya – sekalipun ia sudah mendengar lelucon-lelucon itu ratusan kali.
• Menaiki kereta gantung di Indonesia dan kincir ria raksasa diSingapura!

Filosofi hidupnya: “Jika engkau hidup, mengapa tidak sungguh-sungguh hidup?”

DAFTAR SUKACITA SAYA
Seperti Mama, saya mencintai hidup. Sungguh! Walaupun saya tidak naik kincir ria. Tapi saya menuliskan “Daftar Sukacita” saya.Ini dia…
• Saya ingin lebih sering tertawa.
• Saya ingin berkencan dengan isteri saya lebih sering daripada minimum sekali seminggu. Saya sangat senang bersamanya.
• Saya ingin meluangkan paling tidak dua jam setiap hari untuk membaca buku! Untuk meminum pengetahuan dan inspirasi terbaik dari yangterbaik.
• Saya ingin lebih merasakan keringat saya. Saya bertumbuh tidak sangat atletis, tapi hal itu mengalami perubahan beberapa tahun terakhir ini. Saya ingin lebih banyak berolahraga. Saya ingin belajar tenis, badminton, dan berenang.
• Saya ingin mengambil lebih banyak “5 hari tanpa menulis” di sebuah pantai atau puncak gunung setidaknya sekali sebulan.
• Saya ingin lebih sering bermain bersama anak-anak saya! Saya telah mendapat anak-anak paling luar biasa di dunia.
• Saya ingin mengambil libur panjang bersama keluarga dan para sahabat tiga kali setahun.
• Saya ingin lebih sering makan siang bersama para mentor saya.
• Saya ingin berpenghasilan sepuluh kali lipat dari penghasilan saya sekarang.
• Saya ingin membagikan lebih banyak kebijakan praktis kepada oranglain – agar orang-orang tahu bagaimana caranya hidup dengan lebih banyak cinta, kebahagiaan, dan kelimpahan.
• Saya ingin membagikan kekayaan saya lewat bisnis dan pelayanan saya.
• Saya ingin lebih banyak berdoa di bawah kehangatan matahari setiap pagi, dikelilingi oleh sebuah kebun yang indah.

Teman, sekarang giliran Anda.Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan sederhana ini:

Apa yangmembuat Anda sukacita?

Tuliskan.Sukacita besar. Sukacita kecil. Tuliskan semuanya.

Jangan hidup secara pasif.Jangan hidupi hari-hari Anda dengan otomatis, terpaku selamanya pada rutinitas Anda. Isilah hidup Anda dengan sebanyak mungkin kebahagiaan sebisa Anda.

Jalani hidup Anda dengan hati-hati.

Ini adalah kepercayaan saya: Orang tidak dapat memberi apa yang mereka tidak miliki. Jika Anda tidak menghormati diri Anda, mencintai diri Anda, dan memenuhi kebutuhan Anda untuk merasa bahagia, bagaimana Anda dapat melakukan hal yang sama bagi orang lain? Orangkudus yang kudus adalah seorang kudus yang bahagia.

Buatlah Daftar Sukacita Anda hari ini.Apa yang membuat Anda bahagia?

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez