Saya senang mengobrol dengan Bibi Eunice.
Ia adalah seorang wanita Cebu yang bertubuh kecil, 4 kaki 11 inchi,cantik yang tinggal di California. Ia suka tertawa, bercerita, dan selalu mentraktir saya makan siang ala India yang pedas setiap kali kami bertemu. Sekalipun ia tidak suka makanan India! Tapi ia tahu saya suka, karena itu ke sanalah ia mengajak saya.
Ia juga seorang wanita yang sukses. Bibi Eunice bekerja sebagai penjual rumah. Dalam lingkungannya, orang-orang memanggilnya produser“Jutaan Dollar”.
Tapi lebih dari semua ini, saya senang berbicara dengan Bibi Eunice karena energi positifnya yang luar biasa. Ia menularkannya pada saya dan saya merasa senang sekali.
Namun awal tahun ini, Resesi Amerika menghantam dunia seperti sebuah meteor jatuh. Maka ketika saya mengunjunginya September lalu, saya merasa takut sekali. Saya tahu ada sejuta proses penyitaan di seluruh Amerika, dan sejuta lebih rumah yang akan segera disita. Orang-orang sedang kehilangan rumah mereka. Siapa yang berpikir ingin membeli rumah sekarang?
Ketika saya berkeliling ke West dan East Coast, ketakutan saya terbukti benar. Saya bertemu dengan sejumlah agen Real Estate.Kebanyakan dari mereka mengatakan pada saya, “Saya belum menjual apapun selama berbulan-bulan.” Beberapa dari mereka mencari pekerjaan baru untuk bertahan hidup.
Maka ketika saya bertemu dengan Bibi Eunice, saya sangat berhati-hati dalam bertanya tentang bisnisnya. Namun setelah obrolan singkat kami,tentang keluarga dan hal-hal lain, akhirnya saya bertanya, “Bagaimana dengan bisnis, Bibi?”Jawabannya menyentak saya. Ia berkata, “Bo, saya menjual lebih banyak rumah sekarang daripada sebelumnya!”Saya tercengang. Saya tidak percaya apa yang saya dengar.
Ia melanjutkan, “Sebenarnya, kami sedang melebarkan sayap. Saya sekarang punya 20 agen yang bekerja di bawah saya. Ada bisnis besar di luar sana.”Saya sulit berkedip. Apakah ia berasal dari planet lain? Saya sangat ingin bertanya, “Bibi Eunice, apakah Anda tidak membaca koran? Apakah Anda tidak tahu ada resesi di luar sana? Seharusnya Anda tidak menjual rumah. Seharusnya Anda seperti orang lain, menderita dan depresi, menangis di rumah mereka sambil menonton opera sabun!”Tapi Bibi Eunice tidak seperti orang lain.
IA TIDAK MEMBACA SURAT KABAR!
Saya baru tahu kalau ia bahkan tidak membaca koran. “Mengapa harus?”katanya, “Surat kabar berisi semua berita negatif.” Ia mengatakan lebih baik ia berada di jalan, menjual rumah kepada orang-orang luar biasa yang membutuhkan rumah luar biasa.
Hari itu, saya bertemu dengan satu bukti hidup bahwa sukses adalah masalah sikap.
Bibi Eunice adalah buktinya, dengan tinggi 4 kaki dan 11 inchi,berdiri di hadapan saya.
Ia tidak peduli sekalipun ada resesi di dunia.Karena di dalam dunia Eunice, tidak ada hal seperti itu. Iamenyatakan: “Saya tidak akan bergabung dengan resesi.”
Oh, saya akan singgung dua hal lain yang luar biasa tentang dirinya:Ia mencintai sesama. Dan ia mencintai Tuhan.“Sukses adalah soal relasi,” katanya pada saya. “Orang-orang yang membeli rumah pada saya beberapa tahun lalu membeli lagi, atau mereka mereferensikan saya pada orang lain yang butuh rumah baru. Kami semua berteman.” Saya menyadari bahwa lebih dari seorang ahli Real Estate,Bibi Eunice adalah seorang People Expert.
Pada akhirnya, ia juga seorang Kristen yang taat. Bersama suami dan tiga anaknya yang sudah dewasa dan cantik, mereka melayani Tuhan dengan cara yang beragam.
JANGAN BERGABUNG DENGAN RESESI!
Apakah Anda ingin berhasil meski apapun yang terjadi di sekeliling Anda?Anda tidak perlu bergabung dengan resesi.
Bibi Eunice mengingatkan saya bahwa keberhasilan itu bukan soal keadaan external, tapi soal tiga komponen penting:
(1) suatu cara pikir yang kuat,
(2) kebijakan yang praktis, dan
(3) inner character.
Kembangkan tiga hal ini, dan Anda akan sukses tak peduli apapun yang terjadi di sekeliling Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
BO SANCHEZ adalah penulis delapan buku best-seller, salah satunya adalah "You Can Make Your Life Beautiful". Dia bercerita dari hati ke hati dengan kita dan menceritakan kisah biasa dengan kebijaksanaan yang luar biasa.(Diambil dari milis BO SANCHEZ)
Sabtu, 20 Desember 2008
BAGAIMANA ANDA INGIN MENINGGAL?
Kali ini akan singkat saja.
Saya lupa memberitahu Anda secara pastinya – dan sangat menginspirasi– cara Bibi Neneng meninggal.
Kematiannya begitu indah dan dramatis seperti hidupnya. Beginilah ceritanya.
Senin pagi sebelum ia meninggal, ia memimpin pujian di Anawim, rumah kami bagi kaum lansia terlantar.
Dan lagu terakhir yang ia nyanyikan adalah lagu ciptaan saya, berjudul Draw Me. Berikut adalah liriknya(membacanya menyejukkan hati saya !).
Draw me now closer to thy throne,
Take me near to receive thy mercy,
Draw me deep into thy presence,
Oh lift my soul higher and higher…
Reff:
Higher, draw my soul higher,
To thy throne where I will rest…
Setelah pujian, ia seharusnya beristirahat – karena Senin adalah hari liburnya.Tapi wanita tua berusia 83 tahun ini bersikeras untuk memberikan pengarahan pada para pemerhati baru. (Pemerhati adalah istilah bagimereka yang melayani dengan memberikan perhatian khusus bagi orang lain.)
Di akhir pengarahannya, ia menutup matanya, kepalanya “terjatuh” kesamping. Dan begitulah. Para staf Anawim melarikannya ke rumah sakit, namun ketika di mobil pun, mereka sudah tidak lagi menemukan denyut nadinya.Bibi Neneng sering mengatakan pada saya, “Saudara Bo, saya ingin meninggal dalam keadaan aktif melayani Tuhan.”
Dan Tuhan mengabulkan permintaannya. Persis.
Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi itulah cara yang saya inginkan untuk meninggal.
Damai. Cepat. Tidak sakit.
Dan dengan masih mengenakan sepatu saya– melayani Tuhan!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Saya lupa memberitahu Anda secara pastinya – dan sangat menginspirasi– cara Bibi Neneng meninggal.
Kematiannya begitu indah dan dramatis seperti hidupnya. Beginilah ceritanya.
Senin pagi sebelum ia meninggal, ia memimpin pujian di Anawim, rumah kami bagi kaum lansia terlantar.
Dan lagu terakhir yang ia nyanyikan adalah lagu ciptaan saya, berjudul Draw Me. Berikut adalah liriknya(membacanya menyejukkan hati saya !).
Draw me now closer to thy throne,
Take me near to receive thy mercy,
Draw me deep into thy presence,
Oh lift my soul higher and higher…
Reff:
Higher, draw my soul higher,
To thy throne where I will rest…
Setelah pujian, ia seharusnya beristirahat – karena Senin adalah hari liburnya.Tapi wanita tua berusia 83 tahun ini bersikeras untuk memberikan pengarahan pada para pemerhati baru. (Pemerhati adalah istilah bagimereka yang melayani dengan memberikan perhatian khusus bagi orang lain.)
Di akhir pengarahannya, ia menutup matanya, kepalanya “terjatuh” kesamping. Dan begitulah. Para staf Anawim melarikannya ke rumah sakit, namun ketika di mobil pun, mereka sudah tidak lagi menemukan denyut nadinya.Bibi Neneng sering mengatakan pada saya, “Saudara Bo, saya ingin meninggal dalam keadaan aktif melayani Tuhan.”
Dan Tuhan mengabulkan permintaannya. Persis.
Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tapi itulah cara yang saya inginkan untuk meninggal.
Damai. Cepat. Tidak sakit.
Dan dengan masih mengenakan sepatu saya– melayani Tuhan!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
SURGA MENYAJIKAN SUP AYAM
Pagi ini, Bibi Neneng meninggal.
Sahabat saya yang terkasih ini berusia 83 tahun.
Siapakah dia? Ia adalah kasih Tuhan bagi saya. Sungguh.
Saya akan ceritakan pada Anda kisahnya yang luar biasa.
Ia adalah seorang wanita yang pendek, agak gemuk, berambut abu-abu,tidak pernah menikah dengan tawa yang lepas dan memiliki sebuah hati sebesar kapal.
Selama bertahun-tahun, ia adalah seorang wanita karir yang sangat sukses yang memiliki sebuah kantin raksasa di sebuah rumah sakit.
Selama hidupnya, ia memasak dan memberi makan orang-orang. Jika ia memberi makan seorang manusia dan manusia itu berkata, “Enak!”, ia serasa di surga.Pertama kali saya bertemu Bibi Neneng Tahun 1980, ketika ia bergabung dalam persekutuan doa kami yang sangat kecil, Light of Jesus.
Setelah beberapa minggu, saya perhatikan betapa orang-orang mengasihinya.Sebagai pimpinan mereka, orang-orang menyapa saya dengan hormat.Namun ketika Bibi Neneng datang ke persekutuan doa, setiap orang berdiri dan memujanya. Karena setiap minggu, tanpa terkecuali, ia membawa sepanci besar sup ayam bagi semua orang.Ini adalah sebuah rahasia yang ingin saya bagikan pada Anda…
IA ADALAH IBU KEDUA SAYA
Suatu hari, ketika saya baru berumur 18 tahun, Bibi Neneng menarik saya ke samping dan memberikan sebuah amplop putih yang tebal ke dalam genggaman saya. “Saudara Bo,” katanya, “Saya tahu kamu sedang berdoa meminta sebuah mobil. Daripada hanya berdoa, saya memberimu uang untuk membeli mobil bekas.”Saya merasa tidak percaya. Uang tunai sejumlah lima puluh ribu Peso.I tu adalah jumlah terbesar yang pernah saya pegang dalam genggaman saya.
Pada Tahun 1984, lima puluh ribu Peso adalah jumlah yang sangat besar.Tapi saya tidak bisa begitu saja membeli mobil bagi diri sayasendiri. Karena itu beberapa bulan kemudian, saya memberitahunya,“Bibi Neneng, saya telah mendonasikan uangmu kepada komunitas. Kita lebih membutuhkan sebuah mobil van daripada saya butuh sebuah mobil pribadi.” Ia mengerti. “Itu terserah kamu, Bo.”Ia seperti ibu kedua bagi saya.
Setiap kali ia melihat saya, ia akan memberi saya makanan, cerita, dan tawa.Dan ketika komunitas butuh uang, ia adalah orang pertama yang saya hubungi. “Bibi Neneng, saya ingin membeli sebidang kecil properti untuk kantor komunitas kita. Bisakah engkau membantu saya?” Ia bahkan tidak meminta saya untuk menjelaskan. Dia mengambil buku ceknya dan menulis sebuah cek senilai seratus ribu Peso. (Sekarang,nilai itu sama dengan lima ratus ribu Peso.)
Gedung kantor kami sekarang berdiri di atas properti yang sama itu.Dan ketika saya kehabisan uang untuk membayar gaji para staf full-time kami, saya akan menelponnya. Ketika saya menyapanya, “Hai BibiNeneng,” ia bahkan tidak memberi saya kesempatan untuk bicara. Ia hanya berkata, “Saya punya sebuah cek untukmu. Datang ke sini.”Namun sesuatu terjadi ketika ia berusia 70 tahun…
IA MENINGGALKAN SEGALANYA UNTUK CINTA
Ia mengalami serangan jantung besar.
Begitu besarnya, ia meninggal – selama satu menit.
Syukurlah, para dokter berhasil menghidupkannya kembali.
Saya mengunjunginya di rumah sakit dan saya terkejut dengan permintaannya. Meskipun ia masih berbaring di ranjang, wanita berusia70 tahun ini berkata, “Saudara Bo, saya ingin melayani Tuhan.”Saya katakan, “Bibi Neneng, engkau sudah melayani Tuhan.”“Tidak,” katanya, “Saya ingin melayani di Anawim. Sekarang ini adalah hidup saya yang kedua. Tolong beri saya kesempatan untuk hidup dengan orang-orang miskin dan memasak bagi mereka setiap hari.”
Anawim merupakan sebuah pelayanan bagi yang termiskin dari yang miskin yang saya mulai setahun sebelumnya. Kami menampung para lansia(lanjut usia) yang terlantar di sebuah area seluas 5 hektar di Montalban.
Bibi Neneng meninggalkan semuanya – rumah besarnya, kamar ber-AC-nya,dan mobil mewah terbarunya. Dan ia juga meninggalkan bisnisnya.Ia tinggal di Anawim dan mengambil alih dapur.Bibi Neneng pindah ke salah satu rumah yang ditinggali para wanita tua miskin yang kami temukan di jalan-jalan. Di rumah itu, ia akan berbagi toilet yang sama dengan orang-orang jalanan ini.I
tu bukan hidup yang gampang. Selama tahun-tahun awal di Anawim, kami bahkan tidak punya listrikd atau air leding.Tapi setiap hari, dengan kasih yang besar, ia akan memasak sarapan,makan siang, dan makan malam bagi ratusan penghuni Anawim kami. Dan memang, kami memanggilnya Ibu Anawim.
Seringkali, ia merogoh uang dari dompetnya sendiri dan memberinya pada pelayanan. Hingga suatu hari, ia berkata pada saya dengan tertawa,“Saudara Bo, saya tidak punya uang lagi. Semua sudah habis.”Ia memberi segalanya. Kekuatannya. Waktunya. Uangnya. Hidupnya.
WANITA PALING BAHAGIA YANG PERNAH SAYA JUMPAI
Seringkali, kami mengobrol setelah makan siang. Ia senang mengatakanpada saya, “Saudara Bo, saya bisa meninggal sekarang juga. Sayabegitu bahagia. Apa lagi yang bisa saya minta?” Setiap kali ia mengatakan kalimat ini, ia akan menangis dengan airmata sukacita.
Percaya deh. Ia adalah salah satu orang yang paling bahagia yang pernah saya jumpai dalam hidup saya.Hari ini, setelah tiga belas tahun melayani yang termiskin dari yangmiskin, ia kembali mengalami serangan jantung.
Kali ini, Tuhan tidakmelepaskannya.
Surga sedang berpesta sekarang.Tidak heran.Tuhan dan para malaikatNya pasti juga suka sup ayam.
Anda ingin bahagia?
Layani Tuhan seperti Bibi Neneng.Itu merupakan hal terbesar di planet bumi.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Sahabat saya yang terkasih ini berusia 83 tahun.
Siapakah dia? Ia adalah kasih Tuhan bagi saya. Sungguh.
Saya akan ceritakan pada Anda kisahnya yang luar biasa.
Ia adalah seorang wanita yang pendek, agak gemuk, berambut abu-abu,tidak pernah menikah dengan tawa yang lepas dan memiliki sebuah hati sebesar kapal.
Selama bertahun-tahun, ia adalah seorang wanita karir yang sangat sukses yang memiliki sebuah kantin raksasa di sebuah rumah sakit.
Selama hidupnya, ia memasak dan memberi makan orang-orang. Jika ia memberi makan seorang manusia dan manusia itu berkata, “Enak!”, ia serasa di surga.Pertama kali saya bertemu Bibi Neneng Tahun 1980, ketika ia bergabung dalam persekutuan doa kami yang sangat kecil, Light of Jesus.
Setelah beberapa minggu, saya perhatikan betapa orang-orang mengasihinya.Sebagai pimpinan mereka, orang-orang menyapa saya dengan hormat.Namun ketika Bibi Neneng datang ke persekutuan doa, setiap orang berdiri dan memujanya. Karena setiap minggu, tanpa terkecuali, ia membawa sepanci besar sup ayam bagi semua orang.Ini adalah sebuah rahasia yang ingin saya bagikan pada Anda…
IA ADALAH IBU KEDUA SAYA
Suatu hari, ketika saya baru berumur 18 tahun, Bibi Neneng menarik saya ke samping dan memberikan sebuah amplop putih yang tebal ke dalam genggaman saya. “Saudara Bo,” katanya, “Saya tahu kamu sedang berdoa meminta sebuah mobil. Daripada hanya berdoa, saya memberimu uang untuk membeli mobil bekas.”Saya merasa tidak percaya. Uang tunai sejumlah lima puluh ribu Peso.I tu adalah jumlah terbesar yang pernah saya pegang dalam genggaman saya.
Pada Tahun 1984, lima puluh ribu Peso adalah jumlah yang sangat besar.Tapi saya tidak bisa begitu saja membeli mobil bagi diri sayasendiri. Karena itu beberapa bulan kemudian, saya memberitahunya,“Bibi Neneng, saya telah mendonasikan uangmu kepada komunitas. Kita lebih membutuhkan sebuah mobil van daripada saya butuh sebuah mobil pribadi.” Ia mengerti. “Itu terserah kamu, Bo.”Ia seperti ibu kedua bagi saya.
Setiap kali ia melihat saya, ia akan memberi saya makanan, cerita, dan tawa.Dan ketika komunitas butuh uang, ia adalah orang pertama yang saya hubungi. “Bibi Neneng, saya ingin membeli sebidang kecil properti untuk kantor komunitas kita. Bisakah engkau membantu saya?” Ia bahkan tidak meminta saya untuk menjelaskan. Dia mengambil buku ceknya dan menulis sebuah cek senilai seratus ribu Peso. (Sekarang,nilai itu sama dengan lima ratus ribu Peso.)
Gedung kantor kami sekarang berdiri di atas properti yang sama itu.Dan ketika saya kehabisan uang untuk membayar gaji para staf full-time kami, saya akan menelponnya. Ketika saya menyapanya, “Hai BibiNeneng,” ia bahkan tidak memberi saya kesempatan untuk bicara. Ia hanya berkata, “Saya punya sebuah cek untukmu. Datang ke sini.”Namun sesuatu terjadi ketika ia berusia 70 tahun…
IA MENINGGALKAN SEGALANYA UNTUK CINTA
Ia mengalami serangan jantung besar.
Begitu besarnya, ia meninggal – selama satu menit.
Syukurlah, para dokter berhasil menghidupkannya kembali.
Saya mengunjunginya di rumah sakit dan saya terkejut dengan permintaannya. Meskipun ia masih berbaring di ranjang, wanita berusia70 tahun ini berkata, “Saudara Bo, saya ingin melayani Tuhan.”Saya katakan, “Bibi Neneng, engkau sudah melayani Tuhan.”“Tidak,” katanya, “Saya ingin melayani di Anawim. Sekarang ini adalah hidup saya yang kedua. Tolong beri saya kesempatan untuk hidup dengan orang-orang miskin dan memasak bagi mereka setiap hari.”
Anawim merupakan sebuah pelayanan bagi yang termiskin dari yang miskin yang saya mulai setahun sebelumnya. Kami menampung para lansia(lanjut usia) yang terlantar di sebuah area seluas 5 hektar di Montalban.
Bibi Neneng meninggalkan semuanya – rumah besarnya, kamar ber-AC-nya,dan mobil mewah terbarunya. Dan ia juga meninggalkan bisnisnya.Ia tinggal di Anawim dan mengambil alih dapur.Bibi Neneng pindah ke salah satu rumah yang ditinggali para wanita tua miskin yang kami temukan di jalan-jalan. Di rumah itu, ia akan berbagi toilet yang sama dengan orang-orang jalanan ini.I
tu bukan hidup yang gampang. Selama tahun-tahun awal di Anawim, kami bahkan tidak punya listrikd atau air leding.Tapi setiap hari, dengan kasih yang besar, ia akan memasak sarapan,makan siang, dan makan malam bagi ratusan penghuni Anawim kami. Dan memang, kami memanggilnya Ibu Anawim.
Seringkali, ia merogoh uang dari dompetnya sendiri dan memberinya pada pelayanan. Hingga suatu hari, ia berkata pada saya dengan tertawa,“Saudara Bo, saya tidak punya uang lagi. Semua sudah habis.”Ia memberi segalanya. Kekuatannya. Waktunya. Uangnya. Hidupnya.
WANITA PALING BAHAGIA YANG PERNAH SAYA JUMPAI
Seringkali, kami mengobrol setelah makan siang. Ia senang mengatakanpada saya, “Saudara Bo, saya bisa meninggal sekarang juga. Sayabegitu bahagia. Apa lagi yang bisa saya minta?” Setiap kali ia mengatakan kalimat ini, ia akan menangis dengan airmata sukacita.
Percaya deh. Ia adalah salah satu orang yang paling bahagia yang pernah saya jumpai dalam hidup saya.Hari ini, setelah tiga belas tahun melayani yang termiskin dari yangmiskin, ia kembali mengalami serangan jantung.
Kali ini, Tuhan tidakmelepaskannya.
Surga sedang berpesta sekarang.Tidak heran.Tuhan dan para malaikatNya pasti juga suka sup ayam.
Anda ingin bahagia?
Layani Tuhan seperti Bibi Neneng.Itu merupakan hal terbesar di planet bumi.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Jumat, 12 Desember 2008
GUSAR
Saya gusar. (Hanya sedikit.)
Biar bagaimanapun, saya juga manusia.
Jika Anda tidak ingin membaca salah satu tulisan saya yang membuat jengkel, berhentilah membaca. Saya akan menulis dengan lebih inspiratif minggu depan.
Seseorang bertanya pada saya mengapa kami mengenakan biaya 500 Peso untuk dua hari Konferensi Kerygma di ULTRA, dari 29 hingga 30 November2009. pertanyaannya pada saya adalah, “Bukankah Firman Tuhan gratis? Konferensi Kerygma seharusnya gratis!”Ini yang saya tulis padanya: “Firman Tuhan adalah gratis. Mutlak.
Namun menyewa sebuah stadion besar seperti ULTRA, tidak gratis.Ditambah dengan sound system yang memadai, semua lampu, proyektor LCD,panggung, dll…, tidak gratis. Total biaya untuk menyelenggarakan acara 2 hari ini adalah 2 juta Peso lebih.”Saya bersikap dengan penuh hormat.
Tapi pikiran saya sangat gusar.Saya ingin mengatakan, “Jika Anda memberi saya 2 juta Peso, saya akan membuat acara itu gratis. Saya kan tidak mungkin mendatangi ULTRA dan berkata, “Hai teman-teman. Dapatkah saya meminjam stadion kalian selama dua hari penuh? Kalian yang bayar gaji 70 staf pengelola gedung yang kalian pekerjakan. Kalian yang bayar pemakaian listrik yang akan sangat besar selama dua hari itu. Dan saya janji – saya akan berdoa untuk kalian dan mengenang kalian dalam mimpi-mimpi saya.”Saya tidak pernah mengungkapkan kata-kata itu. Dan tidak akan pernah.
Saya hanya berbagi pada Anda tentang pikiran jahat dalam benak saya ketika saya merasa jengkel.
SITUASI BERBEDA, TAPI PERTANYAAN YANG SAMA
Ini mengingatkan saya akan Seminar yang saya bawakan di Singapur Sabtu lalu. (Yang sangat sukses. Terima kasih sekali bagi teman-temanLight of Jesus di sana!)
Beberapa minggu sebelumnya, sahabat baik saya Jimmy menjual tiket untuk Seminar saya. Ketika sedang berkeliling, seorang pria bertanya padanya, “Mengapa Bo menarik biaya 20 Dollar Singapur untuk seminar ini?” Lagi-lagi, pertanyaan di balik itu adalah, “Bukankah semestinya ini gratis?”Kalau saya berada di sana ketika itu, saya pasti tergoda untukmenjawab, “Karena Tuhan tidak menjadikan saya seekor burung, saya tidak bisa terbang ke Singapur dengan gratis.
Seperti orang lain juga, saya harus naik pesawat dan membayar tiketnya. Selain itu, kami juga harus membayar 700 Dollar Singapur untuk menyewa ruanganSeminar. Kecuali tentu saja, jika Anda bersedia membayar semua itu –kami akan dengan sangat senang hati memberi seminar gratis.”Nah. Saya tidak akan pernah mengatakan ini pada siapapun.
Karena saya mencoba untuk mengerti mereka. Orang-orang tidak tahu besarnya biaya untuk menyelenggarakan suatu acara. Dan saya kira mereka ingin gratis agar lebih banyak orang bisa datang dan diberkati. Mereka bertanya dengan maksud yang baik.Coba lihat? Pikiran saya menjadi lebih baik karena saya menyampaikannya pada Anda!
OKSIGEN GRATIS. MAKANAN TIDAK
Beberapa orang berpikir bahwa karena ini adalah acara rohani, jadi seharusnya gratis.Ya, acaranya memang bersifat rohani, tapi tetap saja diadakannya diplanet Bumi.Maafkan saya atas kegusaran saya. Saya merasa seperti orang bodoh menulis ini.
Saya akan menulis sesuatu yang lebih inspiratif minggu depan. Janji!Haha!S
aya mengasihi kalian, teman-teman. Terima kasih sudah bersabar terhadap saya.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Biar bagaimanapun, saya juga manusia.
Jika Anda tidak ingin membaca salah satu tulisan saya yang membuat jengkel, berhentilah membaca. Saya akan menulis dengan lebih inspiratif minggu depan.
Seseorang bertanya pada saya mengapa kami mengenakan biaya 500 Peso untuk dua hari Konferensi Kerygma di ULTRA, dari 29 hingga 30 November2009. pertanyaannya pada saya adalah, “Bukankah Firman Tuhan gratis? Konferensi Kerygma seharusnya gratis!”Ini yang saya tulis padanya: “Firman Tuhan adalah gratis. Mutlak.
Namun menyewa sebuah stadion besar seperti ULTRA, tidak gratis.Ditambah dengan sound system yang memadai, semua lampu, proyektor LCD,panggung, dll…, tidak gratis. Total biaya untuk menyelenggarakan acara 2 hari ini adalah 2 juta Peso lebih.”Saya bersikap dengan penuh hormat.
Tapi pikiran saya sangat gusar.Saya ingin mengatakan, “Jika Anda memberi saya 2 juta Peso, saya akan membuat acara itu gratis. Saya kan tidak mungkin mendatangi ULTRA dan berkata, “Hai teman-teman. Dapatkah saya meminjam stadion kalian selama dua hari penuh? Kalian yang bayar gaji 70 staf pengelola gedung yang kalian pekerjakan. Kalian yang bayar pemakaian listrik yang akan sangat besar selama dua hari itu. Dan saya janji – saya akan berdoa untuk kalian dan mengenang kalian dalam mimpi-mimpi saya.”Saya tidak pernah mengungkapkan kata-kata itu. Dan tidak akan pernah.
Saya hanya berbagi pada Anda tentang pikiran jahat dalam benak saya ketika saya merasa jengkel.
SITUASI BERBEDA, TAPI PERTANYAAN YANG SAMA
Ini mengingatkan saya akan Seminar yang saya bawakan di Singapur Sabtu lalu. (Yang sangat sukses. Terima kasih sekali bagi teman-temanLight of Jesus di sana!)
Beberapa minggu sebelumnya, sahabat baik saya Jimmy menjual tiket untuk Seminar saya. Ketika sedang berkeliling, seorang pria bertanya padanya, “Mengapa Bo menarik biaya 20 Dollar Singapur untuk seminar ini?” Lagi-lagi, pertanyaan di balik itu adalah, “Bukankah semestinya ini gratis?”Kalau saya berada di sana ketika itu, saya pasti tergoda untukmenjawab, “Karena Tuhan tidak menjadikan saya seekor burung, saya tidak bisa terbang ke Singapur dengan gratis.
Seperti orang lain juga, saya harus naik pesawat dan membayar tiketnya. Selain itu, kami juga harus membayar 700 Dollar Singapur untuk menyewa ruanganSeminar. Kecuali tentu saja, jika Anda bersedia membayar semua itu –kami akan dengan sangat senang hati memberi seminar gratis.”Nah. Saya tidak akan pernah mengatakan ini pada siapapun.
Karena saya mencoba untuk mengerti mereka. Orang-orang tidak tahu besarnya biaya untuk menyelenggarakan suatu acara. Dan saya kira mereka ingin gratis agar lebih banyak orang bisa datang dan diberkati. Mereka bertanya dengan maksud yang baik.Coba lihat? Pikiran saya menjadi lebih baik karena saya menyampaikannya pada Anda!
OKSIGEN GRATIS. MAKANAN TIDAK
Beberapa orang berpikir bahwa karena ini adalah acara rohani, jadi seharusnya gratis.Ya, acaranya memang bersifat rohani, tapi tetap saja diadakannya diplanet Bumi.Maafkan saya atas kegusaran saya. Saya merasa seperti orang bodoh menulis ini.
Saya akan menulis sesuatu yang lebih inspiratif minggu depan. Janji!Haha!S
aya mengasihi kalian, teman-teman. Terima kasih sudah bersabar terhadap saya.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
APAKAH ANDA MEMPUNYAI BEKAS LUKA?
Kebanyakan dari Anda tahu saya adalah seorang yang sembuh dari keterikatan pornografi.
Saya mengalami keterikatan selama bertahun-tahun – dan itu hampir menghancurkan saya.
Hari ini, Tuhan telah menyembuhkan saya dan terus menyembuhkan saya.
Jika Anda tidak tahu bagian hidup saya yang ini, bacalah dua buku saya, Your Past Does Not Define Your Future, dan 7 Secrets To Real Freedom.
Melebihi tulisan atau kotbah saya, saya rasa salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan bagi orang lain adalah membagikan bekas luka saya pada mereka. Hal tersebut memberi harapan bagi orang lain bahwa mereka pun bisa sembuh dan mengubah hidup mereka.
Hal itu seperti sayur-sayuran yang saya makan. (Bersabarlah dengan analogi saya.)
Teman saya mengatakan bahwa saya seperti seekor kambing. Karena setiap hari, ia melihat saya mengunyah salad mentah.Lebih spesifiknya, sayuran “organik” hijau mentah.Ini mungkin yang Anda tidak tahu tentang organik: Tampilan mereka tidak sempurna. Mereka berbercak. Cacat. Bernoda.Mengapa?Karena mereka tidak punya insektisida yang melindungi mereka dari serangga.
Beberapa orang yang tidak tahu hal ini akan memilih sayuran yang“sempurna”. Yang tidak bercacat. Tidak cedera. Tidak ada bekas luka.Sayang. Karena kesempurnaan mereka adalah palsu. Mereka tidak punya bekas luka karena mereka menutupinya dengan segerobak bahan kimia.
Beberapa dari mereka bahkan mungkin beracun. Mereka menghalau musuh,tapi mereka juga membuat sayuran menjadi sangat tidak sehat.Tahukah Anda?Saya telah bertemu orang-orang yang kelihatannya tidak punya cacat.Tidak ada bekas luka pada penampilannya.Paling tidak, mereka berusaha tampil seakan mereka tidak punya bekas luka.Tapi ini tidak benar.
Bekas luka mereka yang sebenarnya adalah kepura-puraan mereka seolah tidak punya bekas luka.Ini membuat mereka menjadi non organik. Ini membuat mereka menjadi plastik.Teman yang terkasih, berilah pengharapan.Bagikan bekas luka Anda pada orang lain.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Saya mengalami keterikatan selama bertahun-tahun – dan itu hampir menghancurkan saya.
Hari ini, Tuhan telah menyembuhkan saya dan terus menyembuhkan saya.
Jika Anda tidak tahu bagian hidup saya yang ini, bacalah dua buku saya, Your Past Does Not Define Your Future, dan 7 Secrets To Real Freedom.
Melebihi tulisan atau kotbah saya, saya rasa salah satu hal terbaik yang pernah saya lakukan bagi orang lain adalah membagikan bekas luka saya pada mereka. Hal tersebut memberi harapan bagi orang lain bahwa mereka pun bisa sembuh dan mengubah hidup mereka.
Hal itu seperti sayur-sayuran yang saya makan. (Bersabarlah dengan analogi saya.)
Teman saya mengatakan bahwa saya seperti seekor kambing. Karena setiap hari, ia melihat saya mengunyah salad mentah.Lebih spesifiknya, sayuran “organik” hijau mentah.Ini mungkin yang Anda tidak tahu tentang organik: Tampilan mereka tidak sempurna. Mereka berbercak. Cacat. Bernoda.Mengapa?Karena mereka tidak punya insektisida yang melindungi mereka dari serangga.
Beberapa orang yang tidak tahu hal ini akan memilih sayuran yang“sempurna”. Yang tidak bercacat. Tidak cedera. Tidak ada bekas luka.Sayang. Karena kesempurnaan mereka adalah palsu. Mereka tidak punya bekas luka karena mereka menutupinya dengan segerobak bahan kimia.
Beberapa dari mereka bahkan mungkin beracun. Mereka menghalau musuh,tapi mereka juga membuat sayuran menjadi sangat tidak sehat.Tahukah Anda?Saya telah bertemu orang-orang yang kelihatannya tidak punya cacat.Tidak ada bekas luka pada penampilannya.Paling tidak, mereka berusaha tampil seakan mereka tidak punya bekas luka.Tapi ini tidak benar.
Bekas luka mereka yang sebenarnya adalah kepura-puraan mereka seolah tidak punya bekas luka.Ini membuat mereka menjadi non organik. Ini membuat mereka menjadi plastik.Teman yang terkasih, berilah pengharapan.Bagikan bekas luka Anda pada orang lain.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Kamis, 04 Desember 2008
PERINGATAN: INI AKAN MEMBUAT ANDA LAPAR
Saya banyak makan dan tidak terlihat hasilnya.
“Tuhan sangat tidak adil!” kata isteri saya, karena tidak perduli seberapa banyak saya makan, lingkar pinggang saya tetap 31 inchi.(Sebenarnya, dua puluh tahun lalu 32 inchi.)
Dan ya, saya sangat suka pizza keju. Dengan saus pedas. Dan spaghetti sederhana dengan minyak zaitun, bawang putih yang banyak, dan minyak cabe.Dan es krim.Dan selai kacang.
Yap, saya sangat menyukai makanan.Tapi lebih dari makanan, sebenarnya orang-orang luar biasa yang makan bersama kitalah yang membuat makanan menjadi fantastis.
Karena itu ijinkan saya memberi Anda sebuah ide tentang makanan saya yang sangat luar biasa, orang-orang yang biasa makan bersama saya – dan ya, apa yang saya makan setiap minggu!
(Perhatian: Omong-omong, santapan juga penting bagi Yesus. Sebenarnya, Ia membangun Kerajaan di atas santapan! Ia bahkan membuat sebuah santapan – Ekaristi – sebagai pusat iman kita. Dan bagian dari pelayananNya adalah dengan bersantap dengan para pemungut cukai,peminum, dan pelacur yang “membuat heboh”. Makan bersama membangun relasiNya.)
KOMUNITAS ROHANI SAYA KUAT BERKAT SINIGANG
Setiap minggu yang lain, saya bertemu dengan para sahabat saya yang luar biasa yang kebetulan adalah para Pemimpin pelopor Komunitas Light of Jesus. Mereka adalah Carl, Gil, Hermie, Pio, Roy, dan Tim. Dan isteri mereka yang bahagia. Saya telah melayani Tuhan dengan kelompokyang menyenangkan ini selama lebih dari dua puluh tahun hingga sekarang. Dengan beberapa dari mereka – lebih dari 27 tahun!
Tapi saya rasa alasan yang membuat mereka tetap bersama hingga selama ini karena kami lebih dulu berteman sebelum kami menjadi rekan kerjadi dalam Tuhan. (Jika hal ini terbalik, Anda akan lihat perpecahan dalam organisasi dalam waktu singkat. Karena di antara rekan kerja,timbunan tanah menjadi gunung. Tapi di antara teman, gunung menjadi timbunan tanah.) Dan percayalah, Sinigang na Salmon (sayur asem Salmon) dan Pinakbet (daging dan sayuran rebus dengan terasi) membuat keajaiban dalam memperkokoh persahabatan itu.
PENGKOTBAH AWAM KATOLIK YANG MENGINSPIRASI MENJADI DEKAT KARENA PIZZA
Setiap minggu yang lain, saya juga makan malam bersama kelompok sahabat lain yang juga luar biasa – para pengkotbah Kerygma. Mike,Arun, Alvin, Obet, Jon, Adrian, Ariel, George, dan Rissa. Ya Tuhan,kami bahkan berasal dari komunitas yang berbeda! Tapi kami bersahabat dengan gembira. Meskipun kami bergiliran memberi kotbah dalam pertemuan kecil kami, kotbahnya tetap pendek. Maksimal lima belas menit. Karena dua jam didedikasikan untuk tertawa bersama dan melahap pizza ukuran super dan es krim coklat.
Enak sekali.
Oh, maksud saya relasi kami.
Tapi pizza dan es krimnya juga lezat.
KELOMPOK MILYUNER SAYA DAN SUSHI
Setiap minggu yang lain, saya makan siang bersama pembimbing bisnis dan finansial saya.
Semua mereka lebih kaya dari saya. Jika mereka ini pesawat jet, saya hanyalah sebuah papan seluncur. Satu dari mereka adalah miliarder.Yang lain dalam proses menjadi miliarder. (Saya pernah membaca bahwa penghasilan Anda akan merupakan rata-rata dari penghasilan lima orang yang paling sering bersama Anda. Haha. Tak heran penghasilan saya bertambah!)
Di samping sushi dan sashimi, saya melahap kebijakan mereka. Danpersahabatan yang terjalin sangat fenomenal. Melalui mereka, saya telah memperbaiki pandangan saya yang salah terhadap orang-orang kaya:Orang kaya dapat menjadi orang yang sangat menyenangkan.
BAGAIMANA SAYA MEMIMPIN 9 PELAYANAN BESAR DAN MENJALANKAN 10 BISNIS KECIL:MAKANAN BIMBINGAN
Orang-orang bertanya pada saya bagaimana saya mampu melakukan begitu banyak.Saya punya sebuah rahasia: Makanan.
Saya makan siang dengan Tim kami yang gembira yang menjalankan KerygmaFamily.
Paling sedikit sekali sebulan, saya makan siang di Anawim, pelayanan kami bagi orang-orang termiskin dari yang miskin. Sambil menghirup kopi, saya berbaur dengan teman-teman saya di sana.
Sekali sebulan, saya makan siang dengan para Pemimpin kami di CatholicFilipino Academy yang membantu para orang tua yang menyekolahkan anaknya di rumah. Dan selama ada Coca-cola dan coklat setelah makan(coklat dengan kacang di tengahnya), Tim kami yang kebanyakan para ibu merasa gembira.
Saya dapat terus dan terus, menyebutkan berbagai organisasi yang saya pimpin atau bisnis milik saya. Saya tidak mau. Terlalu membosankan.
Tapi inilah rahasia saya dalam memimpin berbagai organisasi: Saya makan bersama para pemimpin secara rutin. Selain saat-saat makan ini,saya tidak mengganggu mereka atau menginterupsi kepemimpinan mereka.(Biasanya!)
HEI, KEHIDUPAN KELUARGA SAYA JUGA DIBANGUN ATAS MAKANAN!
Sekali seminggu, saya mengajak isteri saya untuk makan malam romantis kami. Biasanya, masakan Itali. Dengan mie yang membungkus relasi kami. (Maaf untuk kalimat yang selalu sama di atas.) Sekali seminggu adalah minimum. Seringkali, saya mengajak pengantin kesayangan saya dua kali seminggu. Saya tidak pernah merasa cukup bersamanya.
Dan dua anak laki-laki saya yang luar biasa? Sekali seminggu, saya mengajak mereka untuk sarapan. Kue dadar. Corned beef. Susu segar.
Dan banyak tawa.
Hei, saya bahkan mengajak Mama saya yang berusia 83 tahun. Saya menjemputnya dari rumahnya dan mengajaknya ke sebuah restoran murah.
Dia memaksa harus murah. Kalau tidak, dia tidak mau makan. Dia masih berpikir dia hidup di jaman perang Jepang. Jika mengikuti maunya, ia tidak akan makan apapun yang harganya lebih dari 50 Peso. Atau dia akan terkena serangan jantung. Seperti dia tak pernah memesan minuman. (“Bo, bagaimana kita bisa membayar 40 Peso untuk segelas Coca-cola? Terlalu! Dengan 40 Peso itu, saya sudah dapat membeli sebotol Litro (sejenis minuman keras)!”) Tapi sekali lagi, makanan murahlah yang membuat relasi kita menjadi sangat kaya.
Saya berharap artikel ini membuat Anda lapar akan relasi yang luarbiasa.
Silahkan.
Jadikan saat makan Anda bersama orang-orang penting dalam hidup Anda sesuatu yang rutin.
Dan relasi Anda tidak akan pernah sama lagi.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
“Tuhan sangat tidak adil!” kata isteri saya, karena tidak perduli seberapa banyak saya makan, lingkar pinggang saya tetap 31 inchi.(Sebenarnya, dua puluh tahun lalu 32 inchi.)
Dan ya, saya sangat suka pizza keju. Dengan saus pedas. Dan spaghetti sederhana dengan minyak zaitun, bawang putih yang banyak, dan minyak cabe.Dan es krim.Dan selai kacang.
Yap, saya sangat menyukai makanan.Tapi lebih dari makanan, sebenarnya orang-orang luar biasa yang makan bersama kitalah yang membuat makanan menjadi fantastis.
Karena itu ijinkan saya memberi Anda sebuah ide tentang makanan saya yang sangat luar biasa, orang-orang yang biasa makan bersama saya – dan ya, apa yang saya makan setiap minggu!
(Perhatian: Omong-omong, santapan juga penting bagi Yesus. Sebenarnya, Ia membangun Kerajaan di atas santapan! Ia bahkan membuat sebuah santapan – Ekaristi – sebagai pusat iman kita. Dan bagian dari pelayananNya adalah dengan bersantap dengan para pemungut cukai,peminum, dan pelacur yang “membuat heboh”. Makan bersama membangun relasiNya.)
KOMUNITAS ROHANI SAYA KUAT BERKAT SINIGANG
Setiap minggu yang lain, saya bertemu dengan para sahabat saya yang luar biasa yang kebetulan adalah para Pemimpin pelopor Komunitas Light of Jesus. Mereka adalah Carl, Gil, Hermie, Pio, Roy, dan Tim. Dan isteri mereka yang bahagia. Saya telah melayani Tuhan dengan kelompokyang menyenangkan ini selama lebih dari dua puluh tahun hingga sekarang. Dengan beberapa dari mereka – lebih dari 27 tahun!
Tapi saya rasa alasan yang membuat mereka tetap bersama hingga selama ini karena kami lebih dulu berteman sebelum kami menjadi rekan kerjadi dalam Tuhan. (Jika hal ini terbalik, Anda akan lihat perpecahan dalam organisasi dalam waktu singkat. Karena di antara rekan kerja,timbunan tanah menjadi gunung. Tapi di antara teman, gunung menjadi timbunan tanah.) Dan percayalah, Sinigang na Salmon (sayur asem Salmon) dan Pinakbet (daging dan sayuran rebus dengan terasi) membuat keajaiban dalam memperkokoh persahabatan itu.
PENGKOTBAH AWAM KATOLIK YANG MENGINSPIRASI MENJADI DEKAT KARENA PIZZA
Setiap minggu yang lain, saya juga makan malam bersama kelompok sahabat lain yang juga luar biasa – para pengkotbah Kerygma. Mike,Arun, Alvin, Obet, Jon, Adrian, Ariel, George, dan Rissa. Ya Tuhan,kami bahkan berasal dari komunitas yang berbeda! Tapi kami bersahabat dengan gembira. Meskipun kami bergiliran memberi kotbah dalam pertemuan kecil kami, kotbahnya tetap pendek. Maksimal lima belas menit. Karena dua jam didedikasikan untuk tertawa bersama dan melahap pizza ukuran super dan es krim coklat.
Enak sekali.
Oh, maksud saya relasi kami.
Tapi pizza dan es krimnya juga lezat.
KELOMPOK MILYUNER SAYA DAN SUSHI
Setiap minggu yang lain, saya makan siang bersama pembimbing bisnis dan finansial saya.
Semua mereka lebih kaya dari saya. Jika mereka ini pesawat jet, saya hanyalah sebuah papan seluncur. Satu dari mereka adalah miliarder.Yang lain dalam proses menjadi miliarder. (Saya pernah membaca bahwa penghasilan Anda akan merupakan rata-rata dari penghasilan lima orang yang paling sering bersama Anda. Haha. Tak heran penghasilan saya bertambah!)
Di samping sushi dan sashimi, saya melahap kebijakan mereka. Danpersahabatan yang terjalin sangat fenomenal. Melalui mereka, saya telah memperbaiki pandangan saya yang salah terhadap orang-orang kaya:Orang kaya dapat menjadi orang yang sangat menyenangkan.
BAGAIMANA SAYA MEMIMPIN 9 PELAYANAN BESAR DAN MENJALANKAN 10 BISNIS KECIL:MAKANAN BIMBINGAN
Orang-orang bertanya pada saya bagaimana saya mampu melakukan begitu banyak.Saya punya sebuah rahasia: Makanan.
Saya makan siang dengan Tim kami yang gembira yang menjalankan KerygmaFamily.
Paling sedikit sekali sebulan, saya makan siang di Anawim, pelayanan kami bagi orang-orang termiskin dari yang miskin. Sambil menghirup kopi, saya berbaur dengan teman-teman saya di sana.
Sekali sebulan, saya makan siang dengan para Pemimpin kami di CatholicFilipino Academy yang membantu para orang tua yang menyekolahkan anaknya di rumah. Dan selama ada Coca-cola dan coklat setelah makan(coklat dengan kacang di tengahnya), Tim kami yang kebanyakan para ibu merasa gembira.
Saya dapat terus dan terus, menyebutkan berbagai organisasi yang saya pimpin atau bisnis milik saya. Saya tidak mau. Terlalu membosankan.
Tapi inilah rahasia saya dalam memimpin berbagai organisasi: Saya makan bersama para pemimpin secara rutin. Selain saat-saat makan ini,saya tidak mengganggu mereka atau menginterupsi kepemimpinan mereka.(Biasanya!)
HEI, KEHIDUPAN KELUARGA SAYA JUGA DIBANGUN ATAS MAKANAN!
Sekali seminggu, saya mengajak isteri saya untuk makan malam romantis kami. Biasanya, masakan Itali. Dengan mie yang membungkus relasi kami. (Maaf untuk kalimat yang selalu sama di atas.) Sekali seminggu adalah minimum. Seringkali, saya mengajak pengantin kesayangan saya dua kali seminggu. Saya tidak pernah merasa cukup bersamanya.
Dan dua anak laki-laki saya yang luar biasa? Sekali seminggu, saya mengajak mereka untuk sarapan. Kue dadar. Corned beef. Susu segar.
Dan banyak tawa.
Hei, saya bahkan mengajak Mama saya yang berusia 83 tahun. Saya menjemputnya dari rumahnya dan mengajaknya ke sebuah restoran murah.
Dia memaksa harus murah. Kalau tidak, dia tidak mau makan. Dia masih berpikir dia hidup di jaman perang Jepang. Jika mengikuti maunya, ia tidak akan makan apapun yang harganya lebih dari 50 Peso. Atau dia akan terkena serangan jantung. Seperti dia tak pernah memesan minuman. (“Bo, bagaimana kita bisa membayar 40 Peso untuk segelas Coca-cola? Terlalu! Dengan 40 Peso itu, saya sudah dapat membeli sebotol Litro (sejenis minuman keras)!”) Tapi sekali lagi, makanan murahlah yang membuat relasi kita menjadi sangat kaya.
Saya berharap artikel ini membuat Anda lapar akan relasi yang luarbiasa.
Silahkan.
Jadikan saat makan Anda bersama orang-orang penting dalam hidup Anda sesuatu yang rutin.
Dan relasi Anda tidak akan pernah sama lagi.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Rabu, 03 Desember 2008
BAGAIMANA “CRISPY PATA” MENGUBAH HIDUP SAYA
Saya selalu menyukai restoran-restoran.
Restoran-restoran yang sederhana, kecil, dan nyaman.
Mungkin karena ketika saya masih kecil, saya ingat Ayah selalu mengajak saya untuk menikmati pizza atau es krim atau hotdog setiap minggu.
Di restoran, saya merasa dicintai. Dan senang.Dan ketika saya menginjak usia dua puluh, salah satu hal favorit yangsaya senang lakukan adalah duduk sendirian di sebuah kedai kopi,membaca sebuah buku yang tebal.
Tapi saya punya suatu masalah besar.
Selama bertahun-tahun, saya miskin, misionaris bujangan. Seberapa miskin?
Setiap kali saya masuk ke sebuah restoran sederhana seperti Jollibee, saya selalu harus terlebih dulu menghitung uang saya– termasuk recehan saya – untuk mengecek apakah saya punya cukup uang. Dan seringkali, saya harus keluar lagi karena uang saya tidak cukup untuk makan di sana.
Saya akan ceritakan tentang satu pengalaman saya yang tak terlupakan.Dan ya, itu berhubungan dengan Crispy Pata (kaki babi yang dimasakdalam oven, garing banget!).
RASA SAKIT EMOSIONAL DAPAT MEMBUAT ANDA BERUBAH
Suatu hari, saya ingin membuat pacar saya terkesan.
Syukurlah, saya merasa kaya hari itu karena saya mempunyai 500 Peso didompet saya.Maka saya mengajaknya untuk makan di sebuah restoran yang spesial.(Semua restoran yang menggunakan taplak adalah spesial bagi saya.)
Tapi sebagian diri saya masih ragu apakah saya punya cukup uang untukmembayar makanan kami.
Saya tahu menu istimewa restoran itu adalah Crispy Pata (Yap, saya masih makan daging ketika itu). Dengan cepat, saya membaca DaftarMenu. Harganya hanya 150 Peso. Yes! Saya sanggup membayarnya.Saya memanggil pelayan dan memesan Crispy Pata. Dengan dua mangkok nasi.
Untuk menghemat, saya tidak memesan minuman. Syukurlah, pacar saya tidak pesan juga. Saya tersenyum. Segalanya berjalan sesuai keinginan saya.
Di akhir acara makan kami yang enak sekali, pelayan membawa dua mangkok hijau kecil Macapuno (minuman kelapa). Rupanya beginilah restoran yang bertaplak: Mereka memberi hidangan penutup gratis!
Kemudian pelayan memberikan bon pada saya.
Dan seketika itu juga saya merasa jiwa saya melompat keluar dari tubuh saya selama sepuluh detik.Karena bon saya sejumlah 561 Peso!
Dengan degup jantung saya yang berdetak kencang dan keringat yang membasahi ketiak, saya memanggil si pelayan. Saya menanyakan mengapa bon saya lebih dari lima ratus karena saya hanya memesan Crispy Pataseharga 150 Peso?
Ia kembali menunjukkan Daftar Menu kepada saya. Ia menjelaskan bahwa150 Peso itu untuk 100 gram. Dengan wajah tersenyum, ia memberitahu saya bahwa ia menyajikan 300 gram untuk kami. Seolah ia telah membantu saya!
Jadi kami makan Crispy Pata seharga 450 Peso.Dan itu bukanlah akhir dari pencobaan saya. Pelayan juga menunjukkan bahwa Macapuno itu seharga 20 Peso satunya. Itu sama sekali tidak gratis.
Jadi dengan nasi dan pajak, total bon mencapai lebih dari isi dompet saya.Maka saya melakukan satu hal yang paling memalukan yang pernah saya lakukan dalam hidup saya – seperti ketika saya berkotbah dengan resleting yang terbuka.
Dengan berbisik, saya bertanya pada pacar saya, “Uh, kamu punya uang? Uang saya kurang…”Syukurlah, ia punya.Tapi saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk tip pelayan.Dengan kepala tertunduk, saya berjalan keluar dari restoran secepat mungkin.
Teman-teman, kejadian ini sudah lama sekali.Tapi saya tidak dapat melupakan betapa pengalaman memalukan ini memberi saya sebuah fantasi yang sangat kuat. Hal ini mungkin tidakberarti bagi Anda, tapi betul-betul kuat bagi saya: Saya berangan-angan suatu saat ketika saya mempunyai banyak uang, saya bisa masuk ke restoran manapun yang saya mau, dan memesan apapun yang saya inginkan– bahkan tanpa melihat harga yang tertera di Daftar Menu!
Mungkin Anda menganggap saya bodoh. Menganggap saya kekanak-kanakan.Menganggap saya tidak waras. Namun pengalaman-pengalaman seperti ini cukup menyakitkan, mereka membakar keinginan saya untuk menjadi kaya.
DARI PIKIRAN ATAU DARI HATI?
Anda perlu suatu alasan emosional yang kuat untuk menjadi kaya – kalau tidak, hal itu tidak akan terjadi.
Inilah alasannya:
Kita membuat pilihan berdasarkan alasan-alasan emosional, bukan logika. (Oh ya, setelah pilihan, kita membenarkan dengan alasan-alasan yang masuk akal. Tapi alasan pertama selalu adalah emosional.) Alasan selalu harus datang dari hati, bukan hanya dari pikiran.Lucu, tapi begitulah cara kita manusia bekerja.
Saya akan ceritakan pada Anda tentang alasan-alasan saya yang kuatu ntuk mengubah kehidupan finansial saya – dari yang paling luhur hingga yang paling bodoh.
Alasan mulia saya:
Saya membenci kenyataan bahwa saya ingin menolong orang tapi saya tidak dapat – karena saya tidak punya uang.
Saya selalu berhadapan dengan kebutuhan orang-orang yang saya layani…Beberapa dari mereka mempunyai kebutuhan finansial yang sangat kecil,dan saya bahkan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan kecil tersebut.
Kondisi itu begitu membuat frustrasi.
Maka saya membiarkan sebuahangan-angan tumbuh dalam hati saya: Bahwa saya akan mempunyai lebih dari cukup untuk saya berikan bagi kebutuhan mereka.
Alasan kedua saya:
Saya membenci kenyataan bahwa setiap kali saya mempunyai ide-ide pelayanan, saya tidak dapat mewujudkannya – karena pelayanan selalu membutuhkan uang.
Maka saya mulai membiarkan sebuah angan-angan lain: Bahwa ketika saya punya ide pelayanan baru, saya akan mengeluarkan dompet atau buku cek saya dan berkata, “Saya akan membiayai pelayanan ini selama 6 bulan pertama.” Bulu kuduk saya berdiri dengan hanya membayangkan hal ini. Rasanya begitu indah dan luar biasa, ini adalah khayalan favorit saya.
Alasan ketiga saya adalah alasan bodoh saya untuk menjadi kaya:
Restoran!Jika Anda ingin mengubah apapun dalam hidup Anda, temukan sebuah“Alasan Emosional” yang cukup kuat dan tidak masalah apapun kenyataannya.Anda akan berubah.
(Akan bersambung minggu depan…)
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Restoran-restoran yang sederhana, kecil, dan nyaman.
Mungkin karena ketika saya masih kecil, saya ingat Ayah selalu mengajak saya untuk menikmati pizza atau es krim atau hotdog setiap minggu.
Di restoran, saya merasa dicintai. Dan senang.Dan ketika saya menginjak usia dua puluh, salah satu hal favorit yangsaya senang lakukan adalah duduk sendirian di sebuah kedai kopi,membaca sebuah buku yang tebal.
Tapi saya punya suatu masalah besar.
Selama bertahun-tahun, saya miskin, misionaris bujangan. Seberapa miskin?
Setiap kali saya masuk ke sebuah restoran sederhana seperti Jollibee, saya selalu harus terlebih dulu menghitung uang saya– termasuk recehan saya – untuk mengecek apakah saya punya cukup uang. Dan seringkali, saya harus keluar lagi karena uang saya tidak cukup untuk makan di sana.
Saya akan ceritakan tentang satu pengalaman saya yang tak terlupakan.Dan ya, itu berhubungan dengan Crispy Pata (kaki babi yang dimasakdalam oven, garing banget!).
RASA SAKIT EMOSIONAL DAPAT MEMBUAT ANDA BERUBAH
Suatu hari, saya ingin membuat pacar saya terkesan.
Syukurlah, saya merasa kaya hari itu karena saya mempunyai 500 Peso didompet saya.Maka saya mengajaknya untuk makan di sebuah restoran yang spesial.(Semua restoran yang menggunakan taplak adalah spesial bagi saya.)
Tapi sebagian diri saya masih ragu apakah saya punya cukup uang untukmembayar makanan kami.
Saya tahu menu istimewa restoran itu adalah Crispy Pata (Yap, saya masih makan daging ketika itu). Dengan cepat, saya membaca DaftarMenu. Harganya hanya 150 Peso. Yes! Saya sanggup membayarnya.Saya memanggil pelayan dan memesan Crispy Pata. Dengan dua mangkok nasi.
Untuk menghemat, saya tidak memesan minuman. Syukurlah, pacar saya tidak pesan juga. Saya tersenyum. Segalanya berjalan sesuai keinginan saya.
Di akhir acara makan kami yang enak sekali, pelayan membawa dua mangkok hijau kecil Macapuno (minuman kelapa). Rupanya beginilah restoran yang bertaplak: Mereka memberi hidangan penutup gratis!
Kemudian pelayan memberikan bon pada saya.
Dan seketika itu juga saya merasa jiwa saya melompat keluar dari tubuh saya selama sepuluh detik.Karena bon saya sejumlah 561 Peso!
Dengan degup jantung saya yang berdetak kencang dan keringat yang membasahi ketiak, saya memanggil si pelayan. Saya menanyakan mengapa bon saya lebih dari lima ratus karena saya hanya memesan Crispy Pataseharga 150 Peso?
Ia kembali menunjukkan Daftar Menu kepada saya. Ia menjelaskan bahwa150 Peso itu untuk 100 gram. Dengan wajah tersenyum, ia memberitahu saya bahwa ia menyajikan 300 gram untuk kami. Seolah ia telah membantu saya!
Jadi kami makan Crispy Pata seharga 450 Peso.Dan itu bukanlah akhir dari pencobaan saya. Pelayan juga menunjukkan bahwa Macapuno itu seharga 20 Peso satunya. Itu sama sekali tidak gratis.
Jadi dengan nasi dan pajak, total bon mencapai lebih dari isi dompet saya.Maka saya melakukan satu hal yang paling memalukan yang pernah saya lakukan dalam hidup saya – seperti ketika saya berkotbah dengan resleting yang terbuka.
Dengan berbisik, saya bertanya pada pacar saya, “Uh, kamu punya uang? Uang saya kurang…”Syukurlah, ia punya.Tapi saya sudah tidak punya apa-apa lagi untuk tip pelayan.Dengan kepala tertunduk, saya berjalan keluar dari restoran secepat mungkin.
Teman-teman, kejadian ini sudah lama sekali.Tapi saya tidak dapat melupakan betapa pengalaman memalukan ini memberi saya sebuah fantasi yang sangat kuat. Hal ini mungkin tidakberarti bagi Anda, tapi betul-betul kuat bagi saya: Saya berangan-angan suatu saat ketika saya mempunyai banyak uang, saya bisa masuk ke restoran manapun yang saya mau, dan memesan apapun yang saya inginkan– bahkan tanpa melihat harga yang tertera di Daftar Menu!
Mungkin Anda menganggap saya bodoh. Menganggap saya kekanak-kanakan.Menganggap saya tidak waras. Namun pengalaman-pengalaman seperti ini cukup menyakitkan, mereka membakar keinginan saya untuk menjadi kaya.
DARI PIKIRAN ATAU DARI HATI?
Anda perlu suatu alasan emosional yang kuat untuk menjadi kaya – kalau tidak, hal itu tidak akan terjadi.
Inilah alasannya:
Kita membuat pilihan berdasarkan alasan-alasan emosional, bukan logika. (Oh ya, setelah pilihan, kita membenarkan dengan alasan-alasan yang masuk akal. Tapi alasan pertama selalu adalah emosional.) Alasan selalu harus datang dari hati, bukan hanya dari pikiran.Lucu, tapi begitulah cara kita manusia bekerja.
Saya akan ceritakan pada Anda tentang alasan-alasan saya yang kuatu ntuk mengubah kehidupan finansial saya – dari yang paling luhur hingga yang paling bodoh.
Alasan mulia saya:
Saya membenci kenyataan bahwa saya ingin menolong orang tapi saya tidak dapat – karena saya tidak punya uang.
Saya selalu berhadapan dengan kebutuhan orang-orang yang saya layani…Beberapa dari mereka mempunyai kebutuhan finansial yang sangat kecil,dan saya bahkan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan kecil tersebut.
Kondisi itu begitu membuat frustrasi.
Maka saya membiarkan sebuahangan-angan tumbuh dalam hati saya: Bahwa saya akan mempunyai lebih dari cukup untuk saya berikan bagi kebutuhan mereka.
Alasan kedua saya:
Saya membenci kenyataan bahwa setiap kali saya mempunyai ide-ide pelayanan, saya tidak dapat mewujudkannya – karena pelayanan selalu membutuhkan uang.
Maka saya mulai membiarkan sebuah angan-angan lain: Bahwa ketika saya punya ide pelayanan baru, saya akan mengeluarkan dompet atau buku cek saya dan berkata, “Saya akan membiayai pelayanan ini selama 6 bulan pertama.” Bulu kuduk saya berdiri dengan hanya membayangkan hal ini. Rasanya begitu indah dan luar biasa, ini adalah khayalan favorit saya.
Alasan ketiga saya adalah alasan bodoh saya untuk menjadi kaya:
Restoran!Jika Anda ingin mengubah apapun dalam hidup Anda, temukan sebuah“Alasan Emosional” yang cukup kuat dan tidak masalah apapun kenyataannya.Anda akan berubah.
(Akan bersambung minggu depan…)
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Kamis, 20 November 2008
JANGAN MENYALAHKAN TUHAN
“Bo, Anda salah. Kemiskinan adalah soal takdir…”
Pria ini bergegas menghampiri saya begitu saya selesai memberi ceramah tentang finansial. Ia berbicara pada saya dengan nada seperti dalamSidang Pengadilan Tertinggi, dan membuat saya terkejut.
“Mengapa Anda berkata begitu, Pak?” tanya saya.
“Karena ada orang-orang yang terlahir miskin,” kata pria itu, “Dan ada orang-orang yang terlahir kaya. Itu adalah takdir. Itu adalah kehendak Tuhan.”
Saya mengernyit. Bagaimana saya bisa mengatakan padanya bahwa saya telah bekerja selama bertahun-tahun (tidak, selama beberapa dekade)dengan orang-orang miskin – dan ini merupakan cara berpikir yang persis membuat banyak orang terjebak dalam kemiskinan. “Tuhan menjadikan saya miskin,” adalah plakat yang kasat mata yang tertulis di kening banyak orang miskin yang saya temui.
Saya mengatakan padanya, “Memang benar, terlahir kaya atau miskin bukan suatu pilihan. Tapi untuk menjadi kaya atau miskin – itu merupakan pilihan yang Tuhan serahkan pada kita.”
Ia menatap saya seolah saya berbicara dalam Bahasa Swahili.
Saya ingin menjelaskan tapi ia ingin menanyakan sebuah pertanyaan yang sangat mengganggu…
TUHAN MEMBERIKAN PILIHAN PADA KITA UNTUK MENJADI KAYA ATAU MISKIN
“Bo, mengapa engkau mengajar kami untuk menjadi kaya?”
Nada suaranya sangat tajam. Seakan dia bertanya pada saya, “Mengapa engkau mengajar kami untuk membunuh orang, membakar tubuh mereka, dan memakan hati mereka?”
Ia melanjutkan, “Jika engkau betul-betul seorang Kristen, seharusnya engkau mengajar kami untuk merasa puas dengan keadaan kami. Bo,tidakkah engkau puas dengan keadaanmu?”
Saya tertawa. “Oh, saya sangat puas.”
Saya tidak pernah mengatakan ini padanya, tapi saya ingin mengatakannya pada Anda: Sekarang, jika saya memilih untuk melakukannya, saya bisa berhenti bekerja, mendepositokan uang saya disebuah bank – dan hidup dari bunganya. Tentu, saya harus lebih menyederhanakan gaya hidup saya, tapi kami masih akan tetap merasa sangat nyaman.
Dengan bunga yang saya terima dari bank, saya dapat memelihara rumah kecil dan mobil sederhana saya.
Dan ya, saya tetap dapat mengajak isteri saya untuk kencan romantiskami setiap minggu.
Dan saya tetap dapat mengajak anak-anak saya untuk berlibur dua kali setahun. Tidak ada lagi liburan ke Macau, tentunya. Tapi Puncak pun tidak masalah.
Saya bahkan dapat membayar cicilan rumah kami. (Sejumlah 120 Peso sebulan! Ya, saya tinggal di area kelas tiga yang menyenangkan.)
Tapi jika saya berhenti bekerja dan hidup dari bunga bank, beberapa hal akan berubah…
HIDUP BUKAN HANYA SOAL DIRI ANDA
Saat ini, saya menyekolahkan sejumlah anak-anak miskin. Itu harus berhenti.
Saat ini, saya membiayai beberapa misionaris. Itu harus berhenti.
Saat ini, saya menyediakan modal untuk proyek kehidupan bagi orang-orang miskin. Itu harus berhenti.
Saat ini, saya membiayai proyek pelayanan saya yang baru dalam masa percobaannya. Itu harus berhenti.
Inilah alasan mengapa saya memilih untuk bertumbuh, mengembangkan,meningkatkan, dan menjadi lebih kaya karena saya ingin lebih memberkati dunia.
Itulah sebabnya saya bekerja sangat keras sekarang!
Inilah yang saya pelajari: (1) Merasa puas dan (2) berkeinginan untuk berkembang dapat hadir secara bersamaan dalam hati Anda.
Hal itu hanya dapat terjadi jika cinta yang mengendalikan hati Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Pria ini bergegas menghampiri saya begitu saya selesai memberi ceramah tentang finansial. Ia berbicara pada saya dengan nada seperti dalamSidang Pengadilan Tertinggi, dan membuat saya terkejut.
“Mengapa Anda berkata begitu, Pak?” tanya saya.
“Karena ada orang-orang yang terlahir miskin,” kata pria itu, “Dan ada orang-orang yang terlahir kaya. Itu adalah takdir. Itu adalah kehendak Tuhan.”
Saya mengernyit. Bagaimana saya bisa mengatakan padanya bahwa saya telah bekerja selama bertahun-tahun (tidak, selama beberapa dekade)dengan orang-orang miskin – dan ini merupakan cara berpikir yang persis membuat banyak orang terjebak dalam kemiskinan. “Tuhan menjadikan saya miskin,” adalah plakat yang kasat mata yang tertulis di kening banyak orang miskin yang saya temui.
Saya mengatakan padanya, “Memang benar, terlahir kaya atau miskin bukan suatu pilihan. Tapi untuk menjadi kaya atau miskin – itu merupakan pilihan yang Tuhan serahkan pada kita.”
Ia menatap saya seolah saya berbicara dalam Bahasa Swahili.
Saya ingin menjelaskan tapi ia ingin menanyakan sebuah pertanyaan yang sangat mengganggu…
TUHAN MEMBERIKAN PILIHAN PADA KITA UNTUK MENJADI KAYA ATAU MISKIN
“Bo, mengapa engkau mengajar kami untuk menjadi kaya?”
Nada suaranya sangat tajam. Seakan dia bertanya pada saya, “Mengapa engkau mengajar kami untuk membunuh orang, membakar tubuh mereka, dan memakan hati mereka?”
Ia melanjutkan, “Jika engkau betul-betul seorang Kristen, seharusnya engkau mengajar kami untuk merasa puas dengan keadaan kami. Bo,tidakkah engkau puas dengan keadaanmu?”
Saya tertawa. “Oh, saya sangat puas.”
Saya tidak pernah mengatakan ini padanya, tapi saya ingin mengatakannya pada Anda: Sekarang, jika saya memilih untuk melakukannya, saya bisa berhenti bekerja, mendepositokan uang saya disebuah bank – dan hidup dari bunganya. Tentu, saya harus lebih menyederhanakan gaya hidup saya, tapi kami masih akan tetap merasa sangat nyaman.
Dengan bunga yang saya terima dari bank, saya dapat memelihara rumah kecil dan mobil sederhana saya.
Dan ya, saya tetap dapat mengajak isteri saya untuk kencan romantiskami setiap minggu.
Dan saya tetap dapat mengajak anak-anak saya untuk berlibur dua kali setahun. Tidak ada lagi liburan ke Macau, tentunya. Tapi Puncak pun tidak masalah.
Saya bahkan dapat membayar cicilan rumah kami. (Sejumlah 120 Peso sebulan! Ya, saya tinggal di area kelas tiga yang menyenangkan.)
Tapi jika saya berhenti bekerja dan hidup dari bunga bank, beberapa hal akan berubah…
HIDUP BUKAN HANYA SOAL DIRI ANDA
Saat ini, saya menyekolahkan sejumlah anak-anak miskin. Itu harus berhenti.
Saat ini, saya membiayai beberapa misionaris. Itu harus berhenti.
Saat ini, saya menyediakan modal untuk proyek kehidupan bagi orang-orang miskin. Itu harus berhenti.
Saat ini, saya membiayai proyek pelayanan saya yang baru dalam masa percobaannya. Itu harus berhenti.
Inilah alasan mengapa saya memilih untuk bertumbuh, mengembangkan,meningkatkan, dan menjadi lebih kaya karena saya ingin lebih memberkati dunia.
Itulah sebabnya saya bekerja sangat keras sekarang!
Inilah yang saya pelajari: (1) Merasa puas dan (2) berkeinginan untuk berkembang dapat hadir secara bersamaan dalam hati Anda.
Hal itu hanya dapat terjadi jika cinta yang mengendalikan hati Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Jumat, 14 November 2008
SAYA KAYA!
Dua minggu lalu, saya ke Macau.
Saya menghabiskan lima hari di kota Casino kecil itu dengan enam sahabat yang luar biasa: Hermie Morelos, Gil Ramiscal, Pio Espanol,Roy Pasimio, Tim Duran, dan Carl Fontanilla. Mereka juga kebetulan adalah para pemimpin “pelopor” komunitas saya, Light of Jesus, dan komunitas virtual kami, Kerygma Family. Kami mengajak serta isterikami masing-masing, sehingga kegembiraan kami menjadi berlipat-ganda.
Apa yang kami lakukan di Macau?
Tidak ada.
Tidak ada kotbah, tidak ada rapat, tidak ada sesi.
Kami mengobrol.
Kami tertawa.
Kami dieratkan.
Kami banyak berfoto. (Kami Filipino!)
Kami makan banyak Chinese food.
Dan berada di Macau, kami mengunjungi banyak Casino.
Bukan untuk berjudi tentunya. Maksud saya, kami adalah Pemimpin Awam sebuah kelompok Katolik, bukan?
Karena itu kami hanya menonton pertunjukan para penari seksi diCasino.
Bercanda.
Kami tidak dapat melakukan hal itu.
Para isteri bersama kami.
Haha!
Serius nih, kami sudah merasa sangat gembira karena bersama.
Ketika orang-orang mendengar kami ke Macau selama 5 hari, merekabertanya pada saya, “Mengapa lima hari? Macau begitu kecil. Setelahdua hari, kamu sudah melihat semuanya.”
Dengar, bukan Macau yang membuat perjalanan itu menyenangkan.
Perjalanan itu menjadi luar biasa karena orang-orang yang bersama saya.
Saya ingin menceritakan sesuatu tentang kelompok ini. Tahukah Anda sudah berapa tahun kami melayani Tuhan bersama? Sudah lebih dari 20 tahun. Beberapa dari kami sudah 27 tahun.
Inilah rahasianya:
Saya telah menemukan bahwa kami seharusnya pertama-tama menjadi teman sebelum kami menjadi rekan pemimpin. Begitu para pemimpin sebuah komunitas atau persekutuan doa atau gereja berhenti menjadi teman, organisasinya akan terpecah. Dijamin.
Karena itu kami telah menjadi sahabat selama bertahun-tahun.
Perut beradu perut.
Lengan bergandeng lengan.
Bahu membahu.
Bau ketiak dengan bau ketiak.
Kami adalah Sahabat Terbaik.
Bukan karena kami tidak bertengkar.Kami bertengkar.
Oh, Anda harus mendengar kami berargumen dalam rapat-rapat kami.Tapi kami selalu bersama seperti lem.Karena kami telah memutuskan untuk menjadi tua bersama.Apapun yang terjadi.
Mengapa?
Beberapa waktu lalu, saya telah menentukan apa yang menjadi kekayaan saya…Kekayaan saya adalah relasi saya.Bukan uang saya.Bukan properti saya.Bukan investasi saya.Kekayaan saya adalah relasi saya dengan Tuhan.Kekayaan saya adalah relasi saya dengan keluarga saya. Kekayaan saya adalah relasi saya dengan teman-teman saya.Dan kekayaan saya adalah orang-orang yang miskin secara spiritual dan material yang saya layani setiap hari.Inilah alasan mengapa saya kaya.
UANG BUKAN DEFINISI SAYA TENTANG KEKAYAAN,TAPI TENTU UANG ITU PERLU
Sebagai contoh, saya membutuhkan uang untuk pergi ke Macau.Dan kencan romantis setiap minggu yang saya lakukan dengan isteri saya juga membutuhkan uang.Termasuk juga janji dengan anak-anak saya.Dan juga janji dengan ibu saya yang berusia 83 tahun.
Saya ulangi: Kekayaan saya adalah relasi saya. Bukan uang.
Namun saya tidak dapat memungkiri bahwa uang membantu saya dalam semua relasi saya.Dulu, saya miskin.Tapi dalam sepuluh tahun terakhir, saya telah mengembangkan kekayaan finansial saya.
Sekarang saya punya bisnis kecil, berkecimpung dalam real estate, dan belajar tentang bursa saham. Dari seorang misionaris miskin, sekarang saya menikmati 16 aliran penghasilan yang mengalir ke dalam hidup saya.Karena hal ini, sekarang saya mengirim beberapa anak-anak miskin ke sekolah, mendukung lebih banyak misionaris secara finansial, dan memberi lebih banyak nafkah bagi keluarga-keluarga miskin. Apakah Anda menginginkan pengalaman yang sama terjadi dalam hidupAnda?
Bersambung Minggu Depan…
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Saya menghabiskan lima hari di kota Casino kecil itu dengan enam sahabat yang luar biasa: Hermie Morelos, Gil Ramiscal, Pio Espanol,Roy Pasimio, Tim Duran, dan Carl Fontanilla. Mereka juga kebetulan adalah para pemimpin “pelopor” komunitas saya, Light of Jesus, dan komunitas virtual kami, Kerygma Family. Kami mengajak serta isterikami masing-masing, sehingga kegembiraan kami menjadi berlipat-ganda.
Apa yang kami lakukan di Macau?
Tidak ada.
Tidak ada kotbah, tidak ada rapat, tidak ada sesi.
Kami mengobrol.
Kami tertawa.
Kami dieratkan.
Kami banyak berfoto. (Kami Filipino!)
Kami makan banyak Chinese food.
Dan berada di Macau, kami mengunjungi banyak Casino.
Bukan untuk berjudi tentunya. Maksud saya, kami adalah Pemimpin Awam sebuah kelompok Katolik, bukan?
Karena itu kami hanya menonton pertunjukan para penari seksi diCasino.
Bercanda.
Kami tidak dapat melakukan hal itu.
Para isteri bersama kami.
Haha!
Serius nih, kami sudah merasa sangat gembira karena bersama.
Ketika orang-orang mendengar kami ke Macau selama 5 hari, merekabertanya pada saya, “Mengapa lima hari? Macau begitu kecil. Setelahdua hari, kamu sudah melihat semuanya.”
Dengar, bukan Macau yang membuat perjalanan itu menyenangkan.
Perjalanan itu menjadi luar biasa karena orang-orang yang bersama saya.
Saya ingin menceritakan sesuatu tentang kelompok ini. Tahukah Anda sudah berapa tahun kami melayani Tuhan bersama? Sudah lebih dari 20 tahun. Beberapa dari kami sudah 27 tahun.
Inilah rahasianya:
Saya telah menemukan bahwa kami seharusnya pertama-tama menjadi teman sebelum kami menjadi rekan pemimpin. Begitu para pemimpin sebuah komunitas atau persekutuan doa atau gereja berhenti menjadi teman, organisasinya akan terpecah. Dijamin.
Karena itu kami telah menjadi sahabat selama bertahun-tahun.
Perut beradu perut.
Lengan bergandeng lengan.
Bahu membahu.
Bau ketiak dengan bau ketiak.
Kami adalah Sahabat Terbaik.
Bukan karena kami tidak bertengkar.Kami bertengkar.
Oh, Anda harus mendengar kami berargumen dalam rapat-rapat kami.Tapi kami selalu bersama seperti lem.Karena kami telah memutuskan untuk menjadi tua bersama.Apapun yang terjadi.
Mengapa?
Beberapa waktu lalu, saya telah menentukan apa yang menjadi kekayaan saya…Kekayaan saya adalah relasi saya.Bukan uang saya.Bukan properti saya.Bukan investasi saya.Kekayaan saya adalah relasi saya dengan Tuhan.Kekayaan saya adalah relasi saya dengan keluarga saya. Kekayaan saya adalah relasi saya dengan teman-teman saya.Dan kekayaan saya adalah orang-orang yang miskin secara spiritual dan material yang saya layani setiap hari.Inilah alasan mengapa saya kaya.
UANG BUKAN DEFINISI SAYA TENTANG KEKAYAAN,TAPI TENTU UANG ITU PERLU
Sebagai contoh, saya membutuhkan uang untuk pergi ke Macau.Dan kencan romantis setiap minggu yang saya lakukan dengan isteri saya juga membutuhkan uang.Termasuk juga janji dengan anak-anak saya.Dan juga janji dengan ibu saya yang berusia 83 tahun.
Saya ulangi: Kekayaan saya adalah relasi saya. Bukan uang.
Namun saya tidak dapat memungkiri bahwa uang membantu saya dalam semua relasi saya.Dulu, saya miskin.Tapi dalam sepuluh tahun terakhir, saya telah mengembangkan kekayaan finansial saya.
Sekarang saya punya bisnis kecil, berkecimpung dalam real estate, dan belajar tentang bursa saham. Dari seorang misionaris miskin, sekarang saya menikmati 16 aliran penghasilan yang mengalir ke dalam hidup saya.Karena hal ini, sekarang saya mengirim beberapa anak-anak miskin ke sekolah, mendukung lebih banyak misionaris secara finansial, dan memberi lebih banyak nafkah bagi keluarga-keluarga miskin. Apakah Anda menginginkan pengalaman yang sama terjadi dalam hidupAnda?
Bersambung Minggu Depan…
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Rabu, 12 November 2008
MENGAPA BEGITU BANYAK TUHAN
Kali ini singkat saja.S aya hanya ingin mengajukan satu pertanyaan pada Anda.
--- 0 ---
Minggu lalu, saya makan siang bersama seorang hartawan asing.
Seberapa kaya? Ia berpenghasilan dua juta dollar sebulan. (Sayas erius.) Ia sedang berada di Filipin mengunjungi pulau-pulau kami yang kecil.
“Bagaimana dengan kunjunganmu?” saya bertanya padanya.
“Saya sangat menyukainya,” katanya, “Saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang lebih sopan, lebih santun, lebih ramah dari orang-orang Filipin.”
“Terima kasih,” saya berbinar.
Tapi kemudian dia mengernyitkan dahi. “Bo, saya juga perhatikan kalau orang-orang Filipin sangat religius. Saya melihat tricycle(transportasi umum roda tiga) dengan kalimat, “Tuhan mengasihimu” dan“Yohanes 3:16”. Ada begitu banyak Tuhan di negaramu. Namun, ada juga banyak kemiskinan.”
Ouch.
Itu menyakitkan karena begitulah kenyataannya.
Pertanyaannya mengingatkan saya tentang kunjungan saya ke Vietnam sebulan lalu – dan bagaimana saya merasa terusik.
Tidak ada banyak Tuhan di negara itu. Negara itu merupakan negara komunis selama puluhan tahun. Tapi ekonominya meledak. Dan menurut statistik, kemiskinan berkurang hingga 60%! Bisakah Anda mempercayainya?
Satu alasan: investasi asing.
Tahun lalu, investasi asing di Filipin mencapai setidaknya 2,5 milyar dollar.
Tahun lalu di Vietnam, investasi asing mereka mencapai 15 milyar dollar.
Dan Anda tahu apa yang terjadi tahun ini? Dari Januari hingga Juli 2008, investasi asing di Vietnam telah mencapai 33 milyar dollar.
Lihatlah China. Bangsa lain yang tidak “berTuhan”. Tapi kemiskinan juga berkurang. Dan mereka sekarang mempersiapkan diri menjadi negara Adidaya berikutnya di dunia.
Lihatlah Jepang. Hanya 2% dari populasinya umat Kristiani. Banyakdari mereka yang bahkan tidak mempunyai agama. Namun ekonomi mereka terus berkembang dengan subur selama puluhan tahun.
Tapi lihatlah beberapa negara di Amerika Selatan. Seperti Filipin, ada banyak agama dan kemiskinan juga.
Berikut pertanyaan-pertanyaan saya:
• Mengapa begitu banyak Tuhan dan kemiskinan di negara kita?
• Apakah suatu “merek” agama tertentu menyebabkan kemiskinan?
• Atau apakah saya melewatkan sesuatu di sini?
Ceritakan pada saya pemikiran-pemikiran Anda.
Katakan pada saya apa yang Anda pikir.
Minggu depan, saya akan berikan pemikiran-pemikiran saya pada Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
--- 0 ---
Minggu lalu, saya makan siang bersama seorang hartawan asing.
Seberapa kaya? Ia berpenghasilan dua juta dollar sebulan. (Sayas erius.) Ia sedang berada di Filipin mengunjungi pulau-pulau kami yang kecil.
“Bagaimana dengan kunjunganmu?” saya bertanya padanya.
“Saya sangat menyukainya,” katanya, “Saya belum pernah bertemu dengan orang-orang yang lebih sopan, lebih santun, lebih ramah dari orang-orang Filipin.”
“Terima kasih,” saya berbinar.
Tapi kemudian dia mengernyitkan dahi. “Bo, saya juga perhatikan kalau orang-orang Filipin sangat religius. Saya melihat tricycle(transportasi umum roda tiga) dengan kalimat, “Tuhan mengasihimu” dan“Yohanes 3:16”. Ada begitu banyak Tuhan di negaramu. Namun, ada juga banyak kemiskinan.”
Ouch.
Itu menyakitkan karena begitulah kenyataannya.
Pertanyaannya mengingatkan saya tentang kunjungan saya ke Vietnam sebulan lalu – dan bagaimana saya merasa terusik.
Tidak ada banyak Tuhan di negara itu. Negara itu merupakan negara komunis selama puluhan tahun. Tapi ekonominya meledak. Dan menurut statistik, kemiskinan berkurang hingga 60%! Bisakah Anda mempercayainya?
Satu alasan: investasi asing.
Tahun lalu, investasi asing di Filipin mencapai setidaknya 2,5 milyar dollar.
Tahun lalu di Vietnam, investasi asing mereka mencapai 15 milyar dollar.
Dan Anda tahu apa yang terjadi tahun ini? Dari Januari hingga Juli 2008, investasi asing di Vietnam telah mencapai 33 milyar dollar.
Lihatlah China. Bangsa lain yang tidak “berTuhan”. Tapi kemiskinan juga berkurang. Dan mereka sekarang mempersiapkan diri menjadi negara Adidaya berikutnya di dunia.
Lihatlah Jepang. Hanya 2% dari populasinya umat Kristiani. Banyakdari mereka yang bahkan tidak mempunyai agama. Namun ekonomi mereka terus berkembang dengan subur selama puluhan tahun.
Tapi lihatlah beberapa negara di Amerika Selatan. Seperti Filipin, ada banyak agama dan kemiskinan juga.
Berikut pertanyaan-pertanyaan saya:
• Mengapa begitu banyak Tuhan dan kemiskinan di negara kita?
• Apakah suatu “merek” agama tertentu menyebabkan kemiskinan?
• Atau apakah saya melewatkan sesuatu di sini?
Ceritakan pada saya pemikiran-pemikiran Anda.
Katakan pada saya apa yang Anda pikir.
Minggu depan, saya akan berikan pemikiran-pemikiran saya pada Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Rabu, 22 Oktober 2008
BUATLAH JANJI SUKACITA ANDA!
Dua minggu lalu, saya meminta Anda untuk membuat Daftar SukacitaAnda.
Hari ini, saya akan meminta Anda untuk mengambil langkah berikutnya:
Membuat Janji Sukacita.
Menuliskan Daftar Sukacita Anda hanyalah permulaan. Jika Anda tidak membuat Janji Sukacita, tidak akan terjadi apapun. Hal itu akan menjadi seperti daftar tentang resolusi Tahun Baru milik setiap orang. Kita tahu apa yang terjadi terhadap hal itu.
Jika Anda perlu diingatkan, lihatlah pada peralatan olahraga yang mahal yang tergeletak di suatu tempat di rumah Anda, penuh debu. Tahukah Anda bahwa 97% dari semua peralatan olahraga berakhir sepertiini?
Teman-teman, berikut adalah 5 Langkah untuk mengisi hidup Anda dengan lebih sukacita.
LANGKAH #1:
TULISKAN DAFTAR SUKACITA ANDA
Jika Anda belum membuat Daftar Sukacita Anda, saya mendesak Anda untuk melakukannya sekarang. Definisikan apa yang membuat Anda bahagia. Definisikan apa yang Anda cintai. Definisikan apa yang membuat Anda merasa damai, utuh, penuh, gembira, dan bahagia.(Silahkan baca artikel saya sebelumnya, “Apa Daftar Sukacita Anda?”)
LANGKAH #2:
PILIHLAH SATU HAL DALAM DAFTAR SUKACITA ANDA
Jangan coba lakukan semuanya dalam waktu yang bersamaan – atau Anda akan kewalahan. Mulailah dengan satu hal lebih dulu! Mengecek apa yang Anda rasakan adalah kegiatan terpenting yang memberi Anda sukacita paling besar. Itu merupakan suatu kegiatan yang Anda inginkan lebih dalam hidup Anda.
Hal itu bisa jadi bermain bersama anak-anak Anda, atau menyendiri bersama Tuhan, atau bersandar di sofa untuk membaca. Pilihan ada di tangan Anda.
LANGKAH #3:
BUATLAH SEBUAH JANJI SUKACITA DALAM AGENDA MINGGUAN ATAU BULANAN ANDA
Berinvestasilah dalam sukacita Anda! Tulis kegiatan ini dalam agenda Anda sebagai suatu hal rutin dalam minggu Anda. Sebagai contoh,ketika saya menikah 10 tahun lalu, saya ingin mengajak kencan wanita terhebat dalam galaksi saya sekali seminggu.
Dan begitulah selama 10 tahun ini, saya setia pada janji ini. Bagaimana? Gampang. Saya menjadwalkannya dalam hari dan waktu tertentu dalam setiap minggu.Maka saya tidak lupa. Sederhana saja. (Saya tidak akan memberitahu Anda hari apa itu.
Ini alasannya: saya menerima ratusan undangan untuk berkotbah setiap bulan. Dan saya tidak ingin orang mengatakan pada saya, “Bo, kami memilih hari ini karena kami tahu ini adalah malam kencanmu bersama isterimu. Hanya sekali ini saja, tolong memberi kotbah di kelompok kami?” Jawabannya adalah tetap “Tidak”.) Kecuali saya sedang bepergian ke luar negeri atau pecah Perang Dunia III, saya tidak akan melepaskan kesempatan kencan malam saya dengan isteri saya. Ia adalah sukacita saya.
LANGKAH #4:
PILIH SUKACITA KEDUA DAN BUATLAH JANJI SUKACITA YANG LAIN.
Ketika kegiatan pertama yang Anda pilih sudah konsisten – misalnyaAnda sudah melakukannya tiga kali – kembalilah pada Daftar SukacitaAnda. Periksa hal kedua yang penting bagi Anda.
Ulangi: Ini merupakan sesuatu yang Anda inginkan lebih lagi dalam hidup Anda.Buatlah ini sebagai suatu Janji Sukacita juga. Lakukan secara rutin dalam agenda mingguan atau bulanan Anda. Jadikan itu sesuatu yang tetap.
LANGKAH #5:
ULANGI PROSES
Pilih hal ketiga dalam Daftar Sukacita Anda. Dan keempat. Dankelima. Percayalah, setelah tiga hingga enam bulan, Anda tidak akan mengenali diri Anda sendiri. Anda ingin mencubit diri sendiri dan berkata, “Apakah ini saya? Apakah ini hidup saya? Ya Tuhan, saya begitu dipenuhi sukacita!”
Ingat: Jika Anda tidak menentukan apa yang akan Anda lakukan dalam minggu Anda, orang lain akan melakukannya untuk Anda. Produser TV akan membuat Anda menonton TV. Pemasang iklan makanan akan membuat Anda terus makan makanan mereka. Pembuat video game akan membuat Anda terus bermain games mereka.
Tentukan sukacita Anda. Dan lakukan.— 0 —
Ok, giliran Anda. Tulislah satu hal dalam Daftar Sukacita Anda yangakan Anda buat sebagai suatu Janji Sukacita. Tuliskan hari, tanggal,dan waktu kapan Anda akan membuatnya menjadi kenyataan!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Hari ini, saya akan meminta Anda untuk mengambil langkah berikutnya:
Membuat Janji Sukacita.
Menuliskan Daftar Sukacita Anda hanyalah permulaan. Jika Anda tidak membuat Janji Sukacita, tidak akan terjadi apapun. Hal itu akan menjadi seperti daftar tentang resolusi Tahun Baru milik setiap orang. Kita tahu apa yang terjadi terhadap hal itu.
Jika Anda perlu diingatkan, lihatlah pada peralatan olahraga yang mahal yang tergeletak di suatu tempat di rumah Anda, penuh debu. Tahukah Anda bahwa 97% dari semua peralatan olahraga berakhir sepertiini?
Teman-teman, berikut adalah 5 Langkah untuk mengisi hidup Anda dengan lebih sukacita.
LANGKAH #1:
TULISKAN DAFTAR SUKACITA ANDA
Jika Anda belum membuat Daftar Sukacita Anda, saya mendesak Anda untuk melakukannya sekarang. Definisikan apa yang membuat Anda bahagia. Definisikan apa yang Anda cintai. Definisikan apa yang membuat Anda merasa damai, utuh, penuh, gembira, dan bahagia.(Silahkan baca artikel saya sebelumnya, “Apa Daftar Sukacita Anda?”)
LANGKAH #2:
PILIHLAH SATU HAL DALAM DAFTAR SUKACITA ANDA
Jangan coba lakukan semuanya dalam waktu yang bersamaan – atau Anda akan kewalahan. Mulailah dengan satu hal lebih dulu! Mengecek apa yang Anda rasakan adalah kegiatan terpenting yang memberi Anda sukacita paling besar. Itu merupakan suatu kegiatan yang Anda inginkan lebih dalam hidup Anda.
Hal itu bisa jadi bermain bersama anak-anak Anda, atau menyendiri bersama Tuhan, atau bersandar di sofa untuk membaca. Pilihan ada di tangan Anda.
LANGKAH #3:
BUATLAH SEBUAH JANJI SUKACITA DALAM AGENDA MINGGUAN ATAU BULANAN ANDA
Berinvestasilah dalam sukacita Anda! Tulis kegiatan ini dalam agenda Anda sebagai suatu hal rutin dalam minggu Anda. Sebagai contoh,ketika saya menikah 10 tahun lalu, saya ingin mengajak kencan wanita terhebat dalam galaksi saya sekali seminggu.
Dan begitulah selama 10 tahun ini, saya setia pada janji ini. Bagaimana? Gampang. Saya menjadwalkannya dalam hari dan waktu tertentu dalam setiap minggu.Maka saya tidak lupa. Sederhana saja. (Saya tidak akan memberitahu Anda hari apa itu.
Ini alasannya: saya menerima ratusan undangan untuk berkotbah setiap bulan. Dan saya tidak ingin orang mengatakan pada saya, “Bo, kami memilih hari ini karena kami tahu ini adalah malam kencanmu bersama isterimu. Hanya sekali ini saja, tolong memberi kotbah di kelompok kami?” Jawabannya adalah tetap “Tidak”.) Kecuali saya sedang bepergian ke luar negeri atau pecah Perang Dunia III, saya tidak akan melepaskan kesempatan kencan malam saya dengan isteri saya. Ia adalah sukacita saya.
LANGKAH #4:
PILIH SUKACITA KEDUA DAN BUATLAH JANJI SUKACITA YANG LAIN.
Ketika kegiatan pertama yang Anda pilih sudah konsisten – misalnyaAnda sudah melakukannya tiga kali – kembalilah pada Daftar SukacitaAnda. Periksa hal kedua yang penting bagi Anda.
Ulangi: Ini merupakan sesuatu yang Anda inginkan lebih lagi dalam hidup Anda.Buatlah ini sebagai suatu Janji Sukacita juga. Lakukan secara rutin dalam agenda mingguan atau bulanan Anda. Jadikan itu sesuatu yang tetap.
LANGKAH #5:
ULANGI PROSES
Pilih hal ketiga dalam Daftar Sukacita Anda. Dan keempat. Dankelima. Percayalah, setelah tiga hingga enam bulan, Anda tidak akan mengenali diri Anda sendiri. Anda ingin mencubit diri sendiri dan berkata, “Apakah ini saya? Apakah ini hidup saya? Ya Tuhan, saya begitu dipenuhi sukacita!”
Ingat: Jika Anda tidak menentukan apa yang akan Anda lakukan dalam minggu Anda, orang lain akan melakukannya untuk Anda. Produser TV akan membuat Anda menonton TV. Pemasang iklan makanan akan membuat Anda terus makan makanan mereka. Pembuat video game akan membuat Anda terus bermain games mereka.
Tentukan sukacita Anda. Dan lakukan.— 0 —
Ok, giliran Anda. Tulislah satu hal dalam Daftar Sukacita Anda yangakan Anda buat sebagai suatu Janji Sukacita. Tuliskan hari, tanggal,dan waktu kapan Anda akan membuatnya menjadi kenyataan!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Jumat, 17 Oktober 2008
BAGAIMANA SEORANG SUPIR TAKSI MENJADI SEORANG DIREKTUR BANK
Semua dimulai ketika penerbangan saya ke Cebu tertunda selama 5 jam.
Ketika para penumpang lain di sekeliling saya bersikap seperti gunung berapi yang siap meletus, mengutuki bencana yang menimpa kami – saya tersenyum dan menutup mata. Kontan, saya merasa damai. Saya berbisik, “Tuhan, Engkau punya sebuah kejutan istimewa bagi saya.”
Dan dalam beberapa menit, saya mendapatkan hadiah saya.
Kejutan istimewa itu adalah Ray, seorang pria yang memberkati saya dengan hidupnya. Ia juga memberi saya ide-ide kunci bisnis yang akan melipat-gandakan penghasilan saya.
Ia menyapa saya dengan jabatan tangan yang kuat dan sebuah senyuman bersahabat. “Saya menonton Anda di TV,” katanya, “dan saya meng-sms keluarga dan teman-teman saya untuk menonton Anda.”
Seperti saya, penerbangan Ray ke Mindanao juga tertunda selama 8 jam. (Semua penerbangan hari itu mengalami keterlambatan. Bandara terlihat seperti sebuah kamp penampungan dengan orang-orang duduk dilantai dan kerumunan yang mengemis makanan dari staf maskapai penerbangan.)
Saya tidak tahu kenapa, tapi saya merasakan suatu koneksi dengan pria di depan saya ini. Belakangan, saya baru tahu alasannya. Sembari duduk di sebuah kafe dan memesan kopi, Ray menceritakan pada saya kisah hidupnya.
Saya begitu terperangah oleh pengalamannya,hingga melupakan kopi saya sama sekali.
“Saya ikut Sekolah Alkitab dan menjadi seorang pendeta,” katanya.“Saya merintis sebuah gereja kecil.” Tapi setelah menjadi seorang pendeta selama 3 tahun, tragedi menimpa. Isterinya mengalami keguguran dan kehilangan seorang bayi laki-laki.
Cobaan ini membuat Ray lebih berpikir tentang keluarganya.
“Menjadi seorang pendeta sangat kesepian,” jelasnya. “Semua masalah domba-domba saya adalah masalah saya. Tapi semua masalah saya adalah hanya milik saya! Maka saya meminta umat saya untuk menggembalakan pendeta mereka juga.”
Secara perlahan, ia mendelegasikan tugasnya kepada jemaatnya karena ia merasakan suatu kebutuhan untuk berfokus pada keluarganya – khususnya kebutuhan finansial mereka.
Selama 6 tahun ia bergabung dan bekerja di suatu perusahaan besar sebagai Regional Manager untuk seluruh Mindanao (daerah Selatan Filipin). Ia mempunyai penghasilan 50.000 Peso sebulan (sekitar US$1.000), sejumlah angka yang besar ketika itu.
Namun pada akhirnya, ia tetap tidak punya uang. Sebenarnya, ia berhutang hingga sejumlah 1,2juta Peso (sekitar US$26.000) – termasuk suatu jaminan penahanan.
Untuk bertahan dan memberi makan anak-anaknya, ia yang dulunya Regional Manager menjadi seorang Supir Taksi. Sungguh suatu pengalaman yang membuat kita belajar untuk menjadi sangat rendah hati.
Tapi ia memetik suatu pelajaran penting yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Sekarang Ray hanya berpenghasilan 350 Peso sehari – sangat jauh dari penghasilannya sebelumnya. Tapi di sinilah ia belajar bagaimana mengatur uangnya.
Di sinilah ia belajar bagaimana untuk hidup dengan keinginan-keinginannya.
Di sinilah ia belajar bagaimana menabung.
Ray berkata, “Orang-orang senang mengatur sesuatu yang mereka tidak miliki. Itulah sebabnya mereka miskin. Dengan meminjam barang-barang yang tidak sanggup mereka beli. Selama tahun itu sebagai seorang Supir Taksi, saya belajar mengatur apa yang saya miliki.
Dan say asebenarnya lebih baik berpenghasilan 350 Peso sehari daripada 50.000 Peso sebulan! Karena sekarang, saya belajar untuk mengatur uang saya.”
Setelah setahun menjadi seorang Supir Taksi, ia meminjam uang secukupnya untuk membeli sejumlah taksi dan menjadi seorang Operator Taksi. Tapi itu hanyalah sebuah langkah transisi untuk belajar bagaimana menjalankan sebuah bisnis. Tujuannya sebenarnya adalah untuk berada dalam bisnis “uang”.
Ray ingin memiliki sebuah bank.
Maka langkah pertamanya adalah bekerja di sebuah Bank Daerah – tanpa meminta gaji. Ia hanya ingin belajar. Dan 3 tahun kemudian, ketika ia sudah cukup belajar, Ray membangun Bank Daerah miliknya sendiri.
Sekarang, Bank Daerahnya semakin kuat. Sejauh ini, setelah 7 tahun, banknya telah memberi pinjaman mikro kepada lebih dari seribu orang dikotanya, menyediakan modal untuk usaha kecil mereka. Dan dengan 97% efisiensi pembayaran kembali! Karena hal ini, banknya telah mengubah hidup kaum miskin.
Ia mengajar mereka kebiasaan menabung, menginvestasi, dan berbisnis.
Ray menjelaskan, “Saya bertanya pada orang-orang, ‘Apakah Anda mau menjadi makmur?
Apa yang Anda miliki?
Anda mungkin tidak punya uang.
Tapi Anda punya waktu.
Tidak hanya waktu, tapi waktu untukbelajar.
Maka gunakan itu!
Bergabunglah dengan sebuah perusahaan asuransi dan menjadi seorang agen. Atau bergabunglah dengan sebuah perusahaan dan menjual produk mereka.
Yang terpenting adalah belajar– dan dari situ, kembangkan.
Jangan mencari pekerjaan untukmenghasilkan uang.
Cari pekerjaan untuk belajar!
Dan jangan memulai sebuah usaha untuk menghasilkan uang. Berkecimpunglah dalam sebuah bisnis untuk belajar! Uang akan mengikuti.”
Ia melanjutkan, “Beberapa orang memulai sebuah bisnis dan ingin langsung menghasilkan. Tapi hal itu tidak bijaksana. Memulai sebuah bisnis seperti sebuah ketapel. Anda harus menarik ke belakang. Hal itu berarti membersihkan jalan. Ambil waktu menarik ke belakang. Karena ketika waktunya untuk melepaskan, Anda akan terkejut bahwa bisnis Anda akan dengan cepat mencapai target.”
Ray adalah seorang Pengusaha Berseri. Di belakang kartu namanya terlihat daftar bisnisnya yang lain: sebuah perusahaan konstruksi, sebuah perusahaan manajemen properti, salon, restoran – plus beberapa lagi.
“Saya tidak pernah mengatur bisnis saya,” katanya, “Saya mempercayakannya pada orang-orang yang dapat melakukannya dengan lebih baik. Saya menjadikan mereka bagian dalam kepemilikan. Itulah sebabnya saya dapat memiliki banyak bisnis.”
Sembari mendengarkan Ray berbicara, saya merasa seperti mendengarkan kotbah saya.
Kami berdua memiliki kepercayaan yang sama tentang uang.
Kami berdua Pengkotbah yang membahas kebutuhan-kebutuhan praktis orang-orang.
Kami berdua Pengusaha Berseri.
Dan kami berdua berjuang melawan kemiskinan dengan mengajarkan tiga hal pada orang-orang Filipin:
(1) sebuah spiritualitas praktis,
(2)suatu pola pikir finansial yang lebih positif, dan
(3) kemampuan finansial.
Oh, satu hal terakhir: Kami berdua mencintai keluarga kami.
Di bandara, saya bertemu isteri tercinta Ray dan putri mereka yang cantik. Saya merasakan kebahagiaan dalam keluarganya. Menyegarkan rasanya. Hari itu, bencana saya berubah menjadi sebuah berkat yang kaya.
Tidak hanya bagi saya, tapi bagi setiap orang yang sedang membaca blog ini sekarang. Berbicara dengan Ray membuat saya lebih sadar dari sebelumnya bahwa kita tidak pernah boleh mengatakan pada diri sendiri, “Saya mengalami kemacetan dan tidak dapat bergerak. Hidup saya tidak akan berubah.”
Teruslah bermimpi, teman.
Tuhan punya sebuah rencana yang luar biasa bagi hidup Anda.
Kejarlah itu dengan penuh semangat.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Ketika para penumpang lain di sekeliling saya bersikap seperti gunung berapi yang siap meletus, mengutuki bencana yang menimpa kami – saya tersenyum dan menutup mata. Kontan, saya merasa damai. Saya berbisik, “Tuhan, Engkau punya sebuah kejutan istimewa bagi saya.”
Dan dalam beberapa menit, saya mendapatkan hadiah saya.
Kejutan istimewa itu adalah Ray, seorang pria yang memberkati saya dengan hidupnya. Ia juga memberi saya ide-ide kunci bisnis yang akan melipat-gandakan penghasilan saya.
Ia menyapa saya dengan jabatan tangan yang kuat dan sebuah senyuman bersahabat. “Saya menonton Anda di TV,” katanya, “dan saya meng-sms keluarga dan teman-teman saya untuk menonton Anda.”
Seperti saya, penerbangan Ray ke Mindanao juga tertunda selama 8 jam. (Semua penerbangan hari itu mengalami keterlambatan. Bandara terlihat seperti sebuah kamp penampungan dengan orang-orang duduk dilantai dan kerumunan yang mengemis makanan dari staf maskapai penerbangan.)
Saya tidak tahu kenapa, tapi saya merasakan suatu koneksi dengan pria di depan saya ini. Belakangan, saya baru tahu alasannya. Sembari duduk di sebuah kafe dan memesan kopi, Ray menceritakan pada saya kisah hidupnya.
Saya begitu terperangah oleh pengalamannya,hingga melupakan kopi saya sama sekali.
“Saya ikut Sekolah Alkitab dan menjadi seorang pendeta,” katanya.“Saya merintis sebuah gereja kecil.” Tapi setelah menjadi seorang pendeta selama 3 tahun, tragedi menimpa. Isterinya mengalami keguguran dan kehilangan seorang bayi laki-laki.
Cobaan ini membuat Ray lebih berpikir tentang keluarganya.
“Menjadi seorang pendeta sangat kesepian,” jelasnya. “Semua masalah domba-domba saya adalah masalah saya. Tapi semua masalah saya adalah hanya milik saya! Maka saya meminta umat saya untuk menggembalakan pendeta mereka juga.”
Secara perlahan, ia mendelegasikan tugasnya kepada jemaatnya karena ia merasakan suatu kebutuhan untuk berfokus pada keluarganya – khususnya kebutuhan finansial mereka.
Selama 6 tahun ia bergabung dan bekerja di suatu perusahaan besar sebagai Regional Manager untuk seluruh Mindanao (daerah Selatan Filipin). Ia mempunyai penghasilan 50.000 Peso sebulan (sekitar US$1.000), sejumlah angka yang besar ketika itu.
Namun pada akhirnya, ia tetap tidak punya uang. Sebenarnya, ia berhutang hingga sejumlah 1,2juta Peso (sekitar US$26.000) – termasuk suatu jaminan penahanan.
Untuk bertahan dan memberi makan anak-anaknya, ia yang dulunya Regional Manager menjadi seorang Supir Taksi. Sungguh suatu pengalaman yang membuat kita belajar untuk menjadi sangat rendah hati.
Tapi ia memetik suatu pelajaran penting yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Sekarang Ray hanya berpenghasilan 350 Peso sehari – sangat jauh dari penghasilannya sebelumnya. Tapi di sinilah ia belajar bagaimana mengatur uangnya.
Di sinilah ia belajar bagaimana untuk hidup dengan keinginan-keinginannya.
Di sinilah ia belajar bagaimana menabung.
Ray berkata, “Orang-orang senang mengatur sesuatu yang mereka tidak miliki. Itulah sebabnya mereka miskin. Dengan meminjam barang-barang yang tidak sanggup mereka beli. Selama tahun itu sebagai seorang Supir Taksi, saya belajar mengatur apa yang saya miliki.
Dan say asebenarnya lebih baik berpenghasilan 350 Peso sehari daripada 50.000 Peso sebulan! Karena sekarang, saya belajar untuk mengatur uang saya.”
Setelah setahun menjadi seorang Supir Taksi, ia meminjam uang secukupnya untuk membeli sejumlah taksi dan menjadi seorang Operator Taksi. Tapi itu hanyalah sebuah langkah transisi untuk belajar bagaimana menjalankan sebuah bisnis. Tujuannya sebenarnya adalah untuk berada dalam bisnis “uang”.
Ray ingin memiliki sebuah bank.
Maka langkah pertamanya adalah bekerja di sebuah Bank Daerah – tanpa meminta gaji. Ia hanya ingin belajar. Dan 3 tahun kemudian, ketika ia sudah cukup belajar, Ray membangun Bank Daerah miliknya sendiri.
Sekarang, Bank Daerahnya semakin kuat. Sejauh ini, setelah 7 tahun, banknya telah memberi pinjaman mikro kepada lebih dari seribu orang dikotanya, menyediakan modal untuk usaha kecil mereka. Dan dengan 97% efisiensi pembayaran kembali! Karena hal ini, banknya telah mengubah hidup kaum miskin.
Ia mengajar mereka kebiasaan menabung, menginvestasi, dan berbisnis.
Ray menjelaskan, “Saya bertanya pada orang-orang, ‘Apakah Anda mau menjadi makmur?
Apa yang Anda miliki?
Anda mungkin tidak punya uang.
Tapi Anda punya waktu.
Tidak hanya waktu, tapi waktu untukbelajar.
Maka gunakan itu!
Bergabunglah dengan sebuah perusahaan asuransi dan menjadi seorang agen. Atau bergabunglah dengan sebuah perusahaan dan menjual produk mereka.
Yang terpenting adalah belajar– dan dari situ, kembangkan.
Jangan mencari pekerjaan untukmenghasilkan uang.
Cari pekerjaan untuk belajar!
Dan jangan memulai sebuah usaha untuk menghasilkan uang. Berkecimpunglah dalam sebuah bisnis untuk belajar! Uang akan mengikuti.”
Ia melanjutkan, “Beberapa orang memulai sebuah bisnis dan ingin langsung menghasilkan. Tapi hal itu tidak bijaksana. Memulai sebuah bisnis seperti sebuah ketapel. Anda harus menarik ke belakang. Hal itu berarti membersihkan jalan. Ambil waktu menarik ke belakang. Karena ketika waktunya untuk melepaskan, Anda akan terkejut bahwa bisnis Anda akan dengan cepat mencapai target.”
Ray adalah seorang Pengusaha Berseri. Di belakang kartu namanya terlihat daftar bisnisnya yang lain: sebuah perusahaan konstruksi, sebuah perusahaan manajemen properti, salon, restoran – plus beberapa lagi.
“Saya tidak pernah mengatur bisnis saya,” katanya, “Saya mempercayakannya pada orang-orang yang dapat melakukannya dengan lebih baik. Saya menjadikan mereka bagian dalam kepemilikan. Itulah sebabnya saya dapat memiliki banyak bisnis.”
Sembari mendengarkan Ray berbicara, saya merasa seperti mendengarkan kotbah saya.
Kami berdua memiliki kepercayaan yang sama tentang uang.
Kami berdua Pengkotbah yang membahas kebutuhan-kebutuhan praktis orang-orang.
Kami berdua Pengusaha Berseri.
Dan kami berdua berjuang melawan kemiskinan dengan mengajarkan tiga hal pada orang-orang Filipin:
(1) sebuah spiritualitas praktis,
(2)suatu pola pikir finansial yang lebih positif, dan
(3) kemampuan finansial.
Oh, satu hal terakhir: Kami berdua mencintai keluarga kami.
Di bandara, saya bertemu isteri tercinta Ray dan putri mereka yang cantik. Saya merasakan kebahagiaan dalam keluarganya. Menyegarkan rasanya. Hari itu, bencana saya berubah menjadi sebuah berkat yang kaya.
Tidak hanya bagi saya, tapi bagi setiap orang yang sedang membaca blog ini sekarang. Berbicara dengan Ray membuat saya lebih sadar dari sebelumnya bahwa kita tidak pernah boleh mengatakan pada diri sendiri, “Saya mengalami kemacetan dan tidak dapat bergerak. Hidup saya tidak akan berubah.”
Teruslah bermimpi, teman.
Tuhan punya sebuah rencana yang luar biasa bagi hidup Anda.
Kejarlah itu dengan penuh semangat.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Sabtu, 11 Oktober 2008
APA DAFTAR SUKACITA ANDA?
Teman perjalanan saya adalah seorang wanita berusia 83 tahun. Saya baru saja memberi kotbah di Jakarta dan Singapura – dan mengajak ibu saya. Tentu, ia memiliki rambut yang keabu-abuan. Dan beberapa kerutan lebih di wajahnya. Tentu, ia membawa tongkat logamnya. Dan berjalan lebih lambat dari saya. Namun Mama mengikuti jadwal saya yang tidak waras.
Kami tiba tengah malam di Jakarta. Tidur sebentar. Paginya, saya memberi seminar sementara teman-teman saya di Jakarta mengajak Mama berkeliling kota – mal-mal, katedral, dan lain-lain.
Malamnya, ia menyaksikan Konser saya. Kami tidur setelah tengah malam lagi layaknya ia seorang remaja yang baru pulang dari pesta yang berakhir larut malam.
Hari berikutnya, kami bangun pagi-pagi sekali untuk kotbah pagi saya.Setelah itu, sementara saya menghadiri lebih banyak pertemuan, para sahabat saya bergerak cepat membawa Mama berbelanja. Ini termasukmenaiki sebuah kereta gantung di taman hiburan!
Malam itu, ia tidur tengah malam. Lagi!Pagi berikutnya, kami terbang ke Singapura. Di sana, Mama menghadiri seminar saya. Tapi di sela-sela waktu, ia berkeliling Singapura.
Dan percayakah Anda? Wanita tua berusia 83 tahun ini bahkan naik kincir ria raksasa! Sekarang katakan pada saya: Berapa banyak dari Anda mengenal wanita seusianya yang masih menaiki kincir ria?
JIKA ANDA HIDUP, MENGAPA TIDAK MENJADI SUNGGUH-SUNGGUH HIDUP?
Mama sedang mengajar saya bagaimana untuk menjadi sungguh-sungguh hidup. Jangan salah sangka. Mama baru saja melewati masa-masa kesedihan yang sangat dalam. Mama kehilangan Papa tahun lalu.Maka sejak saat itu, ia sering menangis .Namun ia telah membuat sebuah keputusan bahwa selama ia masih hidup,i a akan hidup secara penuh.
Ketika ia hidup, ia akan menikmati hidup dengan cara yang ia inginkan. Saya percaya Mama mempunyai sebuah “Daftar Sukacita” – hal-hal yangsangat ia suka lakukan. Saya tidak tahu jika ia pernah menuliskannya di atas kertas, tapi saya sangat yakin ia menuliskannya dalam hatinya.
Berikut adalah “Daftar Sukacita”-nya :
• Menghadiri Misa setiap hari.
• Berdoa setiap hari di hadapan Sakramen Maha Kudus.
• Makan dengan gembira bersama anak dan cucu-cucunya, khususnya anaklaki-laki kesayangannya. (Ehem.)
• Menonton EWTN di TV setiap hari – setelah acara TV saya tentunya.
• Berbincang dengan teman-temannya di telepon. Kebanyakan teman-temannya berada di Surga sekarang. Karena itu ia harus mencari teman-teman baru – yang usianya dua puluh dan tiga puluh tahun lebih muda darinya.
• Mendengarkan kotbah saya dan tertawa atas lelucon saya – sekalipun ia sudah mendengar lelucon-lelucon itu ratusan kali.
• Menaiki kereta gantung di Indonesia dan kincir ria raksasa diSingapura!
Filosofi hidupnya: “Jika engkau hidup, mengapa tidak sungguh-sungguh hidup?”
DAFTAR SUKACITA SAYA
Seperti Mama, saya mencintai hidup. Sungguh! Walaupun saya tidak naik kincir ria. Tapi saya menuliskan “Daftar Sukacita” saya.Ini dia…
• Saya ingin lebih sering tertawa.
• Saya ingin berkencan dengan isteri saya lebih sering daripada minimum sekali seminggu. Saya sangat senang bersamanya.
• Saya ingin meluangkan paling tidak dua jam setiap hari untuk membaca buku! Untuk meminum pengetahuan dan inspirasi terbaik dari yangterbaik.
• Saya ingin lebih merasakan keringat saya. Saya bertumbuh tidak sangat atletis, tapi hal itu mengalami perubahan beberapa tahun terakhir ini. Saya ingin lebih banyak berolahraga. Saya ingin belajar tenis, badminton, dan berenang.
• Saya ingin mengambil lebih banyak “5 hari tanpa menulis” di sebuah pantai atau puncak gunung setidaknya sekali sebulan.
• Saya ingin lebih sering bermain bersama anak-anak saya! Saya telah mendapat anak-anak paling luar biasa di dunia.
• Saya ingin mengambil libur panjang bersama keluarga dan para sahabat tiga kali setahun.
• Saya ingin lebih sering makan siang bersama para mentor saya.
• Saya ingin berpenghasilan sepuluh kali lipat dari penghasilan saya sekarang.
• Saya ingin membagikan lebih banyak kebijakan praktis kepada oranglain – agar orang-orang tahu bagaimana caranya hidup dengan lebih banyak cinta, kebahagiaan, dan kelimpahan.
• Saya ingin membagikan kekayaan saya lewat bisnis dan pelayanan saya.
• Saya ingin lebih banyak berdoa di bawah kehangatan matahari setiap pagi, dikelilingi oleh sebuah kebun yang indah.
Teman, sekarang giliran Anda.Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan sederhana ini:
Apa yangmembuat Anda sukacita?
Tuliskan.Sukacita besar. Sukacita kecil. Tuliskan semuanya.
Jangan hidup secara pasif.Jangan hidupi hari-hari Anda dengan otomatis, terpaku selamanya pada rutinitas Anda. Isilah hidup Anda dengan sebanyak mungkin kebahagiaan sebisa Anda.
Jalani hidup Anda dengan hati-hati.
Ini adalah kepercayaan saya: Orang tidak dapat memberi apa yang mereka tidak miliki. Jika Anda tidak menghormati diri Anda, mencintai diri Anda, dan memenuhi kebutuhan Anda untuk merasa bahagia, bagaimana Anda dapat melakukan hal yang sama bagi orang lain? Orangkudus yang kudus adalah seorang kudus yang bahagia.
Buatlah Daftar Sukacita Anda hari ini.Apa yang membuat Anda bahagia?
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Kami tiba tengah malam di Jakarta. Tidur sebentar. Paginya, saya memberi seminar sementara teman-teman saya di Jakarta mengajak Mama berkeliling kota – mal-mal, katedral, dan lain-lain.
Malamnya, ia menyaksikan Konser saya. Kami tidur setelah tengah malam lagi layaknya ia seorang remaja yang baru pulang dari pesta yang berakhir larut malam.
Hari berikutnya, kami bangun pagi-pagi sekali untuk kotbah pagi saya.Setelah itu, sementara saya menghadiri lebih banyak pertemuan, para sahabat saya bergerak cepat membawa Mama berbelanja. Ini termasukmenaiki sebuah kereta gantung di taman hiburan!
Malam itu, ia tidur tengah malam. Lagi!Pagi berikutnya, kami terbang ke Singapura. Di sana, Mama menghadiri seminar saya. Tapi di sela-sela waktu, ia berkeliling Singapura.
Dan percayakah Anda? Wanita tua berusia 83 tahun ini bahkan naik kincir ria raksasa! Sekarang katakan pada saya: Berapa banyak dari Anda mengenal wanita seusianya yang masih menaiki kincir ria?
JIKA ANDA HIDUP, MENGAPA TIDAK MENJADI SUNGGUH-SUNGGUH HIDUP?
Mama sedang mengajar saya bagaimana untuk menjadi sungguh-sungguh hidup. Jangan salah sangka. Mama baru saja melewati masa-masa kesedihan yang sangat dalam. Mama kehilangan Papa tahun lalu.Maka sejak saat itu, ia sering menangis .Namun ia telah membuat sebuah keputusan bahwa selama ia masih hidup,i a akan hidup secara penuh.
Ketika ia hidup, ia akan menikmati hidup dengan cara yang ia inginkan. Saya percaya Mama mempunyai sebuah “Daftar Sukacita” – hal-hal yangsangat ia suka lakukan. Saya tidak tahu jika ia pernah menuliskannya di atas kertas, tapi saya sangat yakin ia menuliskannya dalam hatinya.
Berikut adalah “Daftar Sukacita”-nya :
• Menghadiri Misa setiap hari.
• Berdoa setiap hari di hadapan Sakramen Maha Kudus.
• Makan dengan gembira bersama anak dan cucu-cucunya, khususnya anaklaki-laki kesayangannya. (Ehem.)
• Menonton EWTN di TV setiap hari – setelah acara TV saya tentunya.
• Berbincang dengan teman-temannya di telepon. Kebanyakan teman-temannya berada di Surga sekarang. Karena itu ia harus mencari teman-teman baru – yang usianya dua puluh dan tiga puluh tahun lebih muda darinya.
• Mendengarkan kotbah saya dan tertawa atas lelucon saya – sekalipun ia sudah mendengar lelucon-lelucon itu ratusan kali.
• Menaiki kereta gantung di Indonesia dan kincir ria raksasa diSingapura!
Filosofi hidupnya: “Jika engkau hidup, mengapa tidak sungguh-sungguh hidup?”
DAFTAR SUKACITA SAYA
Seperti Mama, saya mencintai hidup. Sungguh! Walaupun saya tidak naik kincir ria. Tapi saya menuliskan “Daftar Sukacita” saya.Ini dia…
• Saya ingin lebih sering tertawa.
• Saya ingin berkencan dengan isteri saya lebih sering daripada minimum sekali seminggu. Saya sangat senang bersamanya.
• Saya ingin meluangkan paling tidak dua jam setiap hari untuk membaca buku! Untuk meminum pengetahuan dan inspirasi terbaik dari yangterbaik.
• Saya ingin lebih merasakan keringat saya. Saya bertumbuh tidak sangat atletis, tapi hal itu mengalami perubahan beberapa tahun terakhir ini. Saya ingin lebih banyak berolahraga. Saya ingin belajar tenis, badminton, dan berenang.
• Saya ingin mengambil lebih banyak “5 hari tanpa menulis” di sebuah pantai atau puncak gunung setidaknya sekali sebulan.
• Saya ingin lebih sering bermain bersama anak-anak saya! Saya telah mendapat anak-anak paling luar biasa di dunia.
• Saya ingin mengambil libur panjang bersama keluarga dan para sahabat tiga kali setahun.
• Saya ingin lebih sering makan siang bersama para mentor saya.
• Saya ingin berpenghasilan sepuluh kali lipat dari penghasilan saya sekarang.
• Saya ingin membagikan lebih banyak kebijakan praktis kepada oranglain – agar orang-orang tahu bagaimana caranya hidup dengan lebih banyak cinta, kebahagiaan, dan kelimpahan.
• Saya ingin membagikan kekayaan saya lewat bisnis dan pelayanan saya.
• Saya ingin lebih banyak berdoa di bawah kehangatan matahari setiap pagi, dikelilingi oleh sebuah kebun yang indah.
Teman, sekarang giliran Anda.Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan sederhana ini:
Apa yangmembuat Anda sukacita?
Tuliskan.Sukacita besar. Sukacita kecil. Tuliskan semuanya.
Jangan hidup secara pasif.Jangan hidupi hari-hari Anda dengan otomatis, terpaku selamanya pada rutinitas Anda. Isilah hidup Anda dengan sebanyak mungkin kebahagiaan sebisa Anda.
Jalani hidup Anda dengan hati-hati.
Ini adalah kepercayaan saya: Orang tidak dapat memberi apa yang mereka tidak miliki. Jika Anda tidak menghormati diri Anda, mencintai diri Anda, dan memenuhi kebutuhan Anda untuk merasa bahagia, bagaimana Anda dapat melakukan hal yang sama bagi orang lain? Orangkudus yang kudus adalah seorang kudus yang bahagia.
Buatlah Daftar Sukacita Anda hari ini.Apa yang membuat Anda bahagia?
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Jumat, 26 September 2008
Apa Yang Anda Lakukan Ketika Rencana Terbaik Anda Tidak Terjadi?
Itu adalah pertanyaan sulit saya bagi Anda.
Mau tahu, setelah email tentang Pernikahan saya di Boracay minggu lalu, seorang wanita bertanya pada saya, “Bo, kelihatannya semua rencanamu selalu terjadi! Hidupmu begitu mempesona. Tapi impian-impian saya tidak terjadi… Apa yang salah pada saya?”
Saya akan membuat pernyataan yang lebih jelas: Ya, saya juga mengalami frustasi!
Ok, berikut adalah sekelumit kisah saya…
Saya merayakan ulang tahun yang lalu dengan cara yang sedikit tidak terduga.
Saya demam.
Lengkap dengan otot-otot yang terasa sakit.
Kaki saya terasa seperti saya sehabis jogging 400 mil.
Sekalipun hal itu tidak terjadi.
Saya terbaring di dipan saya.
“Tuhan, mengapa Engkau membiarkan saya sakit pada hari ulang tahunsaya?”
Saya juga terlihat seperti zombie.
Rambut saya acak-acakan.
Baju saya basah kuyup oleh keringat yang bau.
Kumis Genghis Khan saya tidak dicukur.
Mengapa Tuhan melakukan ini pada saya?
Ketika Rencana Terbaik Saya Tidak Terjadi
Sebelum virus yang jahat menyerang saya, saya punya rencana besar untuk ulang tahun saya. Bersama anak-anak saya, kami akan mengunjungi para sahabat kami diantara fakir miskin.
Pertama, para yatim piatu yang dirawat Rey Ortega, teman saya.Kedua, perkampungan kumuh dimana saya pertama kali melakukan pelayanan ketika saya berusia 14 tahun. Ketiga, kunjungan singkat ke Anawim,pelayanan kami bagi para lansia terlantar.
Akhirnya, anak-anak jalanan dengan teman saya Jodean Sola.
Namun tiga hari sebelum ulang tahun saya, saya mulai merasa lemah.
“Hanya alergi,” saya berkata pada diri sendiri. “Ini akan berlalu…”
Kenyataannya tidak. Virus baru memulai tindakan kejinya untuk menghancurkan semua rencana saya.
Pada hari ulang tahun saya, saya ingin mengunjungi fakir miskin. Tapi yang terjadi, saya menjadi yang patut dikasihani.
Saya merasa sangat tidak berdaya, sangat lemah.
Apakah Anda percaya?
Saya merasa begitu low bat, saya bahkan tidak punya tenaga untuk menulis atau membaca atau bahkan menonton TV.
Yang saya lakukan adalah merajuk.
Dan mengeluh.
Dan merajuk lagi. Satu-satunya Yang Dapat Saya Lakukan
Saya berharap saya dapat memberitahu Anda bahwa di tengah penderitaan saya, Pewarta Karismatik ini berdiri, melompat ke sana ke mari, dan menyanyikan lagu Don Moen, “Dia Bukan Jalan, Saat Tiada Jalan!” Atau saya mengangkat tangan saya dan berseru, “Puji Tuhan, saya sakit!”sepanjang waktu tersenyum dengan lebar.
Saya tidak melakukan hal itu.
Saya tidak bisa!
Saya hanya bisa melakukan satu hal.
Saya mengeluh.
Oh ya, saya mampu berbicara pada Tuhan.
Saya berpikir.
Huh…
Setelah dipikir-pikir, saya bahkan tidak dapat melakukan itu.
Saya bahkan tidak punya tenaga untuk berbicara pada Tuhan.
Jadi saya mengeluh bersama Tuhan.
Dan merajuk bersamaNya sepanjang hari.
Tapi dengan itu semua, saya merasa bahwa Tuhan sedang mengeluh bersama saya.
Dan dengan cara yang sangat aneh, hal itu tentu saja sangat luar biasa. Berkat Terbaik Sepanjang Ulang Tahun Saya
Dalam satu pengertian, saya percaya bahwa pada hari ulang tahun saya, Tuhan ingin bersekutu dengan saya dengan cara yang sangat dalam.
Sayatidak mengetahuinya, tapi roh saya merindukan keheningan ini. Makatubuh saya sementara waktu menyerah agar berkat rohani untuk ulangtahun saya dapat diterima.
Kala senja, saya merasa jauh lebih baik.
Mertua saya datang berkunjung dan membawakan makan malam. (Saya termasuk salah satu dari sekian banyak pria aneh yang mengagumi mertuanya.) Saya dapat duduk di meja, mengunyah ikan, dan bahkan tersenyum.
Ketika semua orang pulang, isteri saya duduk di sisi monster yang bau. Ia berkata, “Birthday boy, sekalipun baumu mengingatkan saya pada seekor tikus yang mati tiga hari lalu, bolehkah saya menghabiskan malam ini dengan menonton sebuah film romantis bersamamu?”
Tanpa menunggu jawaban, ia berdiri, meredupkan lampu, memasukkan sebuah DVD, dan mendekap di samping saya. Ia memegang tangan saya sepanjang malam itu – selama itu ia menutup hidungnya dengan tangannya yang lain.
Ulang tahun saya terasa lengkap.
Hari berikutnya, saya bangun dan merasa sembuh.
Rasanya seperti kehausan jiwa saya akan keheningan dipadamkan dan karena itu saya berkata pada tubuh saya, “Sembuhlah sekarang. Saya telah full-charge.”
Jadi bagaimana ulang tahun saya?
Hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Dua Pilihan Dalam Hidup
Berikut adalah pertanyaan saya bagi Anda:
Apa yang Anda lakukan ketika rencana terbaik Anda tidak terjadi?
Anda mempunyai dua pilihan:
1. Anda dapat mengutuk Tuhan dalam kemarahan.
2. Atau Anda dapat mengeluh bersama Tuhan dalam penyerahan.
Dan tebak berkat tersembunyi apa yang akan Ia berikan pada Anda melalui masalah-masalah Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Mau tahu, setelah email tentang Pernikahan saya di Boracay minggu lalu, seorang wanita bertanya pada saya, “Bo, kelihatannya semua rencanamu selalu terjadi! Hidupmu begitu mempesona. Tapi impian-impian saya tidak terjadi… Apa yang salah pada saya?”
Saya akan membuat pernyataan yang lebih jelas: Ya, saya juga mengalami frustasi!
Ok, berikut adalah sekelumit kisah saya…
Saya merayakan ulang tahun yang lalu dengan cara yang sedikit tidak terduga.
Saya demam.
Lengkap dengan otot-otot yang terasa sakit.
Kaki saya terasa seperti saya sehabis jogging 400 mil.
Sekalipun hal itu tidak terjadi.
Saya terbaring di dipan saya.
“Tuhan, mengapa Engkau membiarkan saya sakit pada hari ulang tahunsaya?”
Saya juga terlihat seperti zombie.
Rambut saya acak-acakan.
Baju saya basah kuyup oleh keringat yang bau.
Kumis Genghis Khan saya tidak dicukur.
Mengapa Tuhan melakukan ini pada saya?
Ketika Rencana Terbaik Saya Tidak Terjadi
Sebelum virus yang jahat menyerang saya, saya punya rencana besar untuk ulang tahun saya. Bersama anak-anak saya, kami akan mengunjungi para sahabat kami diantara fakir miskin.
Pertama, para yatim piatu yang dirawat Rey Ortega, teman saya.Kedua, perkampungan kumuh dimana saya pertama kali melakukan pelayanan ketika saya berusia 14 tahun. Ketiga, kunjungan singkat ke Anawim,pelayanan kami bagi para lansia terlantar.
Akhirnya, anak-anak jalanan dengan teman saya Jodean Sola.
Namun tiga hari sebelum ulang tahun saya, saya mulai merasa lemah.
“Hanya alergi,” saya berkata pada diri sendiri. “Ini akan berlalu…”
Kenyataannya tidak. Virus baru memulai tindakan kejinya untuk menghancurkan semua rencana saya.
Pada hari ulang tahun saya, saya ingin mengunjungi fakir miskin. Tapi yang terjadi, saya menjadi yang patut dikasihani.
Saya merasa sangat tidak berdaya, sangat lemah.
Apakah Anda percaya?
Saya merasa begitu low bat, saya bahkan tidak punya tenaga untuk menulis atau membaca atau bahkan menonton TV.
Yang saya lakukan adalah merajuk.
Dan mengeluh.
Dan merajuk lagi. Satu-satunya Yang Dapat Saya Lakukan
Saya berharap saya dapat memberitahu Anda bahwa di tengah penderitaan saya, Pewarta Karismatik ini berdiri, melompat ke sana ke mari, dan menyanyikan lagu Don Moen, “Dia Bukan Jalan, Saat Tiada Jalan!” Atau saya mengangkat tangan saya dan berseru, “Puji Tuhan, saya sakit!”sepanjang waktu tersenyum dengan lebar.
Saya tidak melakukan hal itu.
Saya tidak bisa!
Saya hanya bisa melakukan satu hal.
Saya mengeluh.
Oh ya, saya mampu berbicara pada Tuhan.
Saya berpikir.
Huh…
Setelah dipikir-pikir, saya bahkan tidak dapat melakukan itu.
Saya bahkan tidak punya tenaga untuk berbicara pada Tuhan.
Jadi saya mengeluh bersama Tuhan.
Dan merajuk bersamaNya sepanjang hari.
Tapi dengan itu semua, saya merasa bahwa Tuhan sedang mengeluh bersama saya.
Dan dengan cara yang sangat aneh, hal itu tentu saja sangat luar biasa. Berkat Terbaik Sepanjang Ulang Tahun Saya
Dalam satu pengertian, saya percaya bahwa pada hari ulang tahun saya, Tuhan ingin bersekutu dengan saya dengan cara yang sangat dalam.
Sayatidak mengetahuinya, tapi roh saya merindukan keheningan ini. Makatubuh saya sementara waktu menyerah agar berkat rohani untuk ulangtahun saya dapat diterima.
Kala senja, saya merasa jauh lebih baik.
Mertua saya datang berkunjung dan membawakan makan malam. (Saya termasuk salah satu dari sekian banyak pria aneh yang mengagumi mertuanya.) Saya dapat duduk di meja, mengunyah ikan, dan bahkan tersenyum.
Ketika semua orang pulang, isteri saya duduk di sisi monster yang bau. Ia berkata, “Birthday boy, sekalipun baumu mengingatkan saya pada seekor tikus yang mati tiga hari lalu, bolehkah saya menghabiskan malam ini dengan menonton sebuah film romantis bersamamu?”
Tanpa menunggu jawaban, ia berdiri, meredupkan lampu, memasukkan sebuah DVD, dan mendekap di samping saya. Ia memegang tangan saya sepanjang malam itu – selama itu ia menutup hidungnya dengan tangannya yang lain.
Ulang tahun saya terasa lengkap.
Hari berikutnya, saya bangun dan merasa sembuh.
Rasanya seperti kehausan jiwa saya akan keheningan dipadamkan dan karena itu saya berkata pada tubuh saya, “Sembuhlah sekarang. Saya telah full-charge.”
Jadi bagaimana ulang tahun saya?
Hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Dua Pilihan Dalam Hidup
Berikut adalah pertanyaan saya bagi Anda:
Apa yang Anda lakukan ketika rencana terbaik Anda tidak terjadi?
Anda mempunyai dua pilihan:
1. Anda dapat mengutuk Tuhan dalam kemarahan.
2. Atau Anda dapat mengeluh bersama Tuhan dalam penyerahan.
Dan tebak berkat tersembunyi apa yang akan Ia berikan pada Anda melalui masalah-masalah Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Rabu, 17 September 2008
SAYA JATUH CINTA LAGI
Hidup adalah Tentang Menciptakan Momen-momen
Saya baru tiba dari Boracay.
Dan saya jatuh cinta pada wanita paling cantik di planet ini.
Dan di atas pasir putih di pulau yang indah ini, saya menikah lagi.
Tapi saya telah memotong cerita ini.
Pertama-tama, saya harus mengajukan sebuah proposal yang pantas. Saya melakukannya dalam pertemuan rutin mingguan kami yang disebut FEAST di Manila.
Sebagai suatu kejutan. Marowe, yang tidak tahu apa-apa tentang rencana saya, duduk di barisan paling depan. Di akhir kotbah saya, saya turun dari mimbar, berdiri di hadapannya, menekuk satu lutut di lantai, dan mengeluarkan sebuah cincin berlian dalam satu kotak kecil berwarna merah. “Marowe, bersediakah engkau menikah dengan saya….lagi?”
Dengan air mata berlinangan di pipinya, ia berkata, “Tentu!”Hari berikutnya, kami terbang ke Boracay untuk pernikahan kami – babak kedua.Kedua putera kami pun ikut bersama kami, plus kedua pihak keluarga kami, plus Romo Steve Tynan, pembimbing rohani saya. Total semuanya, 28 orang.
Sebelum saya menceritakan pada Anda apa yang terjadi, saya akan ceritakan sedikit latar belakangnya…
Sepuluh tahun lalu, isteri saya menginginkan suatu pernikahan yang sederhana dan privat.Tapi kami tidak mendapatkannya. Karena saya ingin setiap orang yang menghadiri FEAST bergabung bersama kami. Saya menjelaskan padanya bahwa komunitas saya adalah keluarga rohani saya dan saya tidak bisa berpikir untuk tidak merayakan peristiwa besar ini tanpa mereka.
Ia mengerti dan kami memiliki suatu pernikahan yang sangat megah yang dihadiri oleh ribuan orang. Mahal, ya? Salah.
Resepsi itu terjadi karena makanan yang terhidang dibawa oleh orang-orang. Saya meminta setiap orang untuk membawa makanan dan mereka melakukannya.
Ketika acara selesai, orang-orang membawa pulang berkantong-kantong makanan. Namun itu sepuluh tahun lalu.Saya katakan padanya, kali ini akan berbeda. Saya menjanjikan Marowe bahwa pernikahan kedua kami akan sangat, sangat privat. Begitu privatnya, hanya akan dihadiri oleh 28 orang. Hanya orang tua,kakak-kakak, adik-adik, dan para keponakan.
Biar saya gambarkan peristiwa menakjubkan itu pada Anda.
Pagi-pagi sekali, kami berjalan menuju pantai. Saya mengenakan – apa lagi kalau bukan – jeans biru dan atasan berwarna putih. Saya meminta semua tamu untuk melakukan hal yang sama. Pengantin saya, mengenakan pakaian putih yang sederhana, di atas lutut, yang sedikit berkibar tertiup angin sepoi-sepoi. Dalam genggamannya, sebuah buket tulip merah muda. Ia adalah gambaran kecantikan.
Romo Steve, yang juga hadir dalam pernikahan kami sepuluh tahun lalu, sekali lagi mengesahkan Pembaruan Janji Pernikahan kami. Dengan langit biru di atas kami, laut agung di hadapan kita, dan pasir yang berkilau di kaki kami, kami kembali mengucapkan “Saya bersedia”.
Saya tidak dapat menggambarkan sukacita yang saya rasakan. Saya tahu saya menciptakan sebuah kenangan .Kapan Anda Harus Membelanjakan Banyak Uang? Ketika Anda Menciptakan Kenangan Saya seorang pengkotbah tentang hidup sederhana.
Sebenarnya, saya menulis dua buku tentang kesederhanaan. Dan buku ketiga saya tentang uang, berjudul 8 Secrets of the Truly Rich, saya mendesak setiap orang untuk menabung dan menginvestasi.
Sekarang, saya meminta Anda untuk membelanjakan uang lebih banyak dan menginvestasi .Betul. Belanjakan uang Anda lebih banyak! Saya membelanjakan banyak uang untuk cincin berlian dalam kotak kecil berwarna merah itu. Saya membelanjakan banyak uang untuk perjalanan kami ke Boracay. Saya membelanjakan banyak uang untuk bunga tulip berwarna merah muda.
Namun semua itu berarti. Saya tetap melakukan investasi. Tapi dalam bentuk yang berbeda. Saya menginvestasi kenangan. Sekarang saya percaya bahwa hidup adalah tentang menciptakan kenangan. Di saat kami berdua bahagia dalam usia sembilan puluh tahun, masih bergandeng tangan dalam usia senja kami, kami akan melihat kembali pada ulang tahun pernikahan kami yang kesepuluh. Dan kami akan menghargai momen fantastis ketika menikah lagi di pantai Boracay,dikelilingi oleh orang-orang istimewa yang kami cintai.
Dan kami akan berkata, seperti yang kami katakan sekarang, “Semua ini berarti. ”Kini Giliran Anda: Katakan Pada Dunia Bagaimana Anda Telah Menciptakan Kenangan Indah Biar orang lain terinspirasi!
Saya yakin para pembaca akan mengambil ide dari cerita Anda. Seperti ekspresi cinta khusus yang Anda lakukan bagi pasangan Anda. Atau momen khusus dimana Anda menghormati orang tua Anda. Atau waktu khusus yang Anda miliki bersama anak-anak Anda. Atau kebersamaan khusus yang Anda lakukan bersama sahabat-sahabat terdekat Anda.
Dan siapa tahu? Beberapa orang yang akan membaca cerita Anda akanberusaha untuk menciptakan kenangan-kenangan indah dalam hidup mereka juga.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Saya baru tiba dari Boracay.
Dan saya jatuh cinta pada wanita paling cantik di planet ini.
Dan di atas pasir putih di pulau yang indah ini, saya menikah lagi.
Tapi saya telah memotong cerita ini.
Pertama-tama, saya harus mengajukan sebuah proposal yang pantas. Saya melakukannya dalam pertemuan rutin mingguan kami yang disebut FEAST di Manila.
Sebagai suatu kejutan. Marowe, yang tidak tahu apa-apa tentang rencana saya, duduk di barisan paling depan. Di akhir kotbah saya, saya turun dari mimbar, berdiri di hadapannya, menekuk satu lutut di lantai, dan mengeluarkan sebuah cincin berlian dalam satu kotak kecil berwarna merah. “Marowe, bersediakah engkau menikah dengan saya….lagi?”
Dengan air mata berlinangan di pipinya, ia berkata, “Tentu!”Hari berikutnya, kami terbang ke Boracay untuk pernikahan kami – babak kedua.Kedua putera kami pun ikut bersama kami, plus kedua pihak keluarga kami, plus Romo Steve Tynan, pembimbing rohani saya. Total semuanya, 28 orang.
Sebelum saya menceritakan pada Anda apa yang terjadi, saya akan ceritakan sedikit latar belakangnya…
Sepuluh tahun lalu, isteri saya menginginkan suatu pernikahan yang sederhana dan privat.Tapi kami tidak mendapatkannya. Karena saya ingin setiap orang yang menghadiri FEAST bergabung bersama kami. Saya menjelaskan padanya bahwa komunitas saya adalah keluarga rohani saya dan saya tidak bisa berpikir untuk tidak merayakan peristiwa besar ini tanpa mereka.
Ia mengerti dan kami memiliki suatu pernikahan yang sangat megah yang dihadiri oleh ribuan orang. Mahal, ya? Salah.
Resepsi itu terjadi karena makanan yang terhidang dibawa oleh orang-orang. Saya meminta setiap orang untuk membawa makanan dan mereka melakukannya.
Ketika acara selesai, orang-orang membawa pulang berkantong-kantong makanan. Namun itu sepuluh tahun lalu.Saya katakan padanya, kali ini akan berbeda. Saya menjanjikan Marowe bahwa pernikahan kedua kami akan sangat, sangat privat. Begitu privatnya, hanya akan dihadiri oleh 28 orang. Hanya orang tua,kakak-kakak, adik-adik, dan para keponakan.
Biar saya gambarkan peristiwa menakjubkan itu pada Anda.
Pagi-pagi sekali, kami berjalan menuju pantai. Saya mengenakan – apa lagi kalau bukan – jeans biru dan atasan berwarna putih. Saya meminta semua tamu untuk melakukan hal yang sama. Pengantin saya, mengenakan pakaian putih yang sederhana, di atas lutut, yang sedikit berkibar tertiup angin sepoi-sepoi. Dalam genggamannya, sebuah buket tulip merah muda. Ia adalah gambaran kecantikan.
Romo Steve, yang juga hadir dalam pernikahan kami sepuluh tahun lalu, sekali lagi mengesahkan Pembaruan Janji Pernikahan kami. Dengan langit biru di atas kami, laut agung di hadapan kita, dan pasir yang berkilau di kaki kami, kami kembali mengucapkan “Saya bersedia”.
Saya tidak dapat menggambarkan sukacita yang saya rasakan. Saya tahu saya menciptakan sebuah kenangan .Kapan Anda Harus Membelanjakan Banyak Uang? Ketika Anda Menciptakan Kenangan Saya seorang pengkotbah tentang hidup sederhana.
Sebenarnya, saya menulis dua buku tentang kesederhanaan. Dan buku ketiga saya tentang uang, berjudul 8 Secrets of the Truly Rich, saya mendesak setiap orang untuk menabung dan menginvestasi.
Sekarang, saya meminta Anda untuk membelanjakan uang lebih banyak dan menginvestasi .Betul. Belanjakan uang Anda lebih banyak! Saya membelanjakan banyak uang untuk cincin berlian dalam kotak kecil berwarna merah itu. Saya membelanjakan banyak uang untuk perjalanan kami ke Boracay. Saya membelanjakan banyak uang untuk bunga tulip berwarna merah muda.
Namun semua itu berarti. Saya tetap melakukan investasi. Tapi dalam bentuk yang berbeda. Saya menginvestasi kenangan. Sekarang saya percaya bahwa hidup adalah tentang menciptakan kenangan. Di saat kami berdua bahagia dalam usia sembilan puluh tahun, masih bergandeng tangan dalam usia senja kami, kami akan melihat kembali pada ulang tahun pernikahan kami yang kesepuluh. Dan kami akan menghargai momen fantastis ketika menikah lagi di pantai Boracay,dikelilingi oleh orang-orang istimewa yang kami cintai.
Dan kami akan berkata, seperti yang kami katakan sekarang, “Semua ini berarti. ”Kini Giliran Anda: Katakan Pada Dunia Bagaimana Anda Telah Menciptakan Kenangan Indah Biar orang lain terinspirasi!
Saya yakin para pembaca akan mengambil ide dari cerita Anda. Seperti ekspresi cinta khusus yang Anda lakukan bagi pasangan Anda. Atau momen khusus dimana Anda menghormati orang tua Anda. Atau waktu khusus yang Anda miliki bersama anak-anak Anda. Atau kebersamaan khusus yang Anda lakukan bersama sahabat-sahabat terdekat Anda.
Dan siapa tahu? Beberapa orang yang akan membaca cerita Anda akanberusaha untuk menciptakan kenangan-kenangan indah dalam hidup mereka juga.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Senin, 01 September 2008
UANG TIDAK MEMBELI KEBAHAGIAAN
UANG TIDAK MEMBELI KEBAHAGIAAN;UANG MEMBELI KEBEBASAN
Dan Saya Mengajak Anda Untuk Menggunakan Kebebasan Itu Untuk Lebih Mencintai Tuhan!
Dulu, saya seorang yang miskin.
Dan saya bangga dengan kondisi itu.
Dulu saya adalah seorang misionaris single yang bahagia
yang tidak berpikir tentang uang, tidak menyentuh uang, tidak menabung, dan tidak ingin berurusan dengan uang.
Saat itu, saya betul-betul percaya bahwa menabung adalah suatu sikap kurang percaya kepada Tuhan.
Saya juga percaya bahwa asuransi diperuntukkan bagi mereka yang lemah secara rohani. "Yesus adalah satu-satunya asuransi saya,¨ demikian yang saya katakan pada setiap orang.
Dan para bisnisman? Saya merasa kasihan terhadap mereka. Saya menggambarkan jiwa mereka sedang berlambat-lambat di tepi Neraka. Mengapa? Bayangkan, semua yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang, alat yang paling disukai oleh iblis.
Saya ulangi: Saya seorang yang miskin dan saya bangga dengan kondisi itu.
Seberapa miskin? Sebelum memasuki Jollibee, saya harus terlebih dulu mengeluarkan dompet saya dan menghitung jumlah uang yang saya miliki. Apakah saya bisa membeli sebuah burger hari ini? Saya ingat hari-hari dimana saya harus berbalik karena uang (atau recehan!) saya tidak cukup.
Dulu saya bangga kalau saya miskin dan menderita. Kondisi itu membuat saya merasa suci. Cintai Tuhan Dengan Segenap Hatimu, Pikiranmu, Kekuatanmu Dan Juga Uangmu!
Hari ini, kepercayaan saya benar-benar sudah berubah. Dan itulah sebabnya mengapa saya dikritik. Oleh orang-orang religius kurang lebih.
Mereka mengatakan saya terlalu banyak mengajarkan tentang uang.
"Bo, mengapa kamu berubah?¡¨ tanya mereka, Sekarang kamu terus berbicara tentang menabung dan investasi dan bisnis.
Di mana priamanis dan sederhana yang dulu selalu hanya berbicara tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga? Kami ingin pria itu kembali¡¨
Maaf, tapi Anda tidak akan mendapatkan pria itu kembali.
Karena Tuhan telah mengubah saya.
Saya jelaskan mengapa saya berubah: Saya telah memutuskan untuk lebih mencintai.
Jangan salah sangka. Saya masih berkotbah tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga. (Dari semuanya, uang hanyalah salah satu dari topik saya yang banyak.) Namun beberapa tahun terakhir ini, sayamenjadi sangat terbeban oleh kebutuhan umat Tuhan yang praktis, membumi, dan RIIL.
Berikut adalah beberapa faktanya:
„X Banyak keluarga Kristiani yang baik terkubur dalam hutang. Mereka tidak bisa tidur pada malam hari. Mereka merasa takut setiap kali telepon berdering.
„X Banyak pasangan suami-isteri Kristiani yang baik sering bertengkar karena masalah uang. (Berdasarkan survei, 50% dari konflik pernikahan adalah masalah uang. Satu survei bahkan mengatakan 80%!)
„X Banyak umat Kristiani yang baik akan pensiun tanpa memiliki tabungan atau investasi dan akan menjadi lebih tua dan lebih miskin seiring berjalannya waktu.
„X Banyak umat Kristiani yang hidup dalam kemiskinan, dan anak-anakmereka menderita karena kesehatan dan pendidikan yang buruk.
Dan itulah sebabnya mengapa saya berubah: Saya inginmenolong umat Kristiani keluar dari hutang, menyelesaikan masalah keuangan mereka, dan memperoleh lebih banyak berkat finansial untuk menolong lebih banyak orang!
Ini adalah komitmen saya. Ini adalah misi saya. Ini adalah kerinduan saya. (Saya tidak peduli berapa banyak orang yang mengkritik saya karena hal ini.) Saya telah mengabdikan seluruh hidup saya untuk menolong setiap orang yang menderita dengan memberikan kebijakan praktis lewat kotbah dan tulisan saya. Baik secara rohani, secara emosional, atau secara finansial. Bagi Banyak Orang, Jika Tidak Ada Kebebasan Finansial, Tidak Akan Ada Kebebasan Sejati Dalam Hidup Mereka
Anda tahu cerita saya.
Karena kepercayaan saya telah berubah, kehidupan finansial saya pun mengalami perubahan. Boleh saya membual? (Bukan untuk membual tapi untuk menekankan suatu poin.)
Saya tidak lagi miskin.
Sekarang saya menjalankan bisnis kecil, mendapatkan penghasilan dari real estate, dana reksa, dan pasar saham.
Sekarang saya mampu untuk menolong orang miskin dengan suatu cara yang sebelumnya tidak dapat saya lakukan. Dan saya mampu untuk memberi lebih kepada pelayanan Tuhan karena berkat finansial yang telah Ia berikan pada saya. Saya tidak hanya memberikan 10% dari pendapatan saya. Karena gaya hidup saya tetap sederhana (tidak ada mobil mewah, tidak ada rumah besar), saya dapat memberi lebih, lebih banyak daripada 10% kepada Tuhan. (Omong-omong, saya juga telah belajar bahwa ketika saya memberi, saya menerima lebih banyak. Saya mengajak Anda untuk memberi secara rutin kepada pelayanan bagi Tuhan.)
Saat ini, saya juga percaya bahwa kekudusan tidak ada hubungannya dengan menjadi miskin atau kaya. Kekudusan berhubungan dengan kasih dan seseorang dapat melakukannya baik dia kaya maupun miskin.
Uang tidak membeli kebahagiaan; Uang membeli kebebasan.
Orang tidak baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang buruk dan menjadi sengsara seperti neraka.
Orang baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang baik dan menjadi bahagia seperti surga.
Untuk lebih detilnya, orang baik akan menggunakan kebebasan itu untuk berbuat baik. Sederhana saja.
Saya berikan sebuah contoh kecil dari apa yang saya maksud.
Kini, saya tidak lagi berhenti di depan Jollibee untuk menghitung uang saya. Dan kini, saya dapat melakukan sesuatu yang sulit untuk bisa saya lakukan sebelumnya: Sekarang saya dapat mengajak orang-orang miskin untuk makan siang gratis. Sesuatu yang saya lakukan secara konsisten dengan gembira.
Dengan kata lain, doa saya telah berubah.
Dulu, doa saya adalah, Tuhan, saya butuh makan. Tolong beri saya uang.¡¨
Kini, doa saya adalah, Tuhan, kirimkan pada saya orang-orang yang tidak punya apa-apa untuk dimakan pada hari ini dan biar saya menjadi berkat bagi mereka.¡¨
Teman, saya menggunakan kebebasan saya untuk mencintai.
Dan setelah sekian tahun membantu begitu banyak orang dalam hidup rohani mereka, saya telah sampai pada suatu kenyataan: Khususnya bagi mereka yang anak-anak atau orang tuanya bergantung pada mereka, tidak akan ada Kebebasan sejati dalam hidup tanpa Kebebasan Finansial.
Saya ingin terus mengajar Anda tentang bagaimana mengembangkan uang Anda tanpa merampas jiwa Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Dan Saya Mengajak Anda Untuk Menggunakan Kebebasan Itu Untuk Lebih Mencintai Tuhan!
Dulu, saya seorang yang miskin.
Dan saya bangga dengan kondisi itu.
Dulu saya adalah seorang misionaris single yang bahagia
yang tidak berpikir tentang uang, tidak menyentuh uang, tidak menabung, dan tidak ingin berurusan dengan uang.
Saat itu, saya betul-betul percaya bahwa menabung adalah suatu sikap kurang percaya kepada Tuhan.
Saya juga percaya bahwa asuransi diperuntukkan bagi mereka yang lemah secara rohani. "Yesus adalah satu-satunya asuransi saya,¨ demikian yang saya katakan pada setiap orang.
Dan para bisnisman? Saya merasa kasihan terhadap mereka. Saya menggambarkan jiwa mereka sedang berlambat-lambat di tepi Neraka. Mengapa? Bayangkan, semua yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang, alat yang paling disukai oleh iblis.
Saya ulangi: Saya seorang yang miskin dan saya bangga dengan kondisi itu.
Seberapa miskin? Sebelum memasuki Jollibee, saya harus terlebih dulu mengeluarkan dompet saya dan menghitung jumlah uang yang saya miliki. Apakah saya bisa membeli sebuah burger hari ini? Saya ingat hari-hari dimana saya harus berbalik karena uang (atau recehan!) saya tidak cukup.
Dulu saya bangga kalau saya miskin dan menderita. Kondisi itu membuat saya merasa suci. Cintai Tuhan Dengan Segenap Hatimu, Pikiranmu, Kekuatanmu Dan Juga Uangmu!
Hari ini, kepercayaan saya benar-benar sudah berubah. Dan itulah sebabnya mengapa saya dikritik. Oleh orang-orang religius kurang lebih.
Mereka mengatakan saya terlalu banyak mengajarkan tentang uang.
"Bo, mengapa kamu berubah?¡¨ tanya mereka, Sekarang kamu terus berbicara tentang menabung dan investasi dan bisnis.
Di mana priamanis dan sederhana yang dulu selalu hanya berbicara tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga? Kami ingin pria itu kembali¡¨
Maaf, tapi Anda tidak akan mendapatkan pria itu kembali.
Karena Tuhan telah mengubah saya.
Saya jelaskan mengapa saya berubah: Saya telah memutuskan untuk lebih mencintai.
Jangan salah sangka. Saya masih berkotbah tentang Tuhan dan doa dan kekudusan dan surga. (Dari semuanya, uang hanyalah salah satu dari topik saya yang banyak.) Namun beberapa tahun terakhir ini, sayamenjadi sangat terbeban oleh kebutuhan umat Tuhan yang praktis, membumi, dan RIIL.
Berikut adalah beberapa faktanya:
„X Banyak keluarga Kristiani yang baik terkubur dalam hutang. Mereka tidak bisa tidur pada malam hari. Mereka merasa takut setiap kali telepon berdering.
„X Banyak pasangan suami-isteri Kristiani yang baik sering bertengkar karena masalah uang. (Berdasarkan survei, 50% dari konflik pernikahan adalah masalah uang. Satu survei bahkan mengatakan 80%!)
„X Banyak umat Kristiani yang baik akan pensiun tanpa memiliki tabungan atau investasi dan akan menjadi lebih tua dan lebih miskin seiring berjalannya waktu.
„X Banyak umat Kristiani yang hidup dalam kemiskinan, dan anak-anakmereka menderita karena kesehatan dan pendidikan yang buruk.
Dan itulah sebabnya mengapa saya berubah: Saya inginmenolong umat Kristiani keluar dari hutang, menyelesaikan masalah keuangan mereka, dan memperoleh lebih banyak berkat finansial untuk menolong lebih banyak orang!
Ini adalah komitmen saya. Ini adalah misi saya. Ini adalah kerinduan saya. (Saya tidak peduli berapa banyak orang yang mengkritik saya karena hal ini.) Saya telah mengabdikan seluruh hidup saya untuk menolong setiap orang yang menderita dengan memberikan kebijakan praktis lewat kotbah dan tulisan saya. Baik secara rohani, secara emosional, atau secara finansial. Bagi Banyak Orang, Jika Tidak Ada Kebebasan Finansial, Tidak Akan Ada Kebebasan Sejati Dalam Hidup Mereka
Anda tahu cerita saya.
Karena kepercayaan saya telah berubah, kehidupan finansial saya pun mengalami perubahan. Boleh saya membual? (Bukan untuk membual tapi untuk menekankan suatu poin.)
Saya tidak lagi miskin.
Sekarang saya menjalankan bisnis kecil, mendapatkan penghasilan dari real estate, dana reksa, dan pasar saham.
Sekarang saya mampu untuk menolong orang miskin dengan suatu cara yang sebelumnya tidak dapat saya lakukan. Dan saya mampu untuk memberi lebih kepada pelayanan Tuhan karena berkat finansial yang telah Ia berikan pada saya. Saya tidak hanya memberikan 10% dari pendapatan saya. Karena gaya hidup saya tetap sederhana (tidak ada mobil mewah, tidak ada rumah besar), saya dapat memberi lebih, lebih banyak daripada 10% kepada Tuhan. (Omong-omong, saya juga telah belajar bahwa ketika saya memberi, saya menerima lebih banyak. Saya mengajak Anda untuk memberi secara rutin kepada pelayanan bagi Tuhan.)
Saat ini, saya juga percaya bahwa kekudusan tidak ada hubungannya dengan menjadi miskin atau kaya. Kekudusan berhubungan dengan kasih dan seseorang dapat melakukannya baik dia kaya maupun miskin.
Uang tidak membeli kebahagiaan; Uang membeli kebebasan.
Orang tidak baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang buruk dan menjadi sengsara seperti neraka.
Orang baik akan menggunakan kebebasan itu dengan cara yang baik dan menjadi bahagia seperti surga.
Untuk lebih detilnya, orang baik akan menggunakan kebebasan itu untuk berbuat baik. Sederhana saja.
Saya berikan sebuah contoh kecil dari apa yang saya maksud.
Kini, saya tidak lagi berhenti di depan Jollibee untuk menghitung uang saya. Dan kini, saya dapat melakukan sesuatu yang sulit untuk bisa saya lakukan sebelumnya: Sekarang saya dapat mengajak orang-orang miskin untuk makan siang gratis. Sesuatu yang saya lakukan secara konsisten dengan gembira.
Dengan kata lain, doa saya telah berubah.
Dulu, doa saya adalah, Tuhan, saya butuh makan. Tolong beri saya uang.¡¨
Kini, doa saya adalah, Tuhan, kirimkan pada saya orang-orang yang tidak punya apa-apa untuk dimakan pada hari ini dan biar saya menjadi berkat bagi mereka.¡¨
Teman, saya menggunakan kebebasan saya untuk mencintai.
Dan setelah sekian tahun membantu begitu banyak orang dalam hidup rohani mereka, saya telah sampai pada suatu kenyataan: Khususnya bagi mereka yang anak-anak atau orang tuanya bergantung pada mereka, tidak akan ada Kebebasan sejati dalam hidup tanpa Kebebasan Finansial.
Saya ingin terus mengajar Anda tentang bagaimana mengembangkan uang Anda tanpa merampas jiwa Anda.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Jumat, 22 Agustus 2008
JANGAN MEMPERSULIT HIDUP ANDA
“Permisi, di manakah Trinitas?”
Saya sedang berjalan di lobi rumah sakit St. Luke di Quezon City ketika pria ini menghampiri dan mengajukan pertanyaan yang sangat dalam ini pada saya.
Ia terlihat sangat kebingungan. Dugaan saya bahwa ia mengenali saya lewat siaran TV saya atau buku saya dan memutuskan untuk bertanya pada saya sebuah pertanyaan rohani. Maka saya memberinya jawaban terjitu saya.
Trinitas ada bersama Anda dan di dalam Anda. Allah Bapa,Putera, dan Roh Kudus adalah satu…” Wajahnya terlihat semakin bingung, jadi saya berusaha lebih keras lagi. “Saya tahu ini sulit untuk dimengerti, tapi ada tiga pribadi dalam satu Tuhan…,” saya menjelaskan.
“Bayangkan api. Kobarannya,nyalanya, dan panasnya adalah hal yang berbeda tapi semua itu satu. Sama seperti Trinitas.” Rasanya, saya terpesona oleh kepintaran saya sendiri.
Ketika itu juga ia menginterupsi jawaban saya yang cemerlang dan berkata, “Oh, itu luar biasa, tapi ah…saya hanya ingin tahu di mana letak Sekolah Trinitas?” “Oh…,” wajah saya berubah semerah tomat dan berkata, “Belok kanan di E. Rodriguez dan Anda akan melihatnya dalam lima menit…” Iamengucapkan terima kasih dan segera berlalu dengan bergegas. Mungkin agar dapat menyingkir secepat mungkin dari orang religius aneh yangbaru saja ditemuinya.
Anda percaya? Saya menjelaskan dogma tentang Trinitas kepada seorang pria yang hanya membutuhkan petunjuk sederhana. Saya baru saja memetik pelajaran untuk jangan pernah mempersulit hidup saya lebih dari seharusnya.
Apa Yang Sesungguhnya Dibutuhkan Orang
Ini adalah cerita tentang pelayanan kotbah dan menulis saya.
Sudah lama saya belajar bahwa orang-orang sangat membutuhkan petunjuk sederhana. Bagaimana caranya membangun sebuah keluarga yang harmonis.
Bagaimana caranya menghasilkan uang sesuai dengan jalan Tuhan.
Bagaimana caranya membesarkan seorang anak dengan baik.
Bagaimana caranya menjadi sehat.
Bagaimana caranya melayani orang-orang miskin.
Bagaimana caranya menjadi bahagia.
Terkadang, saya berbicara dengan berbelit-belit hanya untuk membuat para pendengar saya terkesan. Sekarang tidak lagi. Saya hanya ingin membantu orang.
Karena itu saya akan tetap berkotbah dan menulis dengan cara saya. Apa yang saya sampaikan akan tetap berupa petunjuk sederhana. Tidak akan membuat siapapun terkesan. Namun akan membantu banyak orang.
Saya Juga Telah Belajar Untuk Mengikuti Petunjuk Sederhana
Dalam arti tertentu, hidup yang saya jalani sangat rumit.
Saya memimpin empat pelayanan yang sangat besar dan menjalankan tujuh bisnis kecil. Rasanya, mengatakan hal itu dalam satu kalimat pendek tidak adil bagi dunia kerja yang saya tekuni.
Satu kalimat itu berarti saya berkotbah di radio, TV, dan di web. Saya juga berkotbah 300 kali setiap tahun,menulis 80 artikel dan 3 buku setiap tahun. Saya bekerja dalam pelayanan yang luar biasa bagi kaum termiskin dari yang miskin. Saya juga membeli real estate, berinvestasi dalam saham, dan menciptakan bisnis baru setiap kali saya merasa gatal. Dan saya harus menyeimbangkan semua itu dengan membesarkan kedua anak laki-laki saya yang menakjubkan, mengencani isteri saya tercinta, berolahraga satu jam setiap hari, memakan makanan yang banyak mengandung air, dan mempererat relasi saya dengan Tuhan.
Tapi dalam arti lain, hidup saya sangat sederhana. Karena saya mengikuti petunjuk sederhana. Jika Anda sudah membaca tulisan saya secara rutin, Anda pasti sudah tahu beberapa di antaranya: Mengampuni. Tersenyum. Melayani. Berbagi. Mencintai…
Jika Anda ingin berhasil, ikuti petunjuk sederhana.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Saya sedang berjalan di lobi rumah sakit St. Luke di Quezon City ketika pria ini menghampiri dan mengajukan pertanyaan yang sangat dalam ini pada saya.
Ia terlihat sangat kebingungan. Dugaan saya bahwa ia mengenali saya lewat siaran TV saya atau buku saya dan memutuskan untuk bertanya pada saya sebuah pertanyaan rohani. Maka saya memberinya jawaban terjitu saya.
Trinitas ada bersama Anda dan di dalam Anda. Allah Bapa,Putera, dan Roh Kudus adalah satu…” Wajahnya terlihat semakin bingung, jadi saya berusaha lebih keras lagi. “Saya tahu ini sulit untuk dimengerti, tapi ada tiga pribadi dalam satu Tuhan…,” saya menjelaskan.
“Bayangkan api. Kobarannya,nyalanya, dan panasnya adalah hal yang berbeda tapi semua itu satu. Sama seperti Trinitas.” Rasanya, saya terpesona oleh kepintaran saya sendiri.
Ketika itu juga ia menginterupsi jawaban saya yang cemerlang dan berkata, “Oh, itu luar biasa, tapi ah…saya hanya ingin tahu di mana letak Sekolah Trinitas?” “Oh…,” wajah saya berubah semerah tomat dan berkata, “Belok kanan di E. Rodriguez dan Anda akan melihatnya dalam lima menit…” Iamengucapkan terima kasih dan segera berlalu dengan bergegas. Mungkin agar dapat menyingkir secepat mungkin dari orang religius aneh yangbaru saja ditemuinya.
Anda percaya? Saya menjelaskan dogma tentang Trinitas kepada seorang pria yang hanya membutuhkan petunjuk sederhana. Saya baru saja memetik pelajaran untuk jangan pernah mempersulit hidup saya lebih dari seharusnya.
Apa Yang Sesungguhnya Dibutuhkan Orang
Ini adalah cerita tentang pelayanan kotbah dan menulis saya.
Sudah lama saya belajar bahwa orang-orang sangat membutuhkan petunjuk sederhana. Bagaimana caranya membangun sebuah keluarga yang harmonis.
Bagaimana caranya menghasilkan uang sesuai dengan jalan Tuhan.
Bagaimana caranya membesarkan seorang anak dengan baik.
Bagaimana caranya menjadi sehat.
Bagaimana caranya melayani orang-orang miskin.
Bagaimana caranya menjadi bahagia.
Terkadang, saya berbicara dengan berbelit-belit hanya untuk membuat para pendengar saya terkesan. Sekarang tidak lagi. Saya hanya ingin membantu orang.
Karena itu saya akan tetap berkotbah dan menulis dengan cara saya. Apa yang saya sampaikan akan tetap berupa petunjuk sederhana. Tidak akan membuat siapapun terkesan. Namun akan membantu banyak orang.
Saya Juga Telah Belajar Untuk Mengikuti Petunjuk Sederhana
Dalam arti tertentu, hidup yang saya jalani sangat rumit.
Saya memimpin empat pelayanan yang sangat besar dan menjalankan tujuh bisnis kecil. Rasanya, mengatakan hal itu dalam satu kalimat pendek tidak adil bagi dunia kerja yang saya tekuni.
Satu kalimat itu berarti saya berkotbah di radio, TV, dan di web. Saya juga berkotbah 300 kali setiap tahun,menulis 80 artikel dan 3 buku setiap tahun. Saya bekerja dalam pelayanan yang luar biasa bagi kaum termiskin dari yang miskin. Saya juga membeli real estate, berinvestasi dalam saham, dan menciptakan bisnis baru setiap kali saya merasa gatal. Dan saya harus menyeimbangkan semua itu dengan membesarkan kedua anak laki-laki saya yang menakjubkan, mengencani isteri saya tercinta, berolahraga satu jam setiap hari, memakan makanan yang banyak mengandung air, dan mempererat relasi saya dengan Tuhan.
Tapi dalam arti lain, hidup saya sangat sederhana. Karena saya mengikuti petunjuk sederhana. Jika Anda sudah membaca tulisan saya secara rutin, Anda pasti sudah tahu beberapa di antaranya: Mengampuni. Tersenyum. Melayani. Berbagi. Mencintai…
Jika Anda ingin berhasil, ikuti petunjuk sederhana.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Kamis, 14 Agustus 2008
4 HAL BESAR YANG AKAN SAYA LAKUKAN SEBELUM SAYA MENCAPAI 50
Beberapa Hal Sungguh Tidak Dapat Ditunda!
Terkadang, saya tidak percaya kalau saya sudah berusia 41.
Yipieeeee, saya akan berusia 42 Juli ini.
Beberapa waktu yang lalu…belum terlalu lama, saya hanyalah seorang anak berusia 13 tahun yang kurus yang berkotbah kepada seruangan penuh orang dewasa dari jaman purba. Selama bertahun-tahun, saya selalu menjadi yang termuda dalam kelompok itu.
Ke mana pun saya pergi, mereka memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah muda…” Baru-baru ini, saya kehilangan sebutan itu dengan cepat. Orang-orang hanya memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah…”Auch. Diam-diam, kata “muda” telah merosot. Oh, sesekali, masih terjadi. Seperti ketika saya diperkenalkan oleh seorang pria yang sudah berusia 86. Saya kira ia memanggil semua orang “muda”. Tapi hal itu tidak terlalu buruk. Apakah Anda percaya sekarang saya punya pertemuan-pertemuan dimana saya adalah yang tertua?
Berpikir tentang itu saja membuat saya merasa deg-deg-an. Dan ini yang menakutkan bagi saya: Suatu hari, saya akan mengumumkan hal ini dalam artikel saya bahwa saya akan segera berusia 50. Ya Tuhan, itu hanya 8 tahun dari sekarang! Tahukah Anda bahwa 8 tahun tidak lama? Dalam sekejap mata, 8 tahun akan berlalu, dan kaboom – saya akan berusia setengah abad.
Hei, jangan salah sangka. Saya percaya di jaman sekarang usia 50 tetap muda. (Tanya Edu Manzano.) Ada masa dimana 50 dibilang tua. Sekarang tidak lagi. Ayah saya meninggal pada usia 88. Jadi jika mencapai usia 50, saya masih akan memiliki 38 tahun yang fantastis! Itu banyak. Saya masih dapat menulis lebih banyak buku (2 hingga 3 setiap tahun) dan berkotbah lebih banyak (300+ setiap tahun). Saya masih bisa mempunyai lebih banyak kencan dengan isteri tercinta saya (52 kali setiap tahun – dan itu adalah minimum!).
Namun saya menyadari sekarang bahwa saya punya 4 tujuan besar sebelum saya mencapai usia 50 – karena saya mungkin tidak mampu melakukan semua hal ini sesudah saya mencapai usia 50. Keempat hal besar ini sangat berkaitan erat dengan masalah waktu dan mempunyai tenggat waktu yang ketat.
Berikut adalah 4 tujuan emas saya sebelum saya mencapai usia 50:
1. Saya akan lebih sering bermain dengan anak-anak saya.
2. Saya akan lebih sering menemani ibu saya.
3. Saya akan lebih banyak membangun investasi saya.
4. Saya akan lebih menjaga kesehatan saya.
Tujuan Pertama:
Saya Akan Lebih Sering Bermain Bersama Anak-anak Saya.
Anak laki-laki saya yang bertenaga-nuklir dan sangat aktif berusia 8 dan 3 sekarang. Karena itu setiap hari, mereka bertanya pada saya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?”
Namun ketika saya mencapai usia 50, mereka akan berusia 16 dan 11. Yak. Akan ada anak-anak remaja di rumah saya! Pada waktu itu, saya kira mereka akan sering meminta saya untuk bermain bersama mereka (kecuali untuk bermain tenis atau bulutangkis atau sesuatu yang seperti itu).
Sejujurnya, sekarang pada usia 8 dan 3 tahun mereka, saya tidak menyambut pertanyaan mereka setiap kali mereka meminta saya untuk bermain bersama mereka. Karena seringkali, saya terkubur dalam pekerjaan saya. Saya bekerja dari rumah. Dan kami tidak mengirim anak-anak kami ke sekolah, tapi kami sendiriy ang mengajar mereka di rumah (homeschooling). (Tidak waras, ya. Kami telah melakukan ini selama empat tahun dan telah melihat buah yang luar biasa dari homeschooling. Kapan-kapan saya akan ceritakan pada Anda dalam artikel yang berbeda tentang alasan mengapa saya memilih homeschooling bagi anak-anak kami. Anda juga akan belajar 10 prinsip dari homeschooling.)
Jadi kecuali saya harus rapat atau memberikan kotbah, saya selalu dirumah bersama anak-anak saya. Dan setiap kali saya berada di rumah, anak-anak saya akan sering datang pada saya dan bertanya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?” Terkadang, main kartu pokemon. Terkadang, main mobil-mobilan dan pesawat luar angkasa. Terkadang, main game komputer. Terkadang, main gulat di lantai.
Sejak lama saya memutuskan bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan itu, jawaban saya harus selalu ‘Ya’. Bukan ‘nanti’. Bukan ‘besok’. Bukan ‘minggu depan’. Hanya sebuah kata ‘Ya’ yang sederhana, senang, dan indah.
Sekalipun jika sebagian dari diri saya ingin mengatakan, “Tidak!Tidakkah engkau melihat saya sedang sibuk? Tidakkah engkau lihat saya sedang menyelamatkan dunia? Tidakkah engkau lihat saya sedang menulis sebuah buku yang akan dibaca oleh jutaan orang? Tidakkah engkau lihat bahwa saya sedang menolong Paus untuk menjalankan Gereja Katolik? Tidakkah engkau lihat saya sedang membangun Kerajaan Allah dan tanpa saya, dunia ini akan jatuh ke dalam neraka yang kekal?” Saya tidak mengatakan satu pun dari semua kebodohan itu. Yang saya lakukan adalah tersenyum dengan tatapan berbinar pada mereka dan berkata, “Tentu, anakku! Engkau ingin main apa?”
Rencana saya adalah selalu mengatakan ‘Ya’ terhadap permintaan itu selama diajukan. Karena akan tiba satu hari dimana mereka tidak lagi akan mengajukan pertanyaan tersebut pada saya.
Tujuan Kedua:
Saya Akan Lebih Sering Menemani Ibu Saya.
Biar saya jelaskan. Saya adalah yang termuda dari 6 bersaudara, dan Ibu saya sudah 82. Beliau masih kuat dan ceria seperti biasanya. Namun itu juga berarti ketika saya mencapai 50, ia akan berusia 90.(Hei, ia dapat hidup hingga 110 – dan itu luar biasa. Tapi sayamengurangi resiko taruhan saya.)
Karena itu hal ini juga merupakan tujuan yang sangat berkaitan erat dengan masalah waktu. Ayah meninggal tahun lalu, maka Ibu sering sendiri. Teman-temannya juga meninggal satu per satu. Setiap pagi, meskipun terdengar suram (dan saya yakin, kita semua akan mencapai tahap ini), ia mengecek berita kematian dalam surat kabar kalau-kalau seorang teman lain meninggal lagi. Shiish. Karena itu sekarang, ia hanya mempunyai sedikit orang yang dapat ditelepon.
Di luar hitungan keenam anaknya. Yang sibuk mengejar hidup mereka. Khususnya anak laki-lakinya yang paling kecil yang telah menjadi seorang Pengkotbah Internasional, Penulis Buku-buku Terlaris, dan Pria Tampan yang berkeliling yang membuat para gadis tidak tahan.(Deskripsi terakhir adalah hasil dari puasa yang terlalu banyak saya lakukan pada masa Prapaskah lalu.)
Terkadang ia menelepon saya dan tidak berhasil karena saya sedang mengembara di suatu tempat di dunia untuk menjangkau yang terhilang. Tapi saya telah memutuskan bahwa ini akan menjadi tujuan emas saya sebelum saya mencapai 50. Di saat Ibu masih kuat, saya akan menelponnya secara rutin, mengajaknya keluar, dan membawanya serta dalam beberapa perjalanan saya.
Seperti tahun lalu, saya membawa serta Ibu dalam perjalanan kotbah saya ke Amerika. (Puji Tuhan untuk frequent flier miles!) Ia punyawaktu yang menyenangkan bertemu beberapa teman yang masih hidup dan yang masih dapat berkomunikasi dengan baik. Ketika mereka mengobrol,topik pembicaraan mereka tak jauh dari rasa sakit dan penyakit yang mereka alami, obat apa yang mereka makan, kisah-kisah mereka yang paling menarik seputar “diskon warga lansia”, dan prestasi cucu-cucu mereka yang banyak. Ibu senang berbicara. Dan saya senang mendengarkan. Ini merupakan kombinasi yang luar biasa.
Tujuan Ketiga:
Saya Akan Lebih Banyak Membangun Investasi Saya
Mereka memberitahu saya bahwa hanya 2% dari orang-orang di atas usia 65 yang bebas secara finansial. Itu berarti 98% dari orang-orang lansia harus bergantung pada keluarga mereka untuk bertahan hidup, atau hidup dalam panti jompo (seperti Anawim kami), atau tetap bekerja hingga usia mereka 80… Itu tragis.
Ketika saya berusia 70, saya tidak ingin menelepon anak saya dan mengatakan, “Ah anakku, dapatkah engkau memberiku dan ibumu…ah, sedikit uang untuk…ah, membeli makanan? Kami baru saja menghabiskan kaleng sardine yang terakhir. Jika engkau tidak memberi kami uang hari ini, kami akan makan mie kadaluarsa yang dibagikan pada masa Natal lalu di gereja…” Tidak akan. Saya tidak ingin menjadi tua. Saya ingin menjadi tua dan kaya. Ralat. Saya ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati!
Karena saya masih percaya bahwa tujuan dari kekayaan adalah untuk menolong orang lain. Lihat, tidak sulit untuk menghasilkan jutaan jika Anda punya waktu. Atau milyaran, jika Anda inginkan. (Saya serius.) Tahukah Anda bahwa jika Anda menginvestasikan P1.000 sebulan (= Rp250.000,-) dalam dana ekuiti atau saham yang berkembang 12% setiap tahun, Anda akan menjadi seorang miliarder pada usia 80?
Saya serius. Coba hitung. Saya sudah berusia 41, jadi jika saya menginvestasikan P1.000 sebulan, saya akan menjadi seorang miliarder ketika saya berusia 121tahun. Ha, saya membayangkan bagaimana rupa saya ketika itu. api saya tidak perlu menunggu selama itu. Karena saya dapat menginvestasikan lebih dari P1.000 sebulan. Lebih, lebih banyak.
Jadi saya tidak akan komplain jika di usia 80, saya akan memiliki setengah milyar peso. Saya bisa hidup dengan kekurangan itu. Anda bisa? Apakah Anda juga ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati? Atau Anda hanya ingin menjadi tua? Pilihan ada di tangan Anda.
Tujuan Keempat:
Saya Akan Lebih Menjaga Kesehatan Saya
Ini tujuan saya: Saya ingin tetap kuat hingga saya berusia 99 tahun.
Pada saat itu, saya masih akan berjalan keliling dengan pikiran tajam dan tawa yang menjalar pada orang lain. Saya juga ingin meninggal dalam tidur saya dan bangun di Surga.
Maka saya ingin lebih mendengarkan tubuh saya. Hal ini seperti investasi saya. Apa yang saya lakukan terhadap tubuh berusia 40 tahun saya akan terlihat dalam tubuh berusia 80 tahun saya nanti.
Hal-hal kecil termasuk:
• Saya akan lebih banyak melakukan latihan pernafasan.
• Saya akan lebih banyak minum air segar.
• Saya akan lebih banyak minum jus sayuran.
• Saya akan lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan.
• Saya akan lebih banyak berolahraga.
• Saya akan lebih banyak beristirahat, tidur, dan berlibur.
• Saya akan membuang sampah emosional dan lebih banyak berpikirpositif.
Berbicara soal kesehatan, saya bertemu dengan seorang Guru Kesehatan berusia 63 tahun yang luar biasa dan bijak bernama Amado Samia. Saya sangat terkesan dengan sharingnya tentang kekuatan terapi sentuhan dan teknik kesehatan kuno lain yang diambil dari ilmu pengetahuan dan iman. Ya, Amado adalah seorang Kristen yang taat dan menyatukan apa yang ia ajarkan dengan kebenaran Biblika.
Karena saya bepergian ke luar negeri, saya memintanya memberikan Seminar Kesehatannya yang unik kepada tim saya. Tidakperlu diragukan lagi, tim saya merasa “wow” akan pengalaman mereka bersama Amado. Mereka mengatakan pada saya mereka belajar bagaimana menyembuhkan diri mereka sendiri dan bagaimana hidup sehat dan bahagia. Ia bagai sebuah permata.
Mempersiapkan Separuh Hidup Saya Yang Kedua
Pada dasarnya, ini yang saya lakukan. Saya mendapat 8 tahun lagi untuk mencapai titik tengah hidup saya. Separuh hidup saya yang pertama teramat bahagia. Dengan melakukan keempat tujuan besar ini, saya bernubuat bahwa separuh hidup saya yang kedua bahkan akan lebih bahagia dan lebih sukses. Oh, omong-omong, ketika saya mencapai 99 – Anda dapat mulai memanggil saya tua. Sebelum itu – jangan coba-coba!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Terkadang, saya tidak percaya kalau saya sudah berusia 41.
Yipieeeee, saya akan berusia 42 Juli ini.
Beberapa waktu yang lalu…belum terlalu lama, saya hanyalah seorang anak berusia 13 tahun yang kurus yang berkotbah kepada seruangan penuh orang dewasa dari jaman purba. Selama bertahun-tahun, saya selalu menjadi yang termuda dalam kelompok itu.
Ke mana pun saya pergi, mereka memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah muda…” Baru-baru ini, saya kehilangan sebutan itu dengan cepat. Orang-orang hanya memanggil saya, “Bo Sanchez, seorang pengkotbah…”Auch. Diam-diam, kata “muda” telah merosot. Oh, sesekali, masih terjadi. Seperti ketika saya diperkenalkan oleh seorang pria yang sudah berusia 86. Saya kira ia memanggil semua orang “muda”. Tapi hal itu tidak terlalu buruk. Apakah Anda percaya sekarang saya punya pertemuan-pertemuan dimana saya adalah yang tertua?
Berpikir tentang itu saja membuat saya merasa deg-deg-an. Dan ini yang menakutkan bagi saya: Suatu hari, saya akan mengumumkan hal ini dalam artikel saya bahwa saya akan segera berusia 50. Ya Tuhan, itu hanya 8 tahun dari sekarang! Tahukah Anda bahwa 8 tahun tidak lama? Dalam sekejap mata, 8 tahun akan berlalu, dan kaboom – saya akan berusia setengah abad.
Hei, jangan salah sangka. Saya percaya di jaman sekarang usia 50 tetap muda. (Tanya Edu Manzano.) Ada masa dimana 50 dibilang tua. Sekarang tidak lagi. Ayah saya meninggal pada usia 88. Jadi jika mencapai usia 50, saya masih akan memiliki 38 tahun yang fantastis! Itu banyak. Saya masih dapat menulis lebih banyak buku (2 hingga 3 setiap tahun) dan berkotbah lebih banyak (300+ setiap tahun). Saya masih bisa mempunyai lebih banyak kencan dengan isteri tercinta saya (52 kali setiap tahun – dan itu adalah minimum!).
Namun saya menyadari sekarang bahwa saya punya 4 tujuan besar sebelum saya mencapai usia 50 – karena saya mungkin tidak mampu melakukan semua hal ini sesudah saya mencapai usia 50. Keempat hal besar ini sangat berkaitan erat dengan masalah waktu dan mempunyai tenggat waktu yang ketat.
Berikut adalah 4 tujuan emas saya sebelum saya mencapai usia 50:
1. Saya akan lebih sering bermain dengan anak-anak saya.
2. Saya akan lebih sering menemani ibu saya.
3. Saya akan lebih banyak membangun investasi saya.
4. Saya akan lebih menjaga kesehatan saya.
Tujuan Pertama:
Saya Akan Lebih Sering Bermain Bersama Anak-anak Saya.
Anak laki-laki saya yang bertenaga-nuklir dan sangat aktif berusia 8 dan 3 sekarang. Karena itu setiap hari, mereka bertanya pada saya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?”
Namun ketika saya mencapai usia 50, mereka akan berusia 16 dan 11. Yak. Akan ada anak-anak remaja di rumah saya! Pada waktu itu, saya kira mereka akan sering meminta saya untuk bermain bersama mereka (kecuali untuk bermain tenis atau bulutangkis atau sesuatu yang seperti itu).
Sejujurnya, sekarang pada usia 8 dan 3 tahun mereka, saya tidak menyambut pertanyaan mereka setiap kali mereka meminta saya untuk bermain bersama mereka. Karena seringkali, saya terkubur dalam pekerjaan saya. Saya bekerja dari rumah. Dan kami tidak mengirim anak-anak kami ke sekolah, tapi kami sendiriy ang mengajar mereka di rumah (homeschooling). (Tidak waras, ya. Kami telah melakukan ini selama empat tahun dan telah melihat buah yang luar biasa dari homeschooling. Kapan-kapan saya akan ceritakan pada Anda dalam artikel yang berbeda tentang alasan mengapa saya memilih homeschooling bagi anak-anak kami. Anda juga akan belajar 10 prinsip dari homeschooling.)
Jadi kecuali saya harus rapat atau memberikan kotbah, saya selalu dirumah bersama anak-anak saya. Dan setiap kali saya berada di rumah, anak-anak saya akan sering datang pada saya dan bertanya, “Ayah, dapatkah engkau bermain bersamaku?” Terkadang, main kartu pokemon. Terkadang, main mobil-mobilan dan pesawat luar angkasa. Terkadang, main game komputer. Terkadang, main gulat di lantai.
Sejak lama saya memutuskan bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan itu, jawaban saya harus selalu ‘Ya’. Bukan ‘nanti’. Bukan ‘besok’. Bukan ‘minggu depan’. Hanya sebuah kata ‘Ya’ yang sederhana, senang, dan indah.
Sekalipun jika sebagian dari diri saya ingin mengatakan, “Tidak!Tidakkah engkau melihat saya sedang sibuk? Tidakkah engkau lihat saya sedang menyelamatkan dunia? Tidakkah engkau lihat saya sedang menulis sebuah buku yang akan dibaca oleh jutaan orang? Tidakkah engkau lihat bahwa saya sedang menolong Paus untuk menjalankan Gereja Katolik? Tidakkah engkau lihat saya sedang membangun Kerajaan Allah dan tanpa saya, dunia ini akan jatuh ke dalam neraka yang kekal?” Saya tidak mengatakan satu pun dari semua kebodohan itu. Yang saya lakukan adalah tersenyum dengan tatapan berbinar pada mereka dan berkata, “Tentu, anakku! Engkau ingin main apa?”
Rencana saya adalah selalu mengatakan ‘Ya’ terhadap permintaan itu selama diajukan. Karena akan tiba satu hari dimana mereka tidak lagi akan mengajukan pertanyaan tersebut pada saya.
Tujuan Kedua:
Saya Akan Lebih Sering Menemani Ibu Saya.
Biar saya jelaskan. Saya adalah yang termuda dari 6 bersaudara, dan Ibu saya sudah 82. Beliau masih kuat dan ceria seperti biasanya. Namun itu juga berarti ketika saya mencapai 50, ia akan berusia 90.(Hei, ia dapat hidup hingga 110 – dan itu luar biasa. Tapi sayamengurangi resiko taruhan saya.)
Karena itu hal ini juga merupakan tujuan yang sangat berkaitan erat dengan masalah waktu. Ayah meninggal tahun lalu, maka Ibu sering sendiri. Teman-temannya juga meninggal satu per satu. Setiap pagi, meskipun terdengar suram (dan saya yakin, kita semua akan mencapai tahap ini), ia mengecek berita kematian dalam surat kabar kalau-kalau seorang teman lain meninggal lagi. Shiish. Karena itu sekarang, ia hanya mempunyai sedikit orang yang dapat ditelepon.
Di luar hitungan keenam anaknya. Yang sibuk mengejar hidup mereka. Khususnya anak laki-lakinya yang paling kecil yang telah menjadi seorang Pengkotbah Internasional, Penulis Buku-buku Terlaris, dan Pria Tampan yang berkeliling yang membuat para gadis tidak tahan.(Deskripsi terakhir adalah hasil dari puasa yang terlalu banyak saya lakukan pada masa Prapaskah lalu.)
Terkadang ia menelepon saya dan tidak berhasil karena saya sedang mengembara di suatu tempat di dunia untuk menjangkau yang terhilang. Tapi saya telah memutuskan bahwa ini akan menjadi tujuan emas saya sebelum saya mencapai 50. Di saat Ibu masih kuat, saya akan menelponnya secara rutin, mengajaknya keluar, dan membawanya serta dalam beberapa perjalanan saya.
Seperti tahun lalu, saya membawa serta Ibu dalam perjalanan kotbah saya ke Amerika. (Puji Tuhan untuk frequent flier miles!) Ia punyawaktu yang menyenangkan bertemu beberapa teman yang masih hidup dan yang masih dapat berkomunikasi dengan baik. Ketika mereka mengobrol,topik pembicaraan mereka tak jauh dari rasa sakit dan penyakit yang mereka alami, obat apa yang mereka makan, kisah-kisah mereka yang paling menarik seputar “diskon warga lansia”, dan prestasi cucu-cucu mereka yang banyak. Ibu senang berbicara. Dan saya senang mendengarkan. Ini merupakan kombinasi yang luar biasa.
Tujuan Ketiga:
Saya Akan Lebih Banyak Membangun Investasi Saya
Mereka memberitahu saya bahwa hanya 2% dari orang-orang di atas usia 65 yang bebas secara finansial. Itu berarti 98% dari orang-orang lansia harus bergantung pada keluarga mereka untuk bertahan hidup, atau hidup dalam panti jompo (seperti Anawim kami), atau tetap bekerja hingga usia mereka 80… Itu tragis.
Ketika saya berusia 70, saya tidak ingin menelepon anak saya dan mengatakan, “Ah anakku, dapatkah engkau memberiku dan ibumu…ah, sedikit uang untuk…ah, membeli makanan? Kami baru saja menghabiskan kaleng sardine yang terakhir. Jika engkau tidak memberi kami uang hari ini, kami akan makan mie kadaluarsa yang dibagikan pada masa Natal lalu di gereja…” Tidak akan. Saya tidak ingin menjadi tua. Saya ingin menjadi tua dan kaya. Ralat. Saya ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati!
Karena saya masih percaya bahwa tujuan dari kekayaan adalah untuk menolong orang lain. Lihat, tidak sulit untuk menghasilkan jutaan jika Anda punya waktu. Atau milyaran, jika Anda inginkan. (Saya serius.) Tahukah Anda bahwa jika Anda menginvestasikan P1.000 sebulan (= Rp250.000,-) dalam dana ekuiti atau saham yang berkembang 12% setiap tahun, Anda akan menjadi seorang miliarder pada usia 80?
Saya serius. Coba hitung. Saya sudah berusia 41, jadi jika saya menginvestasikan P1.000 sebulan, saya akan menjadi seorang miliarder ketika saya berusia 121tahun. Ha, saya membayangkan bagaimana rupa saya ketika itu. api saya tidak perlu menunggu selama itu. Karena saya dapat menginvestasikan lebih dari P1.000 sebulan. Lebih, lebih banyak.
Jadi saya tidak akan komplain jika di usia 80, saya akan memiliki setengah milyar peso. Saya bisa hidup dengan kekurangan itu. Anda bisa? Apakah Anda juga ingin menjadi tua dan kaya dan murah hati? Atau Anda hanya ingin menjadi tua? Pilihan ada di tangan Anda.
Tujuan Keempat:
Saya Akan Lebih Menjaga Kesehatan Saya
Ini tujuan saya: Saya ingin tetap kuat hingga saya berusia 99 tahun.
Pada saat itu, saya masih akan berjalan keliling dengan pikiran tajam dan tawa yang menjalar pada orang lain. Saya juga ingin meninggal dalam tidur saya dan bangun di Surga.
Maka saya ingin lebih mendengarkan tubuh saya. Hal ini seperti investasi saya. Apa yang saya lakukan terhadap tubuh berusia 40 tahun saya akan terlihat dalam tubuh berusia 80 tahun saya nanti.
Hal-hal kecil termasuk:
• Saya akan lebih banyak melakukan latihan pernafasan.
• Saya akan lebih banyak minum air segar.
• Saya akan lebih banyak minum jus sayuran.
• Saya akan lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan.
• Saya akan lebih banyak berolahraga.
• Saya akan lebih banyak beristirahat, tidur, dan berlibur.
• Saya akan membuang sampah emosional dan lebih banyak berpikirpositif.
Berbicara soal kesehatan, saya bertemu dengan seorang Guru Kesehatan berusia 63 tahun yang luar biasa dan bijak bernama Amado Samia. Saya sangat terkesan dengan sharingnya tentang kekuatan terapi sentuhan dan teknik kesehatan kuno lain yang diambil dari ilmu pengetahuan dan iman. Ya, Amado adalah seorang Kristen yang taat dan menyatukan apa yang ia ajarkan dengan kebenaran Biblika.
Karena saya bepergian ke luar negeri, saya memintanya memberikan Seminar Kesehatannya yang unik kepada tim saya. Tidakperlu diragukan lagi, tim saya merasa “wow” akan pengalaman mereka bersama Amado. Mereka mengatakan pada saya mereka belajar bagaimana menyembuhkan diri mereka sendiri dan bagaimana hidup sehat dan bahagia. Ia bagai sebuah permata.
Mempersiapkan Separuh Hidup Saya Yang Kedua
Pada dasarnya, ini yang saya lakukan. Saya mendapat 8 tahun lagi untuk mencapai titik tengah hidup saya. Separuh hidup saya yang pertama teramat bahagia. Dengan melakukan keempat tujuan besar ini, saya bernubuat bahwa separuh hidup saya yang kedua bahkan akan lebih bahagia dan lebih sukses. Oh, omong-omong, ketika saya mencapai 99 – Anda dapat mulai memanggil saya tua. Sebelum itu – jangan coba-coba!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Sabtu, 09 Agustus 2008
BELAJAR UNTUK MENGATAKAN “TIDAK”…AGAR ANDA DAPAT MENGATAKAN “YA” YANG LEBIH BESAR KEPADA HIDUP
Orang Yang Menyusahkan Akan Mengajar Anda Bagaimana Membangun Batasan-batasan Anda
Jika Anda adalah seorang yang sangat membutuhkan pengakuan dari oranglain atau seorang yang selalu ingin menyenangkan orang lain seperti saya, saya menulis ini secara khusus bagi Anda.
Anda lihat, saya adalah seorang yang tidak suka mengatakan “Tidak”.
Untuk waktu yang sangat lama, kata itu bahkan tidak terdapat dalam perbendaharaan kata saya. Selama bertahun-tahun, saya tidak pernah menunjukkan kemarahan saya kepada siapapun. Setelah tersenyum bertahun-tahun, bahkan ketika saya tersinggung, saya sampai pada satu titik dimana saya bahkan tidak lagi merasakan kemarahan. Saya hanya menepis itu dari hidup saya. (Percaya deh, hal ini membuat saya berpikir saya begitu kudus. Tidak menyadari bahwa jauh dalam diri saya, saya sangat kacau secara emosional.)
Saya mempunyai ketergantungan akan pengakuan yang sangat kuat, yang mengatur setiap keputusan yang saya buat. Mengapa? Karena saya sangat ingin orang menyukai saya. Ketika seseorang tidak menyukai saya, saya merasa sangat susah. Saya tidak mencintai diri saya sendiri. Saya mempunyai harga diri yang sangat rendah dan buruk sekali. Karena itu saya mencoba untuk menyenangkan semua orang dalam segala cara. Saya membenci semua jenis konflik.
Oh ya, saya dulu sangat kacau. Dan salah satu cara untuk membuat orang lain mengasihi saya adalah dengan selalu mengatakan “Ya”. Saya tidak pernah tahu dengan mengatakan “Ya” setiap saat sebenarnya sama dengan mengatakan “Tidak” kepada suatu hidup yang berkelimpahan.
Maka saya mentolerir semua orang yang menyusahkan dan vampir emosional di planet ini: Orang-orang aneh yang ingin memegang kendali. Ratu-ratu drama. Kasus-kasus yang tidak logis. Orang-orang yang selalu marah. Orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Orang-orang yang hiper-sensitif. Para parasit yang posesif. Anda sebut orang yang menyusahkan, saya akan menyenangkan setiap mereka – hanyauntuk menjaga kedamaian.
Tapi damai yang keliru harus dibayar dengan suatu harga: saya membuang kedamaian hati saya. Rasa hormat terhadap diri sendiri. Harga diri saya. Saya akan ceritakan sebuah kisah pada Anda…Bangun Batasan-batasan Anda –Agar Anda Dapat Menyambut Orang Lain Sebagai Tamu Melalui Pintu Gerbang, Bukan Pencuri Yang Berlari Mengamuk Ke Dalam Hidup Anda Billy (bukan nama sebenarnya) adalah seorang teman yang mengundang saya untuk menjadi seorang rekan bisnis dalam salah satu perusahaannya. Tapi ia mempunyai satu kelemahan: Dia adalah seorang yang ingin mengendalikan. Ia ingin mengendalikan saya. Ia ingin mengendalikan semua orang. Termasuk matahari dan bulan dan bintang.
Untuk sementara, saya bisa menerimanya. Saya menganggapnya sebagai salah satu hal yang tidak menyenangkan dalam hidup, seperti jalinan kemacetan Manila, kelembaban Filipin, dan alergi saya terhadap udang. Tapi bekerja dengan Billy sangatlah membuat stres. Saya tidak ingin mengakuinya. “Tapi dia adalah teman saya,” saya katakan pada diri sendiri setiap kali saya merasa stres. Saya menyangkalnya. Ketergantungan saya akan pengakuan tengah membutakan saya pada kenyataan bahwa bekerja bersamanya membuat saya tidak waras.
Namun suatu hari, saya harus mengatakan “Tidak” dan membangun batasan-batasan pribadi saya. Banyak kali saya membiarkan dia menginjak-injak pagar saya. Saya harus memperbaiki batasan-batasan saya danmelindungi diri saya. Hal itu sangat menyakitkan, tapi saya tahu hanya ada satu jalan keluar.
Maka suatu hari, saya mengatakan pada Billy bahwa meskipun saya ingin tetap berteman, saya ingin keluar dari kerjasama bisnis kami. Ia tidak dapat menerima hal itu. Maka sejak hari itu, ia tidak pernah berbicara pada saya lagi. Hal itu menyakitkan karena persahabatan kami berakhir. Tapi saya langsung tahu saya telah melakukan sesuatu yang benar karena saya merasakan kedamaian hati hari itu.
Ketergantungan akan pengakuan saya disingkirkan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya menciptakan sebuah konflik. Dengan menghormati diri saya sendiri dan garis batasan saya, saya sedang bertumbuh dalam kekuatan diri.
Hari itu, saya akhirnya mencintai diri saya sendiri.
Hari ini, relasi-relasi saya lebih kaya. Karena batasan-batasan saya utuh, orang-orang yang datang dalam hidup saya adalah para tamu yang diundang yang masuk melalui pintu gerbang(saya membukanya dengan sengaja bagi mereka), bukan pencuri yang lari mengamuk ke dalam hidup saya.
Ketika Anda mengatakan “Tidak” pada situasi yang tepat, Anda sedang mengatakan sebuah “Ya” yang lebih besar kepada hidup. Kebenaran: Orang Akan Melakukan Apa Yang Anda Toleransikan
Ijinkan saya mengajukan pertanyaan ini: Adakah orang-orang dalam hidup Anda yang kepada mereka Anda harus mengatakan “Tidak”? Adakah orang-orang yang menyusahkan dalam hidup Anda yang telah menabrak gerbang dan berlari mengamuk ke dalam hidup Anda? Ingat: Anda mengajar orang lain bagaimana memperlakukan Anda. Jika orang tersebut melecehkan Anda, atau menghancurkan batasan-batasan Anda, itu berarti Anda mengajar orang itu bahwa apa yang dilakukannya adalah wajar. Anda mentoleransi. Dan orang lain akanmelakukan apa yang Anda toleransikan.
Solusinya mungkin tidak dengan mengakhiri relasi (meskipun terkadang ,itu adalah solusinya), tapi hanya untuk sekedar mengatakan “Tidak”pada situasi tertentu dimana orang itu melintasi garis batasan Anda. Nyatakan kembali diri Anda. Jangan biarkan orang lain menghancurkan Anda. Tuhan mencintai Anda. Tuhan menciptakan Anda sebagai anakNya. Tuhan ingin Anda bahagia. Karena itu berbahagialah.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Jika Anda adalah seorang yang sangat membutuhkan pengakuan dari oranglain atau seorang yang selalu ingin menyenangkan orang lain seperti saya, saya menulis ini secara khusus bagi Anda.
Anda lihat, saya adalah seorang yang tidak suka mengatakan “Tidak”.
Untuk waktu yang sangat lama, kata itu bahkan tidak terdapat dalam perbendaharaan kata saya. Selama bertahun-tahun, saya tidak pernah menunjukkan kemarahan saya kepada siapapun. Setelah tersenyum bertahun-tahun, bahkan ketika saya tersinggung, saya sampai pada satu titik dimana saya bahkan tidak lagi merasakan kemarahan. Saya hanya menepis itu dari hidup saya. (Percaya deh, hal ini membuat saya berpikir saya begitu kudus. Tidak menyadari bahwa jauh dalam diri saya, saya sangat kacau secara emosional.)
Saya mempunyai ketergantungan akan pengakuan yang sangat kuat, yang mengatur setiap keputusan yang saya buat. Mengapa? Karena saya sangat ingin orang menyukai saya. Ketika seseorang tidak menyukai saya, saya merasa sangat susah. Saya tidak mencintai diri saya sendiri. Saya mempunyai harga diri yang sangat rendah dan buruk sekali. Karena itu saya mencoba untuk menyenangkan semua orang dalam segala cara. Saya membenci semua jenis konflik.
Oh ya, saya dulu sangat kacau. Dan salah satu cara untuk membuat orang lain mengasihi saya adalah dengan selalu mengatakan “Ya”. Saya tidak pernah tahu dengan mengatakan “Ya” setiap saat sebenarnya sama dengan mengatakan “Tidak” kepada suatu hidup yang berkelimpahan.
Maka saya mentolerir semua orang yang menyusahkan dan vampir emosional di planet ini: Orang-orang aneh yang ingin memegang kendali. Ratu-ratu drama. Kasus-kasus yang tidak logis. Orang-orang yang selalu marah. Orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Orang-orang yang hiper-sensitif. Para parasit yang posesif. Anda sebut orang yang menyusahkan, saya akan menyenangkan setiap mereka – hanyauntuk menjaga kedamaian.
Tapi damai yang keliru harus dibayar dengan suatu harga: saya membuang kedamaian hati saya. Rasa hormat terhadap diri sendiri. Harga diri saya. Saya akan ceritakan sebuah kisah pada Anda…Bangun Batasan-batasan Anda –Agar Anda Dapat Menyambut Orang Lain Sebagai Tamu Melalui Pintu Gerbang, Bukan Pencuri Yang Berlari Mengamuk Ke Dalam Hidup Anda Billy (bukan nama sebenarnya) adalah seorang teman yang mengundang saya untuk menjadi seorang rekan bisnis dalam salah satu perusahaannya. Tapi ia mempunyai satu kelemahan: Dia adalah seorang yang ingin mengendalikan. Ia ingin mengendalikan saya. Ia ingin mengendalikan semua orang. Termasuk matahari dan bulan dan bintang.
Untuk sementara, saya bisa menerimanya. Saya menganggapnya sebagai salah satu hal yang tidak menyenangkan dalam hidup, seperti jalinan kemacetan Manila, kelembaban Filipin, dan alergi saya terhadap udang. Tapi bekerja dengan Billy sangatlah membuat stres. Saya tidak ingin mengakuinya. “Tapi dia adalah teman saya,” saya katakan pada diri sendiri setiap kali saya merasa stres. Saya menyangkalnya. Ketergantungan saya akan pengakuan tengah membutakan saya pada kenyataan bahwa bekerja bersamanya membuat saya tidak waras.
Namun suatu hari, saya harus mengatakan “Tidak” dan membangun batasan-batasan pribadi saya. Banyak kali saya membiarkan dia menginjak-injak pagar saya. Saya harus memperbaiki batasan-batasan saya danmelindungi diri saya. Hal itu sangat menyakitkan, tapi saya tahu hanya ada satu jalan keluar.
Maka suatu hari, saya mengatakan pada Billy bahwa meskipun saya ingin tetap berteman, saya ingin keluar dari kerjasama bisnis kami. Ia tidak dapat menerima hal itu. Maka sejak hari itu, ia tidak pernah berbicara pada saya lagi. Hal itu menyakitkan karena persahabatan kami berakhir. Tapi saya langsung tahu saya telah melakukan sesuatu yang benar karena saya merasakan kedamaian hati hari itu.
Ketergantungan akan pengakuan saya disingkirkan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, saya menciptakan sebuah konflik. Dengan menghormati diri saya sendiri dan garis batasan saya, saya sedang bertumbuh dalam kekuatan diri.
Hari itu, saya akhirnya mencintai diri saya sendiri.
Hari ini, relasi-relasi saya lebih kaya. Karena batasan-batasan saya utuh, orang-orang yang datang dalam hidup saya adalah para tamu yang diundang yang masuk melalui pintu gerbang(saya membukanya dengan sengaja bagi mereka), bukan pencuri yang lari mengamuk ke dalam hidup saya.
Ketika Anda mengatakan “Tidak” pada situasi yang tepat, Anda sedang mengatakan sebuah “Ya” yang lebih besar kepada hidup. Kebenaran: Orang Akan Melakukan Apa Yang Anda Toleransikan
Ijinkan saya mengajukan pertanyaan ini: Adakah orang-orang dalam hidup Anda yang kepada mereka Anda harus mengatakan “Tidak”? Adakah orang-orang yang menyusahkan dalam hidup Anda yang telah menabrak gerbang dan berlari mengamuk ke dalam hidup Anda? Ingat: Anda mengajar orang lain bagaimana memperlakukan Anda. Jika orang tersebut melecehkan Anda, atau menghancurkan batasan-batasan Anda, itu berarti Anda mengajar orang itu bahwa apa yang dilakukannya adalah wajar. Anda mentoleransi. Dan orang lain akanmelakukan apa yang Anda toleransikan.
Solusinya mungkin tidak dengan mengakhiri relasi (meskipun terkadang ,itu adalah solusinya), tapi hanya untuk sekedar mengatakan “Tidak”pada situasi tertentu dimana orang itu melintasi garis batasan Anda. Nyatakan kembali diri Anda. Jangan biarkan orang lain menghancurkan Anda. Tuhan mencintai Anda. Tuhan menciptakan Anda sebagai anakNya. Tuhan ingin Anda bahagia. Karena itu berbahagialah.
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
BAGAIMANA MENGHADAPI ORANG YANG MENYUSAHKAN
Lebih dari 300 komentar yang masuk ke blog saya!
Banyak di antaranya emosional. Menyakitkan. Dilumuri air mata.
Ok, itu tidak benar. Komentar dalam web tidak basah. Tapi saya membayangkan jika mereka itu dituliskan di atas kertas, mereka akan terlihat seperti kertas tisu bekas setelah isteri saya menonton sebuah telenovela.
Kelihatannya setiap orang di bumi ini punya seorang yangmenyusahkan untuk dicekik, eee…, maksud saya untuk diajak bergulat. Namun banyak yang menjawab pertanyaan saya, “Apa anugerah istimewa yang diberikan Orang Yang Menyusahkan ini pada Anda?”Saya suka jawaban-jawaban Anda!
Saya menyaring semua komentar Anda(Ya, saya membaca setiap komentar Anda!) dan menemukan 4 anugerah istimewa yang diberikan orang yang menyusahkan pada kita. Saya hanya merangkumkan komentar Anda – karena itu terima kasih sekali telah menjadi tim peneliti saya yang luar biasa! Saya dapat menuliskan seratus anugerah, tapi membuatnya menjadi daftar yang pendek akan menjadikannya lebih mudah dihargai. Anda siap?
Berikut 4 anugerah terbesar yang Anda terima dari orang yangmenyusahkan. (Catatan: Periksa khususnya Anugerah#2, karena itu yangsering tidak dilakukan oleh banyak orang…)
ANUGERAH #1:
• Anda belajar untuk menjadi lebih sabar, lebih pengertian, lebih tabah.• Anda iba terhadap mereka karena Anda menyadari bahwa “Orang yang terluka melukai orang lain”.
• Anda belajar untuk melihat kebaikan-kebaikan bahkan di antara orang-orang yang menyusahkan.
• Anda belajar bagaimana mengasihi seperti Tuhan mengasihi.
• Anda belajar bagaimana mengampuni, untuk menyingkirkan kepahitan dari hati Anda.
ANUGERAH #2:
Orang yang menyusahkan dapat mengajar Anda untuk melindungi diri Anda dan belajar untuk berkata “tidak” terhadap pelecehan.
• Anda belajar mencintai diri sendiri, menghormati diri sendiri,dengan tidak lagi membiarkan pelecehan terjadi.
• Anda belajar untuk menjadi berani dan menentang penganiayaan.
• Anda belajar untuk memberikan cinta yang kokoh – menolak pelecehannya lagi. Ini mungkin hal terbaik yang dapat Anda lakukanbagi orang yang menyusahkan.
• Anda menjadi lebih bijak, belajar lebih sopan, dan belajar bagaimana menjaga jarak dengan orang-orang yang merugikan.
ANUGERAH #3:
Orang yang menyusahkan dapat membantu Anda untuk mengetahui kelemahan Anda.
• Orang yang menyusahkan mengingatkan Anda bahwa Anda juga dapat menyusahkan orang lain.
• Orang yang menyusahkan mengajar Anda banyak pelajaran penting dalam hidup. Dengan melihat hasil tragis dari tindakan mereka, Anda akan terinspirasi untuk melakukan kebalikan dari apa yang mereka lakukan.
ANUGERAH #4:
Orang yang menyusahkan dapat membawa Anda lebih dekat pada Tuhan.
• Orang yang menyusahkan memaksa Anda untuk banyak berdoa. (“Tuhan, tolong! Saya tidak tahan lagi!”)
• Orang yang menyusahkan memaksa Anda untuk percaya pada Tuhan.(“Tuhan, saya menyerah! Saya sudah melakukan apapun yang saya bisa,tapi dia tetap seekor monster…”)
• Berdoa bagi orang yang menyusahkan mungkin tidak merubah mereka, tapi ANDA akan berubah.
• “Salib Anda (orang yang menyusahkan bagi Anda) adalah kunci Anda kesurga…” St.Poveda.
• Anda menyadari bahwa ANDA adalah orang yang menyusahkan Tuhan –tapi Anda tetap dikasihi Tuhan!
Teman, Tuhan mengijinkan orang-orang yang menyusahkan dalam hidup Anda untuk memberi Anda 4 anugerah ini. Jangan lewatkan untuk menerima semua anugerah ini!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Banyak di antaranya emosional. Menyakitkan. Dilumuri air mata.
Ok, itu tidak benar. Komentar dalam web tidak basah. Tapi saya membayangkan jika mereka itu dituliskan di atas kertas, mereka akan terlihat seperti kertas tisu bekas setelah isteri saya menonton sebuah telenovela.
Kelihatannya setiap orang di bumi ini punya seorang yangmenyusahkan untuk dicekik, eee…, maksud saya untuk diajak bergulat. Namun banyak yang menjawab pertanyaan saya, “Apa anugerah istimewa yang diberikan Orang Yang Menyusahkan ini pada Anda?”Saya suka jawaban-jawaban Anda!
Saya menyaring semua komentar Anda(Ya, saya membaca setiap komentar Anda!) dan menemukan 4 anugerah istimewa yang diberikan orang yang menyusahkan pada kita. Saya hanya merangkumkan komentar Anda – karena itu terima kasih sekali telah menjadi tim peneliti saya yang luar biasa! Saya dapat menuliskan seratus anugerah, tapi membuatnya menjadi daftar yang pendek akan menjadikannya lebih mudah dihargai. Anda siap?
Berikut 4 anugerah terbesar yang Anda terima dari orang yangmenyusahkan. (Catatan: Periksa khususnya Anugerah#2, karena itu yangsering tidak dilakukan oleh banyak orang…)
ANUGERAH #1:
• Anda belajar untuk menjadi lebih sabar, lebih pengertian, lebih tabah.• Anda iba terhadap mereka karena Anda menyadari bahwa “Orang yang terluka melukai orang lain”.
• Anda belajar untuk melihat kebaikan-kebaikan bahkan di antara orang-orang yang menyusahkan.
• Anda belajar bagaimana mengasihi seperti Tuhan mengasihi.
• Anda belajar bagaimana mengampuni, untuk menyingkirkan kepahitan dari hati Anda.
ANUGERAH #2:
Orang yang menyusahkan dapat mengajar Anda untuk melindungi diri Anda dan belajar untuk berkata “tidak” terhadap pelecehan.
• Anda belajar mencintai diri sendiri, menghormati diri sendiri,dengan tidak lagi membiarkan pelecehan terjadi.
• Anda belajar untuk menjadi berani dan menentang penganiayaan.
• Anda belajar untuk memberikan cinta yang kokoh – menolak pelecehannya lagi. Ini mungkin hal terbaik yang dapat Anda lakukanbagi orang yang menyusahkan.
• Anda menjadi lebih bijak, belajar lebih sopan, dan belajar bagaimana menjaga jarak dengan orang-orang yang merugikan.
ANUGERAH #3:
Orang yang menyusahkan dapat membantu Anda untuk mengetahui kelemahan Anda.
• Orang yang menyusahkan mengingatkan Anda bahwa Anda juga dapat menyusahkan orang lain.
• Orang yang menyusahkan mengajar Anda banyak pelajaran penting dalam hidup. Dengan melihat hasil tragis dari tindakan mereka, Anda akan terinspirasi untuk melakukan kebalikan dari apa yang mereka lakukan.
ANUGERAH #4:
Orang yang menyusahkan dapat membawa Anda lebih dekat pada Tuhan.
• Orang yang menyusahkan memaksa Anda untuk banyak berdoa. (“Tuhan, tolong! Saya tidak tahan lagi!”)
• Orang yang menyusahkan memaksa Anda untuk percaya pada Tuhan.(“Tuhan, saya menyerah! Saya sudah melakukan apapun yang saya bisa,tapi dia tetap seekor monster…”)
• Berdoa bagi orang yang menyusahkan mungkin tidak merubah mereka, tapi ANDA akan berubah.
• “Salib Anda (orang yang menyusahkan bagi Anda) adalah kunci Anda kesurga…” St.Poveda.
• Anda menyadari bahwa ANDA adalah orang yang menyusahkan Tuhan –tapi Anda tetap dikasihi Tuhan!
Teman, Tuhan mengijinkan orang-orang yang menyusahkan dalam hidup Anda untuk memberi Anda 4 anugerah ini. Jangan lewatkan untuk menerima semua anugerah ini!
Semoga impian Anda menjadi kenyataan,
Bo Sanchez
Langganan:
Postingan (Atom)