Jumat, 12 Desember 2008

APAKAH ANDA MEMPUNYAI BEKAS LUKA?

Kebanyakan dari Anda tahu saya adalah seorang yang sembuh dari keterikatan pornografi.

Saya mengalami keterikatan selama bertahun-tahun – dan itu hampir menghancurkan saya.

Hari ini, Tuhan telah menyembuhkan saya dan terus menyembuhkan saya.

Jika Anda tidak tahu bagian hidup saya yang ini, bacalah dua buku saya, Your Past Does Not Define Your Future, dan 7 Secrets To Real Freedom.

Melebihi tulisan atau kotbah saya, saya rasa salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan bagi orang lain adalah membagikan bekas luka saya pada mereka. Hal tersebut memberi harapan bagi orang lain bahwa mereka pun bisa sembuh dan mengubah hidup mereka.

Hal itu seperti sayur-sayuran yang saya makan. (Bersabarlah dengan analogi saya.)

Teman saya mengatakan bahwa saya seperti seekor kambing. Karena setiap hari, ia melihat saya mengunyah salad mentah.Lebih spesifiknya, sayuran “organik” hijau mentah.Ini mungkin yang Anda tidak tahu tentang organik: Tampilan mereka tidak sempurna. Mereka berbercak. Cacat. Bernoda.Mengapa?Karena mereka tidak punya insektisida yang melindungi mereka dari serangga.

Beberapa orang yang tidak tahu hal ini akan memilih sayuran yang“sempurna”. Yang tidak bercacat. Tidak cedera. Tidak ada bekas luka.Sayang. Karena kesempurnaan mereka adalah palsu. Mereka tidak punya bekas luka karena mereka menutupinya dengan segerobak bahan kimia.

Beberapa dari mereka bahkan mungkin beracun. Mereka menghalau musuh,tapi mereka juga membuat sayuran menjadi sangat tidak sehat.Tahukah Anda?Saya telah bertemu orang-orang yang kelihatannya tidak punya cacat.Tidak ada bekas luka pada penampilannya.Paling tidak, mereka berusaha tampil seakan mereka tidak punya bekas luka.Tapi ini tidak benar.

Bekas luka mereka yang sebenarnya adalah kepura-puraan mereka seolah tidak punya bekas luka.Ini membuat mereka menjadi non organik. Ini membuat mereka menjadi plastik.Teman yang terkasih, berilah pengharapan.Bagikan bekas luka Anda pada orang lain.

Semoga impian Anda menjadi kenyataan,

Bo Sanchez

Tidak ada komentar: